Statistik Deskriptif Pengujian Hipotesis

66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Setelah data terkumpul, seluruh sampel diseleksi berdasarkan kriteria sehingga diperoleh 42 sampel yang memenuhi kriteria pemilihan sampel lihat lampiran II daftar perusahaan sampel. Sebelum melakukan pembahasan hipotesis terlebih dahulu memperhatikan data-data dari sampel secara statistik. Berikut ini merupakan data statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif DAR DER ROE Mean 36.11947 138.7505 1016.712 Median 27.95000 48.65000 651.3300 Maximum 104.2500 1066.550 5053.190 Minimum 25.45000 -187.2400 30.34000 Std. Dev. 18.13170 298.3769 1202.690 Sum 686.2700 2636.260 19317.53 Sum Sq. Dev. 5917.654 1602518. 26036323 Observations 19 19 19 Sumber : Lampiran 1 pengolahan data dengan e-Views 1. Rata-rata dari Debt to Asset Ratio DAR adalah 36.11947 dengan deviasi standart sebesar 18.1317 2. Rata-rata Debt to Equity Ratio DER adalah 138.7505 dengan deviasi standart sebesar 298.3769 Universitas Sumatera Utara 67 3. Rata-rata Return On Equity ROE adalah 1016.712 dengan deviasi standart sebesar 1202.09 4. Jumlah observasi sebanyak 19 observasi

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji asumsi klasik untuk mengetahi apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahui data terdistribusi secara normal atau tidak dilakukan uji Jarque-Bera dimana p 5. Dari gambar pada Lampiran IV: Uji Normalitas diketahui bahwa data terdistribusi secara normal, dimana skewness 0,3 dan kurtosis 2,3. Menurut Santoso 2006:134 jika rasio skewness berada diantara -2 sampai denagn +2, maka distribusi data adalah normal. Demikian juga dengan rasio kurtosis, jika berada di antara -3 sampai dengan +3, maka distribusi data adalah normal. Disamping itu data tersebut terdistribusi secara normal atau tidak dapat dilihat dari probabilitas Jarque-Bera 5, dimana pada uji di atas p= 0,84 0,05 artinya data terdistribusi dengan normal.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat adanya hubungan yang sangat kuat di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi multikolinearitas dapat dilakukan dengan uji korelasi. Universitas Sumatera Utara 68 Dari pengujian yang dilakukan diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio DER, Debt to Asset Ratio DAR bebas dari masalah multikolinearitas. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai korelasi antara DAR dan DER sebesar 0.376. Sedangkan korelasi yang tergolong kuat adalah apabila variabel bebas mempunyai korelasi 0,8 Nachrowi, Djalal Nachrowi, 2006: 247. Sehingga dapat diputuskan antara variabel bebas tidak terdapat masalah multikoleniaritas..

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas digunakan Uji White no cross term karena variabel bebas pada penelitian ini hanya dua variabel. Dari hasil pengujian, ditunjukkan bahwa probabilitas ObsR-squared lebih besar dari α = 5 0.05 yaitu 0.44. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak terdapat masalah heteroskedastisitas atau varians dari residual homokedastisitas. Menurut Nachrowi, 2006: 248 heterokedastisitas terjadi pada probabilitas ObsR-squared 5.

4. Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 periode sebelumnya. Pengujian autokorelasi dapat Universitas Sumatera Utara 69 dilakukan dengan menghitung Durbin Watson, dari hasil pengujian diperoleh DW statistik sebesar 1.34 dan dengan jumlah variabel bebas sebanyak 2 dan 19 observasi dari DW tabel diperoleh dl = 0.96 dan du = 1.41 dengan tingkat kepercayaan 95 sehingga dlDWdu, artinya tidak dapat diputuskan terjadi autokorelasi positif atau negatif. 0 dl du 4-du 4-dl 4 0. 96 1.41 2,59 3,04 Gambar 4.1 Pengambilan Keputusan DW-Test Untuk mengatasi masalah otokorelasi tersebut maka dilakukan uji Unit Root Test atau disebut juga Augmented Dickey-Fuller ADF Test Nachrowi, 2006:355. Berdasarkan model tersebut kita dapat memilih tiga model yang akan digunakan untuk melakukan uji ADF, yaitu: 1. Model dengan intersep β 1 dan trend β 2 , sebagaimana model yang telah digunakan untuk regresi ini. 2. Model hanya menggunakan intersep β 1 ; ∆Y t = β 1 + Y t-1 + α i ∑ ∆Y t-1 + t 3. Model tanpa intersep dan trend slope ∆Y t = Y t-1 + α i ∑ ∆Y t-1 + t Autokore lasi positif Tidak ada keputusan Tidak ada Otokorelasi Tidak ada keputusan Autokore lasi negatif Universitas Sumatera Utara 70 Dari hasil pengujian diperoleh bahwa model tanpa intersep dan trend di dapat data yang stasioner dimana untuk menentukan data berotokorelasi atau tidak dapat dilihat dari nilai Uji ADF dan nilai kritisnya. Jika nilai uji ADF lebih kecil dari nilai kritis maka dapat disimpulkan bahwa data tidak berotokorelasi lagi. Hasil pengujian dengan menggunakan uji Unit Root Test menunjukkan nilai uji ADF sebesar - 3,466615 sedangkan nilai kritis pada level 1 = -2,699769, pada level 5 = - 1,961409 dan pada level 10 = -1,606610 dimana nilai kritis lebih besar dari pada nilai uji ADF sehingga dapat diputuskan bahwa model regresi telah bebas dari masalah otokorelasi.

C. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan e-views 4.1 diperoleh hasil regresi sebagai berikut: 1. Pengaruh Debt to Asset Ratio DAR terhadap ROE Tabel 4.2 Pengaruh DAR tehadap ROE Dependent Variable: ROE Method: Least Squares Date: 030608 Time: 10:12 Sample: 2002:2 2006:4 Included observations: 19 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1128.484 646.0227 1.746818 0.0987 DAR -3.094506 16.07006 -0.192563 0.8496 R-squared 0.002176 Mean dependent var 1016.712 Adjusted R- squared -0.056519 S.D. dependent var 1202.690 S.E. of regression 1236.210 Akaike info criterion 17.17679 Sum squared resid 25979656 Schwarz criterion 17.27620 Log likelihood -161.1795 F-statistic 0.037081 Durbin-Watson stat 1.181702 ProbF-statistic 0.849583 Sumber: Lampiran 2, Hasil Regresi Universitas Sumatera Utara 71 Pada tabel diatas, angka R-squared atau koefisien determinasi adalah 0,002. Hal ini berarti 0,2 perubahan dalam ROE dapat dijelaskan oleh DAR sedangkan sisanya 99,8 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti. Standart error of regresion adalah 1236.210 maka dapat disimpulkan model regresi tidak dapat memprediksi ROE. DAR memiliki angka signifikansi 0.84 di atas 0.05 yang menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa DAR secara individu tidak berpengaruh terhadap ROE. Dari hasil regresi di atas dapat dibentuk persamaan regresi linear dari variabel DAR yaitu: Y = 1128.484 – 3.094X 1…………………………………………..4.1 Dimana: Y = variabel dependen yaitu ROE X 1 = variabel independen, yaitu DAR Universitas Sumatera Utara 72 2. Pengaruh DER terhadap ROE Tabel 4.3 Pengaruh DER Terhadap ROE Dependent Variable: ROE Method: Least Squares Date: 030608 Time: 10:13 Sample: 2002:2 2006:4 Included observations: 19 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 583.7280 199.1601 2.930948 0.0093 DER 3.120594 0.618776 5.043172 0.0001 R-squared 0.599374 Mean dependent var 1016.712 Adjusted R-squared 0.575808 S.D. dependent var 1202.690 S.E. of regression 783.3123 Akaike info criterion 16.26424 Sum squared resid 10430829 Schwarz criterion 16.36366 Log likelihood -152.5103 F-statistic 25.43359 Durbin-Watson stat 1.216818 ProbF-statistic 0.000100 Sumber: Lampiran 3, Hasil regresi Pada tabel diatas, angka R-squared atau koefisien determinasi adalah 0,599. Hal ini berarti 59.9 perubahan dalam ROE dapat dijelaskan oleh DER sedangkan sisanya 41.1 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti. Standart error of regresion adalah 783.312 maka dapat disimpulkan model regresi dapat memprediksi ROE. DER memiliki angka signifikansi 0.000 di bawah 0.05 yang menunjukkan bahwa variabel tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa DER secara individu berpengaruh terhadap ROE. Dari hasil regresi di atas dapat dibentuk persamaan regresi linear dari variabel DER yaitu: Universitas Sumatera Utara 73 Y = 583.728 + 3.120X 2…………………………………………..4.2 Dimana: Y = variabel dependen yaitu ROE X 2 = variabel independen, yaitu DER 3. Pengaruh DAR, DER dan EAR terhadap ROE Tabel 4.4 Pengaruh DAR dan DER Terahadap ROE Dependent Variable: ROE Method: Least Squares Date: 030608 Time: 10:08 Sample: 2002:2 2006:4 Included observations: 19 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1444.814 348.0046 4.151709 0.0008 DAR -26.13742 9.255802 -2.823896 0.0122 DER 3.718674 0.562455 6.611510 0.0000 R-squared 0.732631 Mean dependent var 1016.712 Adjusted R-squared 0.699209 S.D. dependent var 1202.690 S.E. of regression 659.6076 Akaike info criterion 15.96511 Sum squared resid 6961315. Schwarz criterion 16.11423 Log likelihood -148.6685 F-statistic 21.92115 Durbin-Watson stat 1.347017 ProbF-statistic 0.000026 Sumber: Lampiran 1, Hasil Regresi Pada tabel diatas, angka R-squared atau koefisien determinasi adalah 0,732. Hal ini berarti 73,2 perubahan dalam ROE dapat dijelaskan oleh DAR dan DER secara bersama-sama sedangkan sisanya 26.8 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang Universitas Sumatera Utara 74 tidak diteliti. Standart error of regresion adalah 659.6076 maka dapat disimpulkan model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROE. Dari tabel di atas diperoleh F Hitung adalah 21.92 dengan tingkat signifikansi 0.00. Hal ini berarti bahwa DAR dan DER secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap ROE karena tingkat signifikansi 0.00 berada di bawah 0.05. Dari hasil regresi di atas dapat di bentuk persamaan regresi berganda yaitu: Y = 1444.814 – 26.137X 1 + 3.719X 2…………………….4.3 Dimana: Y = ROE X 1 = Debt to Asset Ratio X 2 = Debt to Equity Ratio X3 = Equity to Assets Ratio

D. Pembahasan Hasil