Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi Teknik Memotivasi Karyawan

berprilaku. Motivasi utama seseorang adalah kecenderungan untuk tumbuh dan mengaktualisasikan diri, yaitu kecenderungan untuk mengisi sepenuhnya ke aarah aktualisasi diri, ke arah pemeliharan dan peningkatan mutu organisme. Dengan demikian, seseorang tumbuh selalu ingin memenuhi potensinya, meningkatkan mutu dan memelihara diri. Namun ada faktor yang harus diperhatikan dalam upaya mengaktualisasi diri. Hal ini disebabkan karena mungkin seseorang menghadapi hambatan lingkungannya dan kondisi internalnya, sehingga harapan atau tujuannya mungkin tidak tercapai. Dengan demikian, seseorang yang menyadari kondisi internal dan eksternalnya dapat lebih rasional dalam mengaktualisasi dirinya.

2.1.5.2. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi

Motivasi sebagai proses psikologi dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Syaidam 1996, ada faktor ekstern berasal dari luar diri karyawan dan faktor intern berasal dari dalam diri karyawan yang akan mempengaruhi motivasi seseorang tersebut. a Faktor ekstern, mencakup antara lain: 1 Lingkungan kerja yang menyenangkan 5 Status dan tanggung jawab 2 Peraturan yang berlaku 6 Supervisi yang baik. 3 Kompensasi yang memadai 4 Adanya penghargaan atas prestasi b Sedangkan Faktor Intern antara lain: 1 Kematangan pribadi 4 Kebutuhan 2 Kelelahan dan kebosanan 5 Tingkat pendidikan 3 Keinginan dan harapan pribadi 6 Kepuasan kerja

2.1.5.3 Teknik Memotivasi Karyawan

Teknik pemberian motivasi adalah cara-cara atau kiat-kiat yang dianggap paling tepat untuk memberikan motivasi sehingga karyawan mau bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Mangkunegara 2001, mengungkapkan bahwa teknik memotivasi pegawai dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: a. Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai Menganalisa apa yang menjadi kebutuhan karyawan, yakni kebutuhan yang terdapat dalam jenjang hierarkhis kebutuhan Maslow untuk kemudian dipenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. -Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, sexual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling mendasar untuk itu perusahaan harus dapat memberikan kompensasi yang sesuai dan layak pada karyawan. -Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya dan lingkungan kerja. Dalam hubungan dengan kebutuhan ini, perusahaan perlu memberikan tunjangan kesehatan, perumahan, dana pensiun. -Kebutuhan sosial atau rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima dalam kelompok unit kerja, berafiliasi, berinteraksi serta rasa dicintai dan mencintai. Dalam hubungan dengan hal ini harus terjalin komunikasi yang positif antara atasan dan bawahan antara bawahan dan bawahan dalam satu unit kerja maupun antar unit kerja. - Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. Dalam hubungannya dengan hal ini perusahaan tidak boleh sewenang-wenang dalam memperlakukan karyawannya karena mereka perlu dihormati dan diberikan penghargaan atas prestasi kerjanya. -Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri dan potensi, mengemukakan ide, memberikan penilaian, kritik dan berpr estasi. Dalam hubungannya dengan kebutuhan ini perusahaan harus memberikan kesempatan pada karyawannya untuk dapat mengembangkan diri secara wajar dalam perusahaan.

2.1.6. Loyalitas

Ruslan 2001 mengatakan bahwa sikap loyalitas dan kejujuran berarti sikap mengakui kelemahan yang dimilikinya dan tidak pernah menyombongkan diri serta terus berupaya untuk mengembangkan diri secara optimal dalam mencapai kesempurnaan di profesinya, baik melalui pelatihan, pengalaman, maupun pendidikan. Disamping itu ia tidak akan pernah melacurkan profesinya untuk tujuan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan hanya demi memperoleh materi semata -mata atau hanya pada kepentingan sepihak saja. Loyalitas dan integritas tidak hanya semata-mata merupakan suatu ketaatan dan kepatuha n saja melainkan lebih mengarah pada kesadaran dan kesetiaan dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka mencapai tujuan dari perusahaan. Loyalitas dan integritas tidak hanya semata-mata merupakan suatu ketaaatan dan kepatuhan saja melainkan lebih mengarah pada kesadaran dan