Trade-off Theory Teori Struktur Modal

36 trade-off theory, agency cost of debt, pecking order theory, market debt theory, free cash flow theory dan risk management theory. Teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini adalah trade off theory dan free cash flow.

a. Trade-off Theory

Menurut Arifin 2005:80 teori trade off menjelaskan bahwa struktur modal suatu perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan manfaat pengurangan pajak ketika hutang meningkat disatu sisi dan meningkatnya agency cost ketika hutang meningkat pada sisi yang lain. Ketika manfaat pengurangan pajak masih lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan agency cost maka perusahaan masih bisa meningkatkan utangnya dan peningkatan hutang harus dihentikan ketika pengurangan pajak atas tambahan hutang tersebut sudah lebih rendah dibanding dengan peningkatan agency cost. Teori trade off ini merupakan evolusi atau pengembangan dari teori irrelevance-nya Modigliani dan Miller dengan mempertimbangkan pajak penghasilan dan efek dari adanya biaya keagenan dan tekanan finansial.Teori trade- off menyatakan bahwa struktur modal optimal ditemukan dengan menyeimbangkan keuntungan pajak akibat peningkatan hutang dengan biaya tekanan finansial dari tambahan hutang, sehingga biaya dan keuntungan dari pertambahan hutang seimbang. Dengan adanya keuntungan pajak dan biaya tekanan finansial dari teori tarde off menyimpulkan bahwa setiap perusahaan memiliki struktur modal optimalnya, yaitu suatu titik dimana yang memaksimumkan nilai perusahaan dan meminimumkan biaya rata-rata tertimbang modalnya. Artinya, setiap perusahan harus menetapkan Universitas Sumatera Utara 37 target struktur modalnya, yaitu pada posisi keseimbangan biaya dan keuntungan dari pendanaan dengan hutang, sebab pada posisi itu nilai perusahaan menjadi maksimum. Berdasarkan trade off, faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan target struktur modal optimal perusahaan adalah keuntungan dari pajak, biaya tekanan fianasial dan biaya keagenan agency cost. Dalam Atmaja 1994:320 dijelaskan bahwa menurut teori trade off semakin besar penggunaan utang, semakin besar keuntungan dari penggunaan hutang tapi biaya kebangkrutan dan biaya agency cost juga meningkat bahkan lebih besar. Kesimpulannya adalah penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai pada titik tertentu setelah titik tesebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan kerena kenaikan keuntungan dari penggunaan hutang tak sebanding dengan kenaikan biaya financial distress dan agency problem. Titik balik tersebut disebut struktur modal yang optimal menunjukkan jumlah hutang optimal. Teori trade off menjelaskan bahwa, apabila stuktur modal telah berada dibawah target struktur modal optimalnya, maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Tetapi apabila posisi struktur modal telah berada diatas terget struktur modal optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Keuntungan penggunaan utang yaitu adanya manfaat perlindungan pajak dalam perhitungan pajak, dimana bunga hutang dikurangkan terlebih dahulu sehingga penggunaan utang mengakibatkan keringanan pajak untuk arus kas perusahaan. Universitas Sumatera Utara 38 Dalam hal ini, tampaknya pemerintah memberi subsidi berupa pengurangan beban pajak kepada perusahaan dengan pendanaan yang menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang pendanaannya dengan ekuitas. Sebab biaya pendanaan dengan ekuitas dividen tidak dapt mengurangi penghasilan kena pajak, malah merupakan objek pajak orang pribadi saat dividen dibayarkan. Sedangkan kerugian penggunaan hutang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan dan biaya kebangkrutan yang meningkat seiring penambahan utang Arifin, 2005:92. Menurut Arifin 2005: 89-93, penggunaan hutang memiliki biaya-biaya yang berbeda dengan ekuitas. Pertama adalah biaya kebangkrutan atau kepailitan, perhatian utama pada saat meminjam uang hutang adalah peningkatan ekspektasi biaya kepailitan yang mengikutinya. Ekspektasi biaya kepailitan adalah produk dari kemungkinan terjadinya biaya kepailitan, yaitu biaya langsung dan tidak langsung dari proses kepailitan tersebut. Perusahaan dengan pendanaan lebih banyak menggunakan hutang memiliki kemungkinan mengalami tekanan finansial financial distress yang tinggi dimasa yang akan datang. Karena semakin basar beban tetap biaya bunga yang harus dikeluarkan perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang mengarah ke kebangkrutan. Ancaman kebangkrutan bukan hanya kebangkrutan itu sendiri, tetapi juga berbagai masalah yang ditimbulkannya, seperti karyawan penting keluar, pemasok menolak memberikan kredit, pelanggan mencari perusahaan lain yang lebih stabil sehingga penjualan menurun, sampai pada pemberi pinjaman meminta suku bunga yang lebih tinggi serta menetapkan syarat-syarat yang lebih ketat dalam kontrak pinjaman. Universitas Sumatera Utara 39 Kedua adalah biaya keagenan agency cost, yaitu biaya yang timbul sebagai akibat dari konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditor. Pemegang saham dan kreditor tidak selalu sejalan dengan tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, sebab mereka memiliki klaim yang berbeda terhadap arus kas perusahaan. Pemegang saham sebagai penerima klaim residual atas arus kas cenderung mengutamakan tindakan yang dapat meningkatkan nilai sahamnya, walaupun tindakan itu meningkatkan resiko yang mengakibatkan kreditor tidak akan menerima pembayaran sesuai perjanjian. Sebaliknya, kereditor lebih menginginkan tindakan yang dapat meningkatkan keamanan dari klaimnya. Keadaan ini akan mengakibatkan ruang gerak manajemen dibatasi yang mana konflik kepentingan antara pemegang saham dan kreditor mengakibatkan kreditor melakukan pengambilan tindakan proteksi dengan ketentuan hutang yang ketat yang dibuat dalam kontrak convenant, hal ini mengakibatkan pihak manajemen perusahaan tidak dapat mengambil keputusan-keputusan yang optimal dalam usaha meningkatkan nilai perusahaan. Untuk memastikan bahwa aturan-aturan dalam kontrak diikuti oleh perusahaan akan menimbulkan biaya monitor yang ditanggung oleh perusahaan. Kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian. Dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang terkandung dalam penggunaan hutang pada struktur modal, maka teori trade off menyatakan bahwa apabila keuntungan dari penggunaan hutang lebih besar dari biaya-biaya penggunaan hutang sebaiknya perusahaan menggunakan hutang, apabila Universitas Sumatera Utara 40 sebaliknya, maka perusahaan sebaiknya menggunakan ekuitas. Teori tradeoff merupakan model yang sangat konsisten dengan upaya mencari struktur modal agar nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. Porsi struktur modal optimal terletak pada titik dimana keuntungan penggunaan hutang sama dengan biaya penggunaan hutang. Dengan kata lain, posisi struktur modal optimal perusahaan terletak pada titik dimana nilai perusahaan maksimum, dan titik dimana biaya modal minimum. Struktur modal optimum adalah suatu keseimbangan optimal antara resiko risk dan pengembalian return yang dapat memaksimumkan harga saham Brigham, 1990:150.

b. Teory Free Cash Flows