42
4.2.4 Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi dapat dilihat dari peran atau kontribusi dari masing- masing sektor ekonomi. Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku menurut sektor
menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah domestik. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar
menunjukkan basis perekonomian sehingga sangat berpengaruh terhadap perekonomian suatu daerah. Namun, sektor yang mempunyai kontribusi kecil
tidak bisa diabaikan, sebab bisa jadi di masa mendatang sektor tersebut berkembang dan menjadi sektor unggulan di daerah tersebut, seperti yang
disajikan pada persamaan 3.2. Adapun Tabel 4.4 di bawah ini menunjukkan struktur ekonomi yang terdiri dari sembilan sektor, dan untuk penyederhanaan
sembilan sektor tersebut dikelompokkan menjadi sektor primer sektor 1 dan 2, sekunder sektor 3, 4 dan 5 serta sektor tersier sektor 6, 7, 8 dan 9 pada periode
penelitian tahun 2007 sampai 2010 di Provinsi NTT.
43
Tabel 4.4 Struktur Ekonomi Provinsi NTT Tahun 2007-2010 persen
LAPANGAN USAHA 2007
2008 2009
2010 Sektor Primer
41,64 41,73
40,82 39,77
1. Pertanian 40,27
40,39 39,51
38,45 2. Pertambangan dan
Penggalian 1,37
1,34 1,31
1,32
Sektor Sekunder 9,20
8,88 8,90
8,93
3. Industri Pengolahan 1,70
1,59 1,55
1,54 4. Listrik, Gas dan Air
Bersih 0,44
0,41 0,42
0,42 5. Konstruksi
7,06 6,88
6,93 6,97
Sektor Tersier 49,16
49,39 50,28
51,30
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
15,99 15,70
16,09 16,76
7. Pengangkutan dan Komunikasi
6,22 6,17
6,08 5,78
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
3,90 3,91
3,99 4,07
9. Jasa-Jasa 23,05
23,61 24,12
24,69 TOTAL
100,00 100,00
100,00 100,00
Sumber: BPS diolah, 2011 Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa selama periode penelitian peranan
sektor primer dan sekunder terhadap PDRB Provinsi NTT cenderung menurun dan peran ini berpindah ke sektor tersier. Tingginya peranan sektor primer
khususnya pertanian pada tahap-tahap awal pembangunan, disebabkan karena usaha-usaha di sektor primer sebagian besar dikerjakan dengan skala-skala kecil
atau usaha rakyat dan teknologinya belum berkembang seperti sekarang. Pada saat teknologi masih terbatas, pilihan usaha di sektor pertanian merupakan pilihan
44
yang tepat karena umumnya sektor pertanian dalam pengelolaannya dapat dengan teknologi yang sederhana dan modal yang relatif kecil.
Berdasarkan komposisi nilai PDRB, dapat diketahui bahwa sektor yang memberikan kontribusi tertinggi dalam pembentukan PDRB Provinsi NTT adalah
sektor pertanian 38,45 persen. Kontribusi sektor pertanian mengalami fluktuatif dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, begitu pula secara absolut PDRB
sektor pertanian terus mengalami fluktuatif. Tingginya peran sektor pertanian ini, didukung oleh beberapa subsektor tanaman bahan makanan yang menjadi
unggulan dari masing-masing daerah dalam meningkatkan nilai tambah. Sektor kedua yang memberikan kontribusi terbesar bagi pembentukan
PDRB Provinsi NTT adalah sektor jasa-jasa 24,69 persen. Sektor ini cenderung meningkat selama kurun waktu 2007-2010. Semakin meningkatnya kontribusi di
sektor ini sebagai akibat dari semakin tingginya aktivitas perekonomian di subsektor pemerintahan umum.
Adapun sektor ketiga yang memberikan kontribusi terbesar bagi pembentukan PDRB Provinsi NTT adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran
16,76 persen. Sektor ini cenderung meningkat selama kurun waktu 2008-2010. Semakin meningkatnya kontribusi di sektor ini sebagai akibat dari semakin
tingginya aktivitas perekonomian di subsektor perdagangan besar dan eceran.
4.2.5 Jumlah Penduduk