Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan

(1)

SKRIPSI

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI

PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN KAMANG JAYA

MEDAN

OLEH

RUKMINI 070502225

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat melalui analisis SWOT sebagai alat yang digunakan pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan. Analisis SWOT merupakan alat yang dapat mengukur bagaimana keadaan lingkungan eksternal Rumah Makan yaitu kekuatan dan kelemahan dan keadaan lingkungan eksternal Rumah Makan peluang dan ancaman, sehingga dapat menentukan strategi pemasaran.

Adapun jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui data primer, data-data tersebut kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan menganalisis Matriks SWOT, pembobotan aspek-aspek internal dan eksternal. Hasil dari analisis SWOT selanjutnya dijadikan acuan dasar bagi Rumah Makan Kamang Jaya dalam menentukan dan menetapkan strategi pemasaran.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Rumah Makan Kamang Jaya menggunakan strategi Marketing Mix. Strategi pemasaran yang digunakan sudah cukup baik akan tetapi masih perlu dilakukannya evaluasi dalam strategi yang lebih tepat lagi untuk perkembangan Rumah Makan Kamang Jaya. Akan tetapi Rumah Makan Kamang Jaya sebaiknya menggunakan strategi diferensiasi agar produk yang dihasilkan menjadi produk yang berkualitas secara efektif kepada pelanggan.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran dan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman)


(3)

ABSTRACT

This study entitled "SWOT Analysis to determine marketing strategies in Medan Jaya Restaurant Kamang." This study aimed to determine the right marketing strategy through SWOT analysis as a tool used in Medan Jaya Restaurant Kamang. SWOT Analysis is a tool that can measure how the external environment ie Restaurant strengths and weaknesses and external environmental opportunities and threats Restaurants conditions, so as to determine marketing strategies

Type of research using qualitative descriptive research. Data was collected through primary data, the data is then analyzed using qualitative descriptive method is to analyze aspects of the SWOT matrix weighting, internal and external. Next SWOT analysis as a basis of reference for Kamang Jaya Restaurant in determining and setting the marketing strategy.

The results showed that the restaurant Kamang Jaya using marketing strategies Mix. Marketing strategy used is quite good but still need to be evaluated on a more appropriate strategy for the development of more Kamang Jaya Restaurant. However, Restaurants Kamang Jaya should be used for product differentiation strategy effectively produce quality products to customers.

Keywords : Marketing Strategy and SWOT Analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim,

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Program S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tersayang Papa dan Mama tercinta atas segala doa, dukungan, motivasi, dan kasih sayang serta kesabaran yang luar biasa dan tidak terhingga.

Pada kesempatan ini penulis menghanturkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritongan, MEc, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia. S.E, M.E. selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, S.E, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, MSi, selaku dosen pembimbing penulis yang telah memberikan arahan dan waktu yang sangat berarti untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Mulykata Sebayang, MSi, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan nasehat guna penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Beby Karina F. S, SE, MM, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan nasehat guna penyempurnaan skripsi ini.


(5)

8. Kepada Ibu Frida Ramadini, SE, MM sebagai Dosen Wali penulis.

9. Kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selama ini mengajar penulis dengan sangat baik.

10.Seluruh staf dan pegawai Departemen Manajemen (Kak Vina, Kak Dani, Kak Icha, Bang Jumadi) yang selama ini telah banyak membantu penulis.

11.Adik tersayang Devi dan Ikhsan yang selalu memberi dukungan dan doa. 12.Terima kasih kepada Dabadi yang telah banyak membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini dan kepada Nenek dan kak Nely atas doanya.

13.Kepada Ridho terima kasih atas waktu dan dukungan nya dan Kak Ida yang selalu memberikan nasehat dan dukungan nya kepada penulis.

14.Sahabat-sahabat penulis Dewi, Icha, Liza, Mida, Juli, Ema, Anim, Shinta, Isty, Vivi, Agusten dan kepada teman-teman seperjuangan anak Manajemen 2007 terima kasih atas dukungannya untuk penulis.

15.Kepada seluruh Karyawan Rumah Makan Kamang Jaya Medan.

Medan, Juni 2011 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1.Uraian Teoritis ... 7

2.1.1. Pengertian Strategi Pemasaran ... 7

2.1.2. Bauran Pemasaran... 10

2.1.3. Implementasi Strategi ... 15

2.1.4. Analisis SWOT ... 17

2.1.5. Matriks SWOT ... 20

2.2.Peneliti Terdahulu ... 22

2.3.Kerangka Konseptual ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1.Jenis Penelitian ... 25

3.2.Tempat dan Waktu Penelitian... 25

3.3.Batasan Operasional Variabel ... 25

3.4.Defenisi Operasional Variabel ... 26


(7)

3.7.Teknik Analisis ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Kamang Jaya ... 28

4.1.1. Kegiatan Operasional Rumah Makan Kamang Jaya ... 32

4.1.2. Struktur Organisasi Rumah Makan Kamang Jaya ... 36

4.1.3.Pasar Sasaran ... 37

4.1.4.Produk yang ditawarkan ... 37

4.1.5.Profil Rumah Makan Kamang Jaya ... 39

4.2. Analisis dan Pembahasan ... 41

4.2.1.Matriks SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threatsi) Rumah Makan Kamang Jaya ... 41

4.2.2. Pembobotan Aspek-Aspek Internal Dan Eksternal ... 45

4.2.3. Strategi Rumah Makan Kamang Jaya ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58


(8)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Omset Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan ... 4 Tabel 2.1 Matriks SWOT ... 21 Tabel 4.1 Matriks SWOT Rumah Makan Kamang Jaya ... 44 Tabel 4.2 Aspek Internal (Perpaduan Kekuatan dengan Kelemahan

Rumah Makan Kamang Jaya) ... 45 Tabel 4.3 Aspek Eksternal (Perpaduan Peluang dengan Ancaman

Rumah Makan Kamang Jaya) ... 46


(9)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 24 Gambar 4.1. Struktur Organisasi Rumah Makan Kamang Jaya ... 36


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

Lamp. 1. Pertanyaan Untuk Wawancara ... 59 Lamp. 2. Dokumentasi ... 62


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat melalui analisis SWOT sebagai alat yang digunakan pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan. Analisis SWOT merupakan alat yang dapat mengukur bagaimana keadaan lingkungan eksternal Rumah Makan yaitu kekuatan dan kelemahan dan keadaan lingkungan eksternal Rumah Makan peluang dan ancaman, sehingga dapat menentukan strategi pemasaran.

Adapun jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui data primer, data-data tersebut kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan menganalisis Matriks SWOT, pembobotan aspek-aspek internal dan eksternal. Hasil dari analisis SWOT selanjutnya dijadikan acuan dasar bagi Rumah Makan Kamang Jaya dalam menentukan dan menetapkan strategi pemasaran.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Rumah Makan Kamang Jaya menggunakan strategi Marketing Mix. Strategi pemasaran yang digunakan sudah cukup baik akan tetapi masih perlu dilakukannya evaluasi dalam strategi yang lebih tepat lagi untuk perkembangan Rumah Makan Kamang Jaya. Akan tetapi Rumah Makan Kamang Jaya sebaiknya menggunakan strategi diferensiasi agar produk yang dihasilkan menjadi produk yang berkualitas secara efektif kepada pelanggan.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran dan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman)


(12)

ABSTRACT

This study entitled "SWOT Analysis to determine marketing strategies in Medan Jaya Restaurant Kamang." This study aimed to determine the right marketing strategy through SWOT analysis as a tool used in Medan Jaya Restaurant Kamang. SWOT Analysis is a tool that can measure how the external environment ie Restaurant strengths and weaknesses and external environmental opportunities and threats Restaurants conditions, so as to determine marketing strategies

Type of research using qualitative descriptive research. Data was collected through primary data, the data is then analyzed using qualitative descriptive method is to analyze aspects of the SWOT matrix weighting, internal and external. Next SWOT analysis as a basis of reference for Kamang Jaya Restaurant in determining and setting the marketing strategy.

The results showed that the restaurant Kamang Jaya using marketing strategies Mix. Marketing strategy used is quite good but still need to be evaluated on a more appropriate strategy for the development of more Kamang Jaya Restaurant. However, Restaurants Kamang Jaya should be used for product differentiation strategy effectively produce quality products to customers.

Keywords : Marketing Strategy and SWOT Analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Makan merupakan kebutuhan primer setiap manusia selain sandang (pakaian) dan papan (tempat tinggal). Rasa lapar merupakan kebutuhan umum

setiap manusia yang harus dipenuhi. Kebutuhan akan rasa lapar ini yang membuat bisnis makanan cepat berkembang, ditunjang lagi dengan sifat dasar manusia yang cepat bosan sehingga memunculkan berbagai macam makanan baik dalam bentuk maupun rasanya.

Di zaman yang serba modern ini dimana semua serba praktis dan efisien, orang tidak ingin selalu repot masak sendiri dirumah karena sudah banyak restoran atau depot-depot yang menjual makanan yang bisa dipilih sesuai dengan selera konsumen. Banyak juga keluarga-keluarga yang meluangkan waktunya seminggu sekali untuk berkumpul bersama dan sembari makan di luar rumah untuk mempererat ikatan kekeluargaan mereka, kalangan eksekutif yang menggunakan kesempatan makan ini sebagai ajang untuk berbisnis, penyelenggaraan pesta, dan lain-lain.

Di masa krisis moneter seperti sekarang ini, semua pihak merasakan dampaknya tidak terkecuali para pemilik rumah makan. Oleh karena itu perlu dipikirkan suatu cara agar sebuah rumah makan bisa bertahan dan bisa bersaing dengan situasi yang tidak menguntungkan tersebut. Sebuah rumah makan juga harus memposisikan dirinya secara benar dalam lingkungan persaingannya.


(14)

Seperti sebuah perusahaan maka sebuah rumah makan juga membutuhkan suatu alat yang dapat menganalisis lingkungan perusahaan secara internal maupun eksternal. Salah satu model yang bisa dipakai adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats Analysis). Analisis SWOT dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Analisis Strengths and Weaknesses ( kekuatan dan kelemahan ) merupakan analisis didalam perusahaan dimana perusahaan mampu untuk mengendalikannya termasuk didalamnya kebijakan penggunaan Marketing mix / 4P (product, price, place, promotion). Sedangkan analisis Opportunities and Threats (peluang dan ancaman) merupakan analisis di luar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya. Sebuah rumah makan perlu melakukan perencanaan yang strategis supaya apa yang menjadi tujuan rumah makan tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

Banyak jenis makanan yang ada di masyarakat memungkinkan konsumen untuk memilih jenis makanan kesenangannya. Daging ayam merupakan salah satu bahan yang sering dipakai untuk membuat makanan di seluruh dunia, tidak heran jika jumlah restoran-restoran yang menu utamanya adalah ayam yang sangat banyak. Daging ayam ini bisa diolah dengan berbagai macam misalnya di goreng, direbus, dan dipanggang. Pengolahannya bisa memakai tepung atau bumbu-bumbu dari khas daerah tertentu.

Dari sekian banyak pilihan rumah makan yang ada, banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk sampai pada keputusan memilih rumah makan tertentu. Untuk itu pihak manajemen rumah makan berusaha untuk


(15)

memenuhi semua kriteria yang menjadi bahan pertimbangan konsumen, baik produknya sendiri maupun jasa pelayanannya, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen nya. Karena jika hal tersebut diabaikan, maka akan terjadi kesenjangan antara keinginan (harapan) konsumen dengan pelayanan yang ada di rumah makan .

Oleh karena itu berhasil tidaknya rumah makan dalam berkomunikasi dengan para pelanggannya tergantung pada pelayanannya. Pelayanan memegang peranan yang sangat penting, apakah konsumen telah puas atau belum dengan pelayanan yang ada di rumah makan. Seperti dalam hal keramahan, kehandalan, kecepatan dan pemberian informasi yang lengkap dan akurat, jaminan, empathy, dengan dipenuhinya hal ini maka kesenjangan antara rumah makan dengan pelanggannya tidak perlu terjadi.

Rumah Makan Kamang Jaya Medan sebagai salah satu perusahaan makanan yang bergerak dibidang usaha makanan khas minang dan melayu, berusaha untuk menawarkan sesuatu yang khas dan diharapkan dapat menjaring konsumen lebih banyak lagi. Dengan berupaya mempertahankan pelayanan yang memadai ataupun meningkatkan pelayanannya walau harus mengeluarkan biaya lebih. Jika pelayanan yang diberikan sesuai atau lebih dari apa yang diharapkan konsumen, maka mereka akan puas,apabila konsumen merasa puas maka konsumen akan kembali untuk membeli ulang dan menjadi pelanggan tetap.

Dalam perkembangannya pada tahun-tahun belakangan banyak usaha-usaha sejenis yang berdiri sekitar rumah makan kamang jaya, namun dengan tetap menjaga pelayanan agar tercapainya tingkat kepuasan yang maksimal terhadap


(16)

konsumen, maka rumah makan kamang jaya dapat bertahan dan tetap mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tingkat penjualan rumah makan kamang jaya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Omset Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan

Tahun Omset Keterangan

2007 Rp.2.150.759.800 -

2008 Rp.2.821.673.750 Meningkat

2009 Rp.3.261.806.000 Meningkat

2010 Rp.3.687.615.200 Meningkat

Sumber : Rumah Makan Kamang Jaya Medan (2010)

Dalam tabel 1.1 menunjukkan bahwa omset Rumah Makan Kamang Jaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Seperti dijelaskan pada tabel diatas peningkatan kenaikan omset dimulai dari tahun 2007 omset yang dihasilkan sebesar Rp.2.150.759.800, dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi Rp.2.821.673.750, dan pada tahun berikutnya tahun 2009 terjadi kenaikan menjadi Rp.3.261.806.000 dan pada tahun 2010 menjadi Rp.3.687.615.200.

Rumah Makan Kamang Jaya mencoba untuk ikut ambil bagian dalam bisnis makanan ini. Rumah Makan Kamang Jaya sendiri didirikan pada tahun 1996. Oleh Bapak H.Muzarman di jalan singa no 171 Medan. Jadi bisa dikatakan bahwa rumah makan ini merupakan bisnis yang sudah cukup lama berdiri. Menu rumah makan ini adalah ayam, baik ayam bakar, ayam rendang, ayam goreng bumbu dan menu khas dari rumah makan ini adalah Ayam Pop panas Langkawi. Di dalam


(17)

skripsi ini akan dibahas mengenai “Analisis SWOT Dalam Menentukan

Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Strategi manakah yang paling sesuai untuk diterapkan pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan berdasarkan pada analisis SWOT”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

“Untuk mengetahui strategi manakah yang yang paling sesuai untuk diterapkan pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan berdasarkan pada analisis SWOT”.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Bagi Rumah Makan Kamang Jaya

Memberi masukan kepada pemilik Rumah Makan Kamang Jaya untuk mengetahui apakah strategi yang selama ini dilakukan sudah tepat untuk Rumah Makan Kamang Jaya berdasarkan analisis SWOT.

b. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam penerapan teori-teori yang penulis peroleh dari perkuliahan pada kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat.


(18)

c. Bagi peneliti lain

sebagai bahan referensi yang nanti dapat digunakan sebagai perbandingan dalam penelitian selanjutnya dengan pembahasan yang sama di masa yang akan datang.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Chandler (1962) (Rangkuti, 2004:3) menyatakan bahwa “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”. Menurut Hamel dan Prahalad (1995) (Rangkuti,2004:4) mereka berdua mendefinisikan “strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan”.

Menurut Kotler (2008:5) “Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain”. Salah satu dari aspek penting dari lingkungan pemasaran adalah pesaing, karena apa yang


(20)

mereka lakukan akan sangat mempengaruhi prilaku kita sebagai suatu perusahaan. Karena apa yang mereka lakukan akan sangat mempengaruhi kita sebagai suatu perusahaan.

Strategi menjelaskan arah yang akan dituju perusahaan dan menuntun pengalokasian sumber daya dan upaya. Dari sudut pandang lain, strategi menjelaskan bisnis dimana kita berada dan bisnis di mana kita akan berada. Strategi memberikan keputusan dan arahan sehubungan dengan variable-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisian, elemen bauran pemasaran, dan pengeluaran.

Menurut Kotler (1999) ”Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dilaksanakan dengan harapan unit bisnis dapat mencapai sasaran pemasaran. Strategi pemasaran terdiri dari strategi spesifik untuk pasar sasaran, penentuan posisi produk, bauran pemasaran, dan tingkat pengeluaran pemasaran”. Apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam faktor-faktor seperti pangsa pasar dan volume adalah suatu sasaran pemasaran. Bagaimana perusahaan ingin mencapai sasarannya tersebut adalah strategi. Strategi tidak akan menjabarkan rencana dan taktik yang diperlukan. Strategi adalah jalur menuju pencapaian sasaran tertentu dan menjelaskan bagaimana sasaran dapat dicapai. Strategi pemasaran mencerminkan pemikiran terbaik perusahaan tentang bagaimana perusahaan dapat menerapkan keahlian dan sumber dayanya pada pasar yang paling menguntungkan. Dengan demikian, cakupan strategi adalah luas. Rencana yang diturunkan dari suatu strategi akan menjabarkan tindakan dan waktu pelaksanaan


(21)

serta berisikan kontribusi apa yang diharapkan dari setiap departemen dalam perusahaan.

Perumusan strategi pemasaran adalah bagian dan keseluruhan proses pemasaran yang paling penting dan sulit. Kegiatan tersebut akan menetapkan batas keberhasilan perusahaan. Pada saat dikomunikasikan kepada semua tingkatan rnanajemen, strategi pemasaran menjelaskan kekuatan yang harus dibangun dan kelemahan yang harus diperbaiki, dan bagaimana cara melakukannya. Strategi pemasaran memungkinkan keputusan operasional membawa perusahaan pada keselarasan dengan pola peluang pasar yang berkembang yang oleh analisis sebelumnya dibuktikan memiliki kemungkinan keberhasilan terbesar.

Strategi Generik Porter Michael porter mengajukan tiga strategi generik yang memberikan titik awal yang baik untuk berpikir secara strategis,yaitu: (Kotler 2008:56)

a. Kepemimpinan biaya secara keseluruhan.

Perusahaan yang mengejar strategi ini bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan distribusi terendah sehingga mereka dapat menetapkan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing mereka dan memenangkan pangsa pasar yang besar. Mereka tidak terlalu memerlukan keahlian dalam pemasaran. Kelemahan strategi ini adalah bahwa perusahaan lain bisanya akan bersaing dengan biaya yang tetap rendah dan hal ini merugikan perusahaan yang menggantungkan semua masa depannya pada biaya.


(22)

b. Strategi Diferensiasi

Bisnis yang berkonsentrasi pada kinerja unggul yang dicapai dengan cara unik dalam wilayah manfaat pelanggan penting yang dihargai oleh sebagian besar pasar. Jadi, perusahaan yang mencari kepemimpinan kualitas, misalnya, harus membuat produk dengan komponen terbaik, menempatkan produknya dengan tepat, memeriksa produknya dengan seksama, dan mengomunikasikan kualitas produknya dengan efektif.

c. Strategi Fokus

Bisnis berfokus pada satu atau lebih segmen pasar yang lebih sempit. Perusahaan mengetahui segmen ini dengan akrab dan mengejar kepemimpinan biaya maupun diferensiasi di dalam segmen sasaran.

2.1.2 Bauran Pemasaran

Menurut kotler (2000:15) definisi bauran pemasaran/marketing mix adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.

Menurut Tjiptono (2005:30) bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek.

Perencanaan pemasaran biasanya disusun berdasarkan empat P yaitu product, price, place dan promotion (produk, harga, tempat dan promosi) yang merupakan unsur-unsur kunci bagi program-program pemasaran. Namun empat P tersebut tidaklah cukup dalam pelayanan pemasaran.tiga P lain yang


(23)

diikutsertakan pada gabungan unsur-unsur pemasaran yaitu people, phisycal fasilities fisik, proses manajemen (personel, fasilitas fisik, proses manajemen) (Timpe 1990:283).

Unsur-unsur bauran pemasaran terrsebut adalah sebagai berikut: 1. Product (produk)

Pengertian produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Kotler 2000:428). Untuk itu produk adalah penawaran berwujud perusahaan kepada pasar yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek,dan kemasan produk (Kotler 1997:82) . Lebih lanjut, dijelaskan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu/kualitas, kinerja dan perlengkap inovatif yang terbaik. Oleh karena itu manajer dalam organisasi yang berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakan ( Kotler 1997:16).

2. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang/jasa atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang/jasa (Kotler 1997:82) .Dari sejarah membuktikan bahwa harga jual ditetapkan oleh pembeli dan penjual dalam suatu proses tawar menawar, penjual akan meminta harga yang jauh lebih


(24)

tinggi dari yang diharapkan akan diterimanya, sedangkan pembeli akan menawarkan lebih rendah dari yang diharapkan akan dibayarnya (Kotler 1997:494). Jadi harga disini dapat diartikan sebagai pertemuan dari transaksi barang dan jasa yang dilakukan oleh permintaan dan penawaran dipasar. Penetapan harga akan menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan yang terbatas.

3. Place (tempat)

Dalam membangun suatu bisnis salah satu hal penting yang juga harus diperhatikan adalah masalah lokasi perusahaan. Masalah lokasi dianggap penting karena menyangkut kinerja perusahaan tersebut. Dalam upaya pencapaian kepuasan dapat merupakan proses yang sederhana namun komplek dan rumit untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara lebih baik.lokasi adalah suatu tempat dimana perusahaan itu melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan bersedia bagi konsumen (Kotler 1997:82).

Menurut mischitelli (2000:2) dalam buku your new Restaurant dikatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan/pemilihan lokasi:

a. Place, apakah dekat dengan pusat keramaian atau daerah pinggiran atau bahkan dekat dengan daerah yang padat penduduknya.

b. Parking, mempunyai tempat/lahan parker sendiri atau menggunakan tempat parkir umum.


(25)

c. Accessibility, harus ada jalan yang memudahkan konsumen untuk mencapai restoran tersebut.

d. Visibility, restoran tersebut sebaiknya mudah dilihat atau mudah diketahui orang banyak.

4. Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa baikpun kualitas suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya (Harryanti 2008:57).

Menurut Kotler (1997:83) promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan produknya kepada pasar sasaran yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat serta alat pemasaran lansung dan online. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya (Hurryanti 2008:58).

5. People (Orang)

People disini dimaksud adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan dan menempatkan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Keramahan karyawan, tanggapan karyawan yang cepat pada pengunjung, kecepatan karyawan mengisi pesanan dan menanggapi pembayaran, kemampuan karyawan untuk


(26)

menjadi antusias dan tenang meskipun pekerjaannya membosankan serta para konsumen tidak sabar dan cerewet keseluruhannya merupakan kunci keberhasilan. Sebuah restoran mencapai loyalitas konsumen yang dipengaruhi oleh people (Timpe 1990:289).

6. Fasilitas fisik/Physical Evidence

Menurut Zeithamil and Bitner (2000:20) suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan unsur-unsur yang termasuk di dalam fasilitas fisik antara lain lingkungan fisik dalam hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo warna, dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan layanan yang diberikan setiap tiket, sampul, label dan lain sebagainya. Fasilitas fisik juga berperan penting dalam meningkatkan pemasaran serta pencapaian loyalitas konsumen. Fasilitas fisik sangat berperan bagi restoran, karena dapat mempengaruhi kenyamanan pelayanan bagi konsumen.

7. Proses Manajemen

Proses manajemen melibatkan jadwal-jadwal, tugas rutinitas dan pengawasan kegiatan yang dilibatkan pada persiapan hidangan, pengepakan,dan pelayanan. Kebijakan-kebijakan ditulis secara jelas bagi penanganan makanan, waktu memasak yang ideal, pembuangan sampah-sampah dan mengatasi keluhan-keluhan konsumen dan kemungkinan-kemungkinan lain dari pertolongan darulat kecelakaan di dapur hingga kesehatan konsumen (Timpe 1990:290)


(27)

2.1.3 Implementasi Strategi

Strategi tidak akan bisa diterapkan dengan sukses dalam organisasi yang tidak bisa memasarkan barang dan jasanya dengan baik, dalam perusahaan yang tidak mampu mengumpulkan modal kerja yang dibutuhkan, pada perusahaan yang memproduksi produk dengan teknologi yang inferior, atau dalam perusahaan yang memiliki sistem informasi manajemen yang lemah. Implementasi strategi berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik, manajer divisi-divisi, manajer departemen-departemen, manajer penjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer personalia, manajer staff, supervisor dan seluruh karyawan. Pada situasi tertentu, seorang individu mungkin sama sekali tidak terlibat langsung dalam proses perumusan strategi dan mungkin tidak menghargainya, memahami, atau bahkan menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi tersebut. Bahkan mungkin juga terjadi penolakan di bagian tertentu. Dua variabel yang penting dan sentral bagi implementasi stategi: segmentasi pasar dan positioning produk.segmentasi pasar dan positioning produk menjadi kontribusi pemasaran paling penting pada manajemen strategis (David 2008:396).

a. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar (market segmentation) secara luas dgunakan untuk menerapkan strategi ,khususnya bagi perusahaan kecil dan spesialis.segmentasi pasar dapat diartikan sebagai pembagian pasar ke dalam kelompok konsumen tergantung dari kebutuhan dan kebiasaan membeli.


(28)

Segmentasi pasar adalah variabel yang penting dalam implementasi stategi karena setidaknya tiga alasan utama. Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar , dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui adanya pasar dan produk baru. Untuk menerapkan strategi-strategi ini dengan sukses, dibutuhkan pendekatan segmentasi pasar yang baeru atau yang telah diperbaiki. Kedua, segmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya yang tidak terbatas karena produksi massal, distribusi missal, dan iklan massal tidak diperlukan. Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan kecil untuk bersaing lebih baik dengan perusahaan besar dengan memaksimalkan laba per unit dan perjualanan per segmen. Terakhir, keputusan segmentasi pasar secara langsung mempengaruhi variable bauran pemasaran: produk, distribusi, promosi, dan harga.

b. Positioning produk

Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat membidik kelompok konsumen tertentu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan keinginan konsumen. Ini membutuhkan analisis dan riset. Kesalahan yang fatal adalah mengasumsikan perusahaan tahu benar apa keinginan dan ekspektasi konsumen. Banyak perusahaan yang berhasil karena bisa memperkecil kesenjangan anatara apa yang dilihat konsumen dengan apa yang dipikirkan oleh produsen dari suatu pelayanan yang baik. Apa yang diyakini konsumen sebagai pelayanan yang baik seharusnya lebih penting ketimbang apa yang diinginkan oleh produsen.


(29)

2.1.4 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang ( Oppurtunities ), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu barkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,peluang,dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.

Telah diketahui pula secara luas bahwa SWOT merupakan akronim untuk kata-kata “Strength” (kekuatan), “Weaknesses” (kelemahan), “opportunities” (peluang) dan “threates” (ancaman). Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi, termasuk satuan bisnis tertentu, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan. Jika dikatakan bahwa analisis “SWOT” merupakan instrument yang ampuh dalam melakukan analisis strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan biasanya upaya untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif untuk membuahkan hasil yang diharapkan.


