KH. Mohammad Entol Yasin

BAB III PARTISIPASI MATHLA’UL ANWAR DALAM RANAH POLITIK

A. Pengertian Partisipasi Politik

Ditengah-tengah masyarakat modern seluruh komponen masyarakat ikut terlibat dalam proses politik yang merupakan salah satu aspek penting dalam demokrasi. Partisipasi politik berasal dari dua kata, yaitu partisipasi dan politik. Menurut bahasa partisipasi adalah pengambilan bagian didalamnya atau peran serta bergabung. 24 Secara umum, partisipasi politik dapat dikatakan sebagai penentuan sikap seseorang atau kelompok dalam kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, serta berperan dalam setiap pertanggungjawaban bersama dalam kehidupan politik. Menurut Miriam Budiarjo, partisipasi politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan proses pemilihan pemimpin-pemimpin politik dan juga turut serta dalam pembentukan kebijakan umum. Secara riil bentuk-bentuk kegiatan ini mencakup kegiatan memilih pada pemilihan umum, menjadi anggota partai politik, duduk di lembaga politik, berkampanye, menghadiri kelompok diskusi yang membahas persoalan politik dan sebagainya. 25 Senada dengan Miriam Budiarjo, Michael Rush dan Philif Althoff, menyatakan bahwa partisipasi politik adalah usaha warga negara secara terorganisir dalam proses pemilihan para pemimpin dan mempengaruhi jalannya 24 Pius A. Partanto dan Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer Surabaya: Arkola, 1994, h. 572 25 Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet: 27, 2005, h. 161 29 kebijakan umum. Hal tersebut sebagaimana menurut Rafael Raga Maran dalam Pengantar Sosiologi Politik bahwa yang dilakukan berdasarkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap kehidupan bersama sebagai warga negara. 26 Sementara Harbert McClosky dalam International Encyclopedia of the Sosial Sciences seperti yang dikutip oleh Miriam Budiarjo, menyatakan: “Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela masyarakat untuk terlibat dalam setiap pengambilan kebijakan seperti dalam proses pemilihan penguasa, baik secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum”. Sedangkan menurut Norman H. Nie dan Sidney Verba dalam Handbook of Political Science, menyatakan: “Partisipasi politik adalah keterlibatan langsung seseorang atau pribadi warga negara dalam setiap kegiatan untuk tujuan mempengaruhi dan menyeseleksi pejabat-pejabat Negara dalam memutuskan setiap kebijakan”. Menurut Samuel Huntington dan Joan M. Nelson dalam No Easy Choise: political Participation in Developing Countries, menyatakan: “Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individu atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau Ilegal, efektif atau tidak efektif”. 27 Sedangkan Samuel Huntington dan Joan M. Nelson dalam Partisipasi 26 Rafael Raga Maran, Pengantar Sosiologi Politik Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet: I 2001, h. 147 27 Miriam Budiarjo, Partisipasi dan Partai Politik Jakarta: Yayasasn Obor Indonesia, 1998, h. 2-3