Penentuan Linier Retention Indices LRI Analisis Kuantitatif Komponen Volatil

62000 pola. Interpretasi juga dilakukan secara manual yaitu dengan membandingkan pola spektra massa komponen pada sampel dengan yang terdapat pada jurnal atau buku publikasi.

2. Penentuan Linier Retention Indices LRI

Penentuan Linier Retention Indices LRI dilakukan dengan membandingkan waktu retensi sampel dan waktu retensi n-alkana standar C 8 -C 20 0.1 dalam pelarut pengestrak yang disuntikkan pada masing-masing alat pada kolom yang diset sesuai dengan kondisi sampel. Perhitungan LRI dilakukan dengan persamaan berikut : Keterangan : LRIx = indeks retensi linier komponen x t x = waktu retansi komponen x t n = waktu retensi alkana standar, dengan n buah atom C yang muncul sebelum komponen x t n+1 = waktu retensi alkana standar dengan n+1 buah atom C yang muncul setelah komponen x n = jumlah atom C alkana standar yang muncul sebelum komponen

3. Analisis Kuantitatif Komponen Volatil

Analisis kualitatif ini dilakukan dengan GC-MS, dimana analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan standar internal. Kuantitas komponen volatil ditentukan dengan cara membandingkan luas area peak komponen dengan peak standar internal, seperti rumus berikut : Jumlah komponen = luas area komponen x jumlah SI µg berat beras g luas area SI                 − + − + = n t n t n t x t n LRIx 1 100

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. SIFAT KIMIA BERAS

Hasil pengumpulan data sifat kimia beras dapat dilihat pada tabel 8 dan 9. Data ini diperoleh dari Balai Besar Tanaman Padi yang dilakukan pada bulan Agustus 2008. Tabel 8. Data Sifat Kimia Beras dalam Basis Basah Varietas Kadar Air Kadar Abu Kadar Lemak Kadar Protein Karbohidrat Kadar Amilosa Pandanwangi Cainjur 14,52 0,37 0,39 8,23 76,49 24,75 Pandanwangi garut 14,52 0,37 0,39 8,23 76,49 24,75 Situ Patenggang 13,08 0,24 0,39 9,91 76,40 18,84 Sintanur 12,67 0,23 0,37 9,08 77,64 18,76 Rojolele 12,75 0,33 0,45 9,15 77,31 21,56 Basmati 12,48 0,30 0,37 8,18 78,67 26,67 Tabel 9. Data Sifat Kimia Beras dalam Basis Kering Varietas Kadar Air Kadar Abu Kadar Lemak Kadar Protein Karbohidrat Kadar Amilosa Pandanwangi Cainjur 16,23 0,40 0,41 9,61 86,81 28,49 Pandanwangi Garut 16,98 0,43 0,46 9,63 86,45 28,95 Situ Patenggang 15,05 0,28 0,44 11,06 85,85 21,68 Sintanur 14,51 0,27 0,43 10,40 86,70 21,48 Rojolele 14,62 0,38 0,52 10,49 86,33 24,71 Basmati 14,26 0,34 0,42 9,35 87,74 30,47 Beras Basmati digunakan sebagai pembanding karena beras Basmati merupakan beras aromatik unggul yang sudah dikenal di mancanegara. Berdasarkan Tabel 9, keenam jenis varietas beras memiliki kadar air dengan kisaran 14,26-16,98 db. Menurut Champagne et al. 1997, kadar air 24 db secara tidak langsung mempengaruhi flavor pada beras. Semakin tinggi kadar air 24 db maka semakin rawan terhadap serangan mikroorganisme. Mikroorganisme ini dapat menghasilkan metabolit 3-metil- butanol, 2-metil-butanol, asam asetat, etil heksadekanoat, yang dapat