50
Tren kesenjangan pembangunan antarkabupatenkota di Provinsi NTT selama periode pengamatan mengalami fluktuasi Gambar 5.1. Akan tetapi jika
dilihat secara keseluruhan dari tahun 2007-2008, kesenjangan di Provinsi NTT cenderung mengalami penurunan, namun pada kurun waktu 2008-2010
cenderung mengalami peningkatan. Adanya peningkatan kesenjangan ini salah satunya diakibatkan karena adanya krisis global yang berimplikasi pada krisis
keuangan pada tahun 2008 yang melanda Indonesia sehingga Provinsi NTT tidak luput dari pengaruh krisis ini, faktor lain yakni tingginya konsentrasi aktivitas
ekonomi di Kota Kupang sebagai pusat pemerintahan, bisnis dan sektor ekonomi lainnya semakin memicu kesenjangan pembangunan antarkabupatenkota di
Provinsi NTT.
5.1.2 Indeks Theil
Alat ukur kedua yang digunakan untuk menganalisis kesenjangan adalah dengan menggunakan indeks Theil. Salah satu kelebihan dari indeks Theil adalah
bisa melihat kesenjangan antarkelompok dan dalam kelompok yang ditentukan. Dalam analisis ini, digunakan data PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000
menurut kabupatenkota di Provinsi NTT. Sejumlah 21 kabupatenkota di Provinsi NTT dikelompokkan ke dalam 3 pulau besar yaitu Pulau Timor, Sumba dan
Flores. Berikut ini adalah hasil perhitungan dengan menggunakan Indeks Theil yang menggunakan persamaan 3.4 sampai dengan 3.7.
51
Tabel 5.2 Indeks Theil Provinsi NTT Tahun 2007-2010
Tahun Antar pulau
Dalam pulau Total
Theil persen
Theil persen
Theil persen
2007 0,02216
28,15 0,05658
71,85 0,07874
100 2008
0,03210 42,08
0,04418 57,92
0,07628 100
2009 0,03228
41,30 0,04588
58,70 0,07816
100 2010
0,03350 40,51
0,04920 59,49
0,08270 100
RATA-RATA 0,03001
38,00 0,04896
62,00 0,07897
100
Sumber: BPS diolah, 2011 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa kesenjangan antarpulau dan kesenjangan
dalam pulau memberikan kontribusi yang cukup berbeda terhadap kesenjangan total di Provinsi NTT. Kesenjangan antarpulau menyumbang sekitar 38 persen
dari total kesenjangan Provinsi NTT, sedangkan sisanya merupakan kontribusi dari kesenjangan dalam pulau. Hal ini berarti pola kesenjangan di Provinsi NTT
menyebar tidak merata baik dari level kesenjangan antarpulau maupun kesenjangan dalam pulau serta adanya indikasi kesenjangan dalam pulau lebih
besar dibandingkan kesenjangan antarpulau. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kondisi geografis dalam pulau yang meliputi beberapa kabupatenkota sehingga
faktor kelimpahan sumber daya alam cukup berbeda antarkabupatenkota dalam satu pulau.
Pola kesenjangan pendapatan antara indeks Williamson dan indeks Theil hampir sama yakni menunjukkan kecenderungan berfluktuasi yaitu periode tahun
2007-2008 mengalami penurunan nilai indeks, namun sebaliknya menampakkan peningkatan yang signifikan pada periode 2008-2010 seperti yang ditampilkan
oleh Gambar 5.2.
52
Gambar 5.2 Indeks Theil Provinsi NTT Tahun 2007-2010 Perbedaan kondisi geografis merupakan faktor pemicu tingginya
kesenjangan baik antarpulau maupun dalam pulau. Adapun pulau Flores, kontribusi sektor pertanian sangat dominan dalam pembentukan PDRB.
Sedangkan pulau Timor, sektor jasa-jasa mendominasi lantaran kota Kupang sebagai ibukota provinsi terletak di dalam pulau Timor. Begitu pun pulau Sumba
hampir sama dengan pulau Flores dengan didominasi kondisi alam yang subur sehingga sektor pertanian memiliki kontribusi yang cukup signifikan. Namun
nilainya masih lebih kecil dibandingkan hasil pertanian pulau Flores.
0 .0 7 8 7 4
0 .0 7 6 2 8 0 .0 7 8 1 6
0 .0 8 2 7 0
0.07200 0.07400
0.07600 0.07800
0.08000 0.08200
0.08400
2007 2008
2009 2010
Inde k
s T he
il
Tahun Pengamatan
53
5.1.3 Indeks Atkinson