(30)

Lingkungan adalah salah satu faktor terpenting untuk menunjang keberhasilan perusahaan dalam persaingan. Untuk membuat/menentukan tujuan, sasaran dan strategi-strategi yang akan diambil, diperlukan suatu analisa mendalam serta menyeluruh mengenai lingkungan dimana perusahaan berada. Lingkungan tersebut dapat di bagi dua yaitu:

1. Lingkungan Eksternal (Lingkungan luar perusahaan)

2. Lingkungan Internal (Lingkungan dalam perusahaan)

Lingkungan Eksternal adalah suatu kekuatan yang berada di luar

perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam industri tersebut (Wahyudi 1996:47)

Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang signifikan yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba.unit bisnis harus menetapkan sistem intelijen pemasaran untuk menelusuri trend an perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya. Pemasaran yang baik adalah seni menemukan, mengembangkan,dan menghasilkan laba dari peluang-peluang ini. Peluang pemasaran adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, di mama perusahaan mempunyai probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan (Kotler 2008:51).

Sedangkan lingkungan internal yaitu kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal


(31)

yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalnya (Kotler 2008:55).

Yang merupakan landasan pertama dalam analisis SWOT dengan mengidentifikasi Opportunities (peluang) dan Threats (Ancaman):

1. Opportunities (peluang)

Merupakan situasi utama yang mendukung didalam lingkungan perusahaan, dan Opportunities berasal dari satu sumber. Yang dapat memberikan gambaran mengenai Opportunities adalah identifikasi segmen pasar sebelumnya, perubahan atau keadaaan yang teratur, perubahan teknologi dan perbaikan hubungan dengan pembeli atau penjual.

2. Threats (Ancaman)

Merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor- faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan.

Memahami pokok-pokok peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan akan sangat membantu para manager mengidentifikasi pilihan yang realistis dari antar strategi yang tersedia.

landasan kedua dalam analisis SWOT dengan mengidentifikasi Strengths (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan):


(32)

3. Strengths (Kekuatan)

Yang dimaksud dengan kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan – termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah - antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komperatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

4. Weaknesses (Kelemahan)

Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminatioleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

2.1.5 Matriks SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan


(33)

dengan kekuatan dan kelemahan yang dinilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.

Tabel 2.1 Matriks SWOT STRENGTHS (S)

 Tentukan 5-10 kekuatan internal

WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal OPPORTUNIES (O)

Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

TREATHS (T)

Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman.

Sumber : Rangkuti (1997:31)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.


(34)

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alamia (2006) yang meneliti “analisis SWOT pada warung Bang Man di kawasan warung kopi (warkop) Harapan Medan”. Hasil menunjukkan bahwa Warung Bang Man yang telah lama beroperasi di kawasan Warung Kopi (Warkop) Harapan Medan selama 8 tahun, yang telah memiliki banyak pengalaman. Warung Bang Man memiliki kekuatan yang cukup baik, dan dapat dimanfaatkan untuk memenangkan persaingan dalam usaha warung kopi di kawasan Harapan Medan. Warung Bang Man juga memiliki ancaman dari luar yang sangat mempengaruhi, seperti ancaman penggusuran dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan, karena hal itu sangat mempengaruhi keberadaan usaha Warung Bang Man.

Jurnal oleh Rohim (2008) penelitian ini dilalkukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengananlisis faktor eksternal yang dapat mrnimbulkan peluang dan acaman, serta faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan, sehingga dapat diketahui strategi apa yang cocok untuk diterapkan di PT. Pujangga Motor Jombang. Adapun jenis penelitian ini kuantitatif deskriptif dan metode yang digunakan study case. Data-data tersebut kemudgan dianalisis dengan metode kuantitatif deskriptif yaitu analisis IFAS,


(35)

EFAS, GE dan SWOT. Hasil analisa tersebut selanjutnya dijadikan dasar dalam menentukan dan menetapkan strategi pemasaran.

2.3Kerangka konseptual

Perencanaan strategis bukan merupakan hasil atau keluaran melainkan suatu proses yang terus berlangsung. Pemikiran strategis tidak memiliki titik akhir, dan akibatnya proses perencanaan berlangsung terus menerus. Salah satu dari proses manajemen strategis adalah mengenali lingkungan internal perusahaan (Strength-weakness) dan lingkungan eksternal perusahaan (Opportunity-Threat) (Zimmerer 2002:37).

Wirausahawan menilai kekuatan (Strength) dan kelemahan ( Weakness) perusahaan. Membangun strategi bersaing yang berhasil, mengharuskan perusahaan untuk memperbesar kekuatan untuk mengatasi kelemahannya. Setelah mendaftarkan inventori internal menmgenai kekuatan dan kelemahannya, mereka kemudian harus beralih ke lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi ( Opportunity) dan ancaman (Threat) apa saja yang kiranya membawa dampak yang nyata terhadap bisnis (Zimmerer 2002:42-43).

Analisis lingkungan internal (Strength-Weakness) dan lingkungan eksternal (Opportunity-Threat) perusahaan analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perushaan (Rangkuti 2004:18).


(36)

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber : Rangkuti (2004:18) dan Zimmerer (2002:37-34) yang diolah penulis

Strength

(Kekuatan)

Weakness

(Kelemahan)

Opportunity

(Peluang)

Threat

(Ancaman)

Strategi Pemasaran


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah Eksploratoris yaitu menggambarkan secara rinci segala kelemahan, kekuatan, ancaman dan peluang yang ada pada Rumah Makan Kamang Jaya sekarang ini sehingga dari hasil gambaran dapat dibuat kesimpulan tentang bagaimana langkah yang seharusnya diterapkan di Rumah Makan Kamang Jaya agar tetap bertahan dimasa yang akan datang. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa penelitian Eksploratoris yang bermaksud untuk memberikan penjelasan tentang segala gejala-gejala yang tejadi secara mendalam pada “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Makan Kamang Jaya, yang berada di Jl. Singa no. 177B (simpang Jl. Lembu) Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2011 sampai dengan Mei.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Penelitian ini dibatasi pada peranan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, Threat) di Rumah Makan Kamang jaya Medan, agar menghindari kesimpang siuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan.


(38)

3.4Definisi Operasionali Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Strengths (Kekuatan)

Merupakan faktor-faktor internal positif yang berperan terhadap kemampuan Rumah Makan Kamang Jaya dengan segala keunggulan yang dimiliki dan kemampuan untuk mempertahankan posisinya untuk mencapai tujuannya.

2. Weakness (kelemahan)

Merupakan faktor-faktor internal negatif yang menghalangi kemampuan Rumah Makan Kamang Jaya terhadap sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik atau tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut untuk mencapai tujuannya.

3. Opportunities (Peluang)

Merupakan faktor-faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh Rumah Makan Kamang Jaya karena hal yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja untuk mencapai tujuannya.

4. Threat (Ancaman)

Merupakan segala macam bahaya yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi oleh Rumah Makan Kamang Jaya.

3.5 Jenis Data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis data primer untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :


(39)

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interviu dan observasi (Situmorang,2010:2).

3.6 Metode pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara

Untuk memperoleh informasi dari informan, peneliti akan melakukan wawancara mendalam terhadap karyawan/karyawati Rumah Makan Kamang Jaya, dengan tujuan agar memperoleh informasi yang lebih rinci dan mendalam.

b. Observasi ( pengamatan)

Dalam penelitian ini salah satu teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, yaitu peneliti secara langsung mengamati jalannya kegiatan operasional Rumah Makan Kamang Jaya.

3.7 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif. Analisis Deskriptif Kualitatif adalah metode analisis yang mencari hubungan secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Dalam hal ini data aktual di kumpulkan, disusun, diklasifikasi untuk kemudian diinterpretasikan yang memungkinkan dilakukan pemecahan masalah yang diselidiki, sehingga memberikan gambaran dan informasi mengenai masalah tersebut.


(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Makan Kamang Jaya

Rumah makan Kamang Jaya adalah salah satu rumah makan yang berspesialisasi di masakan khas minang dan melayu. Rumah makan Kamang Jaya didirikan pada tahun 1993, Oleh Bapak H.Muzarman di jalan Singa no 171 Medan. Menu utama yang ada di rumah makan ini berupa nasi dengan aneka lauk dan sayuran yang beragam. Masakan Padang yang terkenal dengan rasanya yang pedas, banyak santan dan berminyak, dengan banyak variasi, seperti rendang, gulai kepala ikan, kalio, asam padeh, dendeng balado, kari kambing, ayam panggang, ayam gulai, ayam rendang, ayam goreng, kikil, paru, lele, cumi, ikan emas, dan menu khas dari rumah makan ini adalah Ayam Pop panas Langkawi yang terlihat bertumpuk di balik etalase rumah makan.

Rumah makan ini sudah memiliki tempat tersendiri di hati para peminat masakan padang terutama etnis tinghoa, rasa yang khas dari bumbu rendang dan kuah santan yang membuat pelanggan dengan lahap saat makan adalah salah satu daya tarik dari masakan Padang. Tak hanya rasa pedas dan kemantapan dari sambal Padang, beragam jenis masakan pun dengan mudah bisa kita dapatkan. Inilah salah satu langkah sehingga membuat orang tertarik dengan selera masakan padang dengan melakukan pemajangan makanan di stelling makanan. Adapun jenis makanan lainnya dilengkapi dengan menu gado-gado dan sate namun dalam porsi yang lebih sedikit jika dibandingkan menu utamanya tersebut yaitu nasi


(41)

beserta lauk dan sayur masakan khas minang dan melayu. Selain itu rumah makan kamang jaya juga melengkapi menunya dengan beraneka ragam jenis minuman jus dan minuman botol dan juga menambahkan desert yaitu berupa potongan buah sebagai pencuci mulut.

Pada awalnya rumah makan ini didirikan di sebuah foodcourt yang terletak di jalan sumatera, bergabung dengan beberapa kafe lain dalam satu tempat. Banyaknya pelanggan membuat salah satu konsumen menawarkan tempat untuk dijadikan tempat berjualan baru dengan sistem bagi keuntungan tanpa dikenakan biaya sewa. Kerjasama inipun berlangsung dengan cukup lama, sementara rumah makan kamang jaya pada saat ini mengalami perkembangan yang cukup bagus. Pada tahun 1997 terjadi pergolakan politik, semua orang china dimusuhi oleh orang pribumi, sehingga para etnis tionghoa tidak berani melakukan aktifitas ekonomi sebagaimana biasanya, hal ini juga berdampak terhadap penjualan rumah makan kamang jaya, terutama dikarenakan letaknya yang dikawasan pemukiman cina, akibatnya pada masa ini terjadi penurunan omset penjualan hingga 70%, hingga akhir 1998, kondisi politik mulai kembali normal, penjualan rumah makan kamang jaya mulai mengalami kemajuan seperti biasanya. Tidak lama setelah terjadi perkembangan penjualan yang cukup bagus, kemudian terjadi perselisihan antara pihak pemilik tempat dengan pemilik rumah makan , sehingga pada akhirnya kerjasama inipun berakhir. Pada tahun 2000 pemilik rumah makan kamang jaya berusaha mencari tempat baru untuk dikelola sendiri sebagai tempat usaha yang baru. Tempat inilah yang kemudian menjadi tempat berjualan rumah makan kamang jaya sampai sekarang ini. Walaupun terbilang sudah mempunyai


(42)

nama rumah makan ini pun masih terlihat sederhana. Seragam yang dipakai oleh seluruh pegawainya sama seperti di rumah makan padang lain yang berskala standar yaitu kemeja berwarna biru muda dan dan kemeja putih dan celana panjang berbahan kain berwarna hitam pada hari jumat, sabtu dan minggu karyawan memakai baju batik yang sudah disediakan. Rumah makan ini memiliki beberapa kekuatan utama dalam menarik minat pelanggan. Kekuatan ini sangat membatu untuk mempertahankan dan menarik minat pelanggan baru. Adapun kekuatannya antara lain:

a. Nama Usaha

Nama dari rumah makan ini sudah terkenal, terutama di kalangan etnis tionghoa yang ada di daearah kota medan. Karena hampir 90% pelanggan dari rumah makan kamang jaya adalah etnis tionghoa.

b. Lokasi

Pemilihan lokasi bagi rumah makan kamang jaya merupakan hal yang penting, pemilik sangat memproritaskan dalamhal lokasi. Rumah makan kamang jaya memiliki lokasi yang strategis dan memiliki akses yang menjanjikan. Semua itu tentu saja demi kemajuan bisnis yang dijalankannya.

Bermula dari alasan itu akhirnya pemilik memilih lokasi daerah Jl.Singa no 25, Lokasi rumah makan Kamang Jaya sangat strategis dan terletak dijalan yang ramai dikawasan pemukiman etnis tionghoa dan di lokasi itu terdapat banyak pertokoan, perkantoran dan sekolah-sekolah. Berkat pemilihan lokasi yang tepat, rumah makan ini pun selalu ramai pengunjung, baik yang kebetulan sedang melewati daerah ini maupun yang memang sengaja datang untuk menikmati


(43)

masakan di rumah makan Kamang Jaya. Dengan penentuan lokasi yang strategis baik pemilik maupun pengelola tentu berharap para konsumen senang dan bersedia untuk datang kembali ke rumah makan ini.

c. Harga

Harga yang ditawarkan sangat bervariasi dan memiliki harga yang bersaing dengan para pesaingnya.

d. Pelayanan

Pelayanan yang cepat lebih terkesan fleksibel dalam bekerja. Dengan melayani pelanggan dengan cepat sehingga pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan dengan memberikan sifat yang ramah dan selalu senyum terhadap pelanggan membuat pelanggan merasa dihargai dan selalu teringat degan sifat keramah tamahan yang diberikan Rumah Makan dan mau membeli kembali.

Rumah Makan ini sudah memiliki satu cabang yang terletak di Jalan Slamet Ketaren. Dengan dibukianya cabang baru sendiri merupakan permintaan konsumen, agar mereka mudah untuk menikmati masakan yang ditawarkan oleh Rumah Makan ini.

Pada saat pendirian rumah makan kamang jaya bapak Muzarman mengeluarkan biaya sebesar Rp 30.000.000, hal ini digunakan pada awalnya untuk membeli perlengkapan Rumah Makan seperti piring, gelas, alat masak lainnya stelling, dan juga termasuk untuk biaya sewa ruko. Dalam perkembangannya melihat besarnya potensi perkembangan usaha rumah makan di kawasan tersebut, maka banyaklah usaha- usaha sejenis bermunculan di kawasan


(44)

ini, tapi pemilik memandang ini bukanlah sebagai suatu ancaman yang sangat besar, mengingat telah melekatnya nama rumah makan kamang jaya di konsumen. Dan untuk mengantisipasinya pemilik melakukan langkah-langkah dengan meningkatkan dengan mempertahankan rasa dari masakan Rumah Makan Kamang Jaya, serta dengan memuaskan pelanggan dengan memberikan pelayanan agar pelanggan merasakan kenyamanan dalam membeli.

Dalam perkembangan usahannya, Rumah Makan Kamang Jaya menggunakan strategi yang khusus dalam rangka menarik dan mempertahankan pelanggan yang setia, sehingga Rumah Makan Kamang Jaya dapat bertahan selama lebih kurang 16 tahun ,walaupun usaha ini bertempat di jalan yang bukan merupakan jalan utama kota. Namun, Rumah Makan ini mempunyai kelebihan dengan mempunyai karakteristik seperti jenis makanan yang beragam, rasa makanan yang khas dapat menjadi daya pemikat tersendiri bagi konsumen sehingga mereka tetap setia untuk menjadi pelanggan rumah makan kamang jaya meskipun banyak rumah makan rumah makan sejenis yang bermunculan belakangan ini.

4.2Kegiatan Operasional Rumah Makan Kamang Jaya

Rumah Makan Kamang Jaya buka beroperasi setiap hari dari pukul 09.00 – 22.00 Wib. Rumah Makan Kamang Jaya memiliki 25 orang karyawan. Para karyawan setiap harinya bergantian ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang. Jika masuk pagi kaeryawan diharuskan datang jam 07.00 pagi untuk membersihkan ruangan dan kamar mandi dan meletakkan masakan di stelling agar


(45)

terlihat menarik. Bagi para karyawan yang masuk siang itu datang pada pukul 12.00 wib, bagi karyawan yang masuk siang mereka tidak mendapatkan waktu istirahat pada siang hari, bagi karyawan yang masuk pagi akan mendapatkan waktu istirahat dari pukul 15.00 wib sampai pukul 19.00 Wib. Untuk karyawan yang bertugas di bagian dapur mereka diharuskan masuk pagi pada pukul 07.00 wib agar masakan yang dimasak cepat dapat dihidangkan di Rumah Makan sehingga para pelanggan tidak kecewa ketika mereka ingin membeli makanan di Rumah Makan ini. Para karyawan dibagian dapur selesai bekerja pada pukul 18.00 wib, akan tetapi kecuali pada saat hari minggu / hari-hari besar lainnya, maka karyawan diberikan piket agar para karyawan dapat bekerja dengan demikian waktu yang dihabiskan lebih lama pekerjaannya dibandingkