Pengujian Sifat Mekanis Analisis Data

3.7 Pengujian Sifat Mekanis

Pengujian sifat mekanis bambu, baik modulus elastisitas MOE maupun modulus patah MOR mengacu pada ASTM D 143 menggunakan Universal Testing Machine merk Instron. Contoh uji berukuran lebar dan panjang 2 x 30 cm pada kondisi kering udara dengan jarak sangga 28 cm. Nilai MOR dan MOE dihitung dengan rumus: Keterangan : MOR = Modulus patah kgcm 2 MOE = Modulus elastisitas kgcm 2 Pm = Beban maksimum kg L = Jarak sangga cm Δ P = Beban sebelum batas proporsi kg Δ Y = Besarnya perubahan defleksi akibat perubahan beban P cm b = Lebar contoh uji cm h = Tebal contoh uji cm L cm Gambar 5 Pengujian MOE dan MOR.

3.8 Analisis Data

Analisis pengaruh perlakuan pemanasan pada sifat-sifat bambu menggunakan rancangan acak lengkap RAL dengan perlakuan pemanasan pada suhu 100 o C, 150 o C, dan 200 o C dan waktu pemanasan 30 menit dan 60 menit, masing-masing terdiri dari 3 kali ulangan. P Model umum rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Yijk= μ + αi + βj + αβij + εijk Keterangan : Yijk = Nilai respon dari unit percobaan yang mendapatkan perlakuan suhu ke- i, dan waktu pemanasan ke-j pada ulangan ke-k μ = Nilai rataan umum αi = Pengaruh perlakuan suhu pada taraf ke-i βj = Pengaruh perlakuan waktu pemanasan pada taraf ke-j αβij = Pengaruh interaksi perlakuan waktu pemanasan suhu pada taraf ke-i, dan perlakuan waktu pemanasan pada taraf ke-j αβ ij = Pengaruh interaksi faktor pengaruh pengaruh faktor suhu ke-i dan pengaruh faktor waktu pemanasan ke-j ijk = Nilai galat kesalahan percobaan dari unit percobaan suhu ke-i, dan waktu pemanasan ke-j pada ulangan ke-k Untuk mengetahui pengaruh faktor perlakuan terhadap pengujian keawetan dan mekanis bambu yang diuji maka dilakukan analisis ragam atau analysis of variance ANOVA. Nilai F-hitung yang diperoleh dari ANOVA tersebut dibandingkan dengan F-tabel pada selang kepercayan 95 dengan kaidah keputusan : 1. Apabila F-hitung F-tabel, maka perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pengujian keawetan dan mekanis bambu pada selang kepercayaan 95. 2. Apabila F-hitung F-tabel, maka perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap pengujian keawetan dan mekanis bambu pada selang kepercayaan 95. Apabila perlakuan memberikan pengaruh nyata atau sangat nyata terhadap keawetan dan mekanis maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Duncan Multiple Range Test DMRT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN