Metode Pengembangan Sistem Perbandingan Metode Pengembangan Sistem

Penelitian Kepustakaan Library Research, yaitu melakukan penelaahan terhadap buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang di bahas yang dapat dijadikan acuan dalam pembuatan Aplikasi ini.

c. Studi Literatur

Studi literatur dimaksudkan untuk membandingkan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan. Hasilnya adalah berupa informasi referensi penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya.

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem informasi kereta api ini, penulis menggunakan pendekatan metode System Development Life Cycle dengan model waterfall Royce, 1970, yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. Metode ini memliki enam tahap pengembangan yaitu : 1. Rekayasa dan analisis sistem System engineering and analysis : menyangkut pengumpulan kebutuhan requirement gathering terhadap sistem yang akan dibuat dan dikembangkan. 2. Analisis kebutuhan perangkat lunak Software requirement analysis : diintesifkan dan difokuskan khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan interface yang diperlukan. 30 3. Perancangan Design : baik dari segi struktur data, arsitektur perangkat lunak, user interface, dan algoritma prosedural. Proses desain mener- jemahkan kebutuhan ke dalam representasi perangkat lunak sebelum mas- uk tahap pengembangan. 4. Pengembangan Development : implementasi dengan menerjemahkan de- sain ke dalam bahasa yang dimengerti mesin. Langkah pembuatan kode melak- ukan tugas ini. 5. Pengujian Testing : mengarahkan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang diberikan akan menghasilkan output sesuai yang diinginkan. 6. Pemeliharaan Maintenance : Perangkat lunak akan mengalami peru- bahan setelah disampaikan kepada pelanggan, karena pelanggan membu- tuhkan perkembangan fungsional. Pemeliharaan mengaplikasikan kembali setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

2.6.3 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem

Untuk menyelesaikan masalah di dalam sebuah sistem harus dilakukan penggabungan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat Bantu serta fase-fase generic. Dalam Pressman 2002, dijelaskan beberapa Model-model proses perangkat lunak dalam pengembangan sistem. Pada tabel dibawah ini dijelaskan perbandingan beberapa metode. Tabel 2.3 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem Metode Kelebihan Kekurangan Penggunaan Secara Umum Sequential Linier Metode ini baik Iterasi yang sering Bekerja dengan 31 Waterfall oleh winston W Royce pada tahun 1970 digunakan untuk kebutuhan yang sudah diketahui dengan baik. terjadi menyebabkan masalah baru bagi pelanggan, sulit menentukankebutuhan secara eksplisit. baik pada proyek skala kecil. Prototype Metode ini efektif dengan mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas dan pelanggan bisa langsung melihat sistem yang sebenarnya. Pengembangan terkadang membuat implementasi sembarang, karena ingin working version selesai dengan cepat Prototyping dapat bekerja dengan baik jika ada kerjasama yang baik antara pengembang dengan pengguna. RAD Rapid Application Development oleh James Martin pada tahun 1991 Metode ini lebih cepat dari waterfall jika kebutuhan dan batasan proyek sudah diketahui dengan baik. Proyek dipecah menjadi beberapa bagian, maka dibutuhkan banyak orang untuk membentuk suatu tim, karena komponen- komponen yang sudah ada, fasilitas-fasilitas pada tiap komponen belum tentu digunakan seluruhnya sehingga kualitas program bisa menurun. Cocok untuk aplikasi yang tidak mempunyai resiko teknis yang tinggi. RAD cocok untuk proyek yang memiliki SDM yang baik dan sudah berpengalaman. Incremental Fleksibel dan mudah untuk dikelola dan Semua kebutuhan tidak dikumpulkan pada tahap awal Cocok untuk aplikasi yang kebutuhannya pengujian yang mudah. sehingga menimbulkan masalah serta sulit untuk mengukur progress karena tidak ada milestone. telah diidentifikasi dengan baik. Iterative oleh Regression pada tahun 1996 Fase desain, pengkodean, pengujian lebih cepat. Butuh waktu yang banyak untuk menganalisis dan terlalu banyak langkah yang dibutuhkan model. Hanya cocok untuk software berskala besar. Spiral oleh W. Barry Boehm pada tahun 1985 Digunakan untuk skala besar, membutuhkan konsiderasi langsung terhadap resiko teknis, sehingga dapat mengurangi terjadinya resiko yang lebih besar. Resiko utama tidak ditemukan, maka masalah bisa muncul kemudian, sehingga membutuhkan kemampuan manajemen dan perkiraan resiko yang cukup tinggi. Hanya cocok untuk software berskala besar. Sumber : Pressman, 2002 2.7 Alat Bantu Pengembangan Sistem 2.7.1 Data Flow Diagram DFD