Klasifikasi Sistem Konsep Dasar Informasi dan Data

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi masukan input untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. 5. Masukan Sistem Input Sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal. 6. Keluaran Sistem Output Hasil dari proses pengolahan sistem yang berasal dari lingkungan. Yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. 7. Pengolah Sistem Process Bagian dari sistem yang mengubah masukan input menjadi keluaran output. 8. Sasaran Sistem Objectives atau Tujuan Goal Sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem itu dibuat atau ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut ini. 1. Sistem abstrak abstract system dan sistem fisik physical system. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem alamiah natural system dan sistem buatan manusia human made system. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 3. Sistem tertentu deterministic system dan sistem tak tentu probabilistic system. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah yang sudah dapat diperiksa. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup closed system dan sistem terbuka open system. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian subsystems. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau dapat terdiri dari komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dan sasaran sistem tersebut akan tercapai. Model umum suatu sistem terdiri dari atas masukan input, pengolahan process dan keluaran output. Gambar 2.1 Model Umum Sistem

2.1.4 Konsep Dasar Informasi dan Data

Informasi dalam sebuah organisasi sangat penting peranannya. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Informasi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Robert N. Anthony John Dearden, 1980, dalam Jogiyanto 2005 . Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model menjadi informasi. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data- item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian event adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata fact entity adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan Input Proses Output dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Nilai informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, yaitu sebagai berikut : 1. Kemudahan dalam memperoleh Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagian pengolahan yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi segala kebutuhan informasi secara mudah. 2. Sifat luas dan kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data yang cukup lengkap dan terstruktur dengan baik. 3. Ketelitian Informasi apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat dikatakan memiliki kesempurnaan nilai. Informasi yang akurat dapat diperoleh jika basis data yang tersedia sebagai sumber informasi memuat data yang valid. 4. Kecocokan dengan pengguna Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. 5. Ketepatan waktu Informasi tepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yang mampu mengolah data secara cepat. 6. Kejelasan Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. 7. Fleksibilitas Fleksibilitas informasi berhubungan dengan bentuk dan format tampilan informasi. 8. Dapat dibuktikan Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang diolah. 9. Tidak ada prasangka Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi. 10. Dapat diukur Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas data sumber yang digunakan.

2.1.5. Siklus Informasi