Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas Uji Multikolinearitas

60 ekuitas Return On Equity atau Y adalah merupakan rasio perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri Syamsuddin, 2000:64. Rasio ini dapat dihitung dengan formula: Laba Bersih Setelah Pajak ROE : Modal Sendiri Besarnya hasil perhitungan ini menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan modal ekuitas yang dimilikinya.

F. Metode dan Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa statistik.

1. Uji Asumsi Klasik

Peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh model regresi berganda adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal Hakim, Universitas Sumatera Utara 61 2001 : 254. Jika terdapat data yang terdistribusi secara tidak normal maka uji statistik t dan f tidak akan dapat diterapkan, sehingga sejumlah kecil pengaruh- pengaruh yang tidak berhubungan dalam suatu regresi akan dihilangkan Sarwoko, 2005:37. Untuk mendeteksi data terdistribusi secara normal digunakan uji statistik Jarque-Bera terhadap model yang diuji. Apabila probabilitas 0,05 maka distribusi data normal Naachrowi, 2006:438.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Gudjarati,1995:177. Jika terjadi Heterokedastisitas akan mengakibatkan nilai-nilai koefisien berfluktuasi secara tajam dari pada nilai-nilai normalnya. Dengan kata lain, jika model tersebut diperbaharui ulang dengan menambah data atau dengan sampel-sampel yang digunakan berbeda, maka koefisien hasil estimasi akan bervariasi secara signifikan diseputar nilai rata-ratanya Sarwoko, 2005:151-153 Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas digunakan metode White Heterokedasticity No cross term dengan probabilitas α = 5 Nachrowi, 2006:267. Universitas Sumatera Utara 62

c. Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Hakim, 2001 : 302. Jika terdapat korelasi antar variabel independen maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolineritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoleanearitas dapat dilihat dari nilai R-square, f hitung, t hitung serta standart eror. Kemungkinan adanya multikoleaniritas jika nilai R-square dan f hitung tinggi, sedangkan nilai t hitung banyak yang tidak signifikan. E-Views juga menyediakan teknik yang sederhana untuk mendeteksi multikoleaniritas dengan melihat korelasi antar variabel independen. Jika korelasi 0,8 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius Nachrowi, 2006: 239.

d. Uji Autokorelasi