Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Dalam rangka pencapaian suatu tujuan, yaitu membangun suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 dan dengan bertitik tolak dari kenyataan bahwa sebagian besar dari kehidupan rakyat secara perekonomiannya yang bercorak agraris, maka selanjutnya untuk mewujudkan cita-cita mulia ini diperlukan adanya pengaturan atas bumi termasuk penggunaan perairan serta kekayaan alam yang terkandung diperut bumi Indonesia ini. Bumi, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah merupakan hak negara yang dipergunakan seluas-luasnya untuk kemakmuran masyarakat. Negara dalam hal ini pemerintah berkewajiban mengatur atas pemberian-pemberian hak dan penggunaan bukti oleh perorangan atau badan sehingga bagi mereka yang memperoleh manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung atas hak kekuasaan negara tersebut adalah sudah sewajarnya untuk mentaati peraturan dan memberikan iuran kepada negara melalui pembayaran pajak. Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang- undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum Hartoyo, 2010 : 10. Pajak Bumi dan Bangunan PBB merupakan salah satu jenis pajak yang merupakan sumber penerima negara yang utama, disamping penerimaan atau pendapatan negara yang lain. Sesuai pasal 6 dan pasal 9 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang pajak bumi dan bangunan sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 pasal 3 ayat 2 diartikan sebagai pajak negara yang sebagian besar penerimaannya merupakan pendapatan daerah yang dipergunakan untuk penyedia fasilitas yang juga dinikmati oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam pengenaan beban pajaknya terlebih dahulu harus memperhatikan objek pajaknya daripada subjek pajaknya. Objek Pajak Bumi dan Bangunan yang dimiliki setiap wajib pajak baik besar maupun kecil akan dikenakan pajak sesuai dengan kemampuan dan keadaannya. Oleh karena itu diberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk mendaftarkan sendiri objek pajak yng dimilikidimanfaatkannya self assessment dibidang pelaporan ke Direktorat Jenderal Pajak atau tempat- tempat lain yang di tunjuk. Mengingat besarnya jumlah objek pajak, beragamnya tingkat pendidikan dan pengetahuan wajib pajak, maka belum seluruhnya wajib pajak dapat melaksanakan kewajiban untuk mendaftarkan objek pajak yang dimilikinya. Sejalan dengan hal itu, fiskus sebagai aparat penyelenggara perpajakan dalam rangka memanfaatkan potensi pajak pajak bumi dan bangunan untuk meningkatkan kinerjanya dalam menentukan arah kebijakan operasional khususnya dalam pembuatan rencana kerja pendapatan objek Pajak Bumi dan Bangunan. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, maka Direktorat Jenderal Pajak mengadakan kegiaan pendataan objek dan subjek pajak bumi dan bangunan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan sendiri oleh Direktorat Jenderal Pajak atau bekerja sama dengan pihak lain ketiga yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar sebagai tempat penulis melakukan penelitian memiliki wilayah kerja yang luas yang meliputi seluruh wilayah secara administratif. Ketatnya persaingan penggunaan lahan dan pertumbuhan bangunan yang dapat dilihat dari banyaknya kawasan permukiman terencana yang semakin menyebar, yang menyebabkan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar sering mengalami kendala antara lain adanya wajib pajak yang pindah tanpa memberitahukan kepada fiskus atau adanya perubahan data yang tidak disampaikan kepada fiskus sehingga pendapatan objek Pajak Bumi dan Bangunan belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan masih banyak data-data yang tidak akurat karena kurangnya pemahaman dan pengertian wajib pajak tentang Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Untuk mengatasi kendala atau masalah yang dihadapi pihak penyelenggara maupun wajib pajak tersebut diperlukan adanya kebijakan yang aktual yang mampu mendorong dan merangsang efisiensi dan efektifitas kerja yakni melalui mekanisme pendataan, yang khususnya pendataan terhadap objek Pajak Bumi dan Bangunan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mencoba membahas dan menuangkannya dalam bentuk tugas akhir dengan judul : “Mekanisme Pendataan Objek Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar”.

B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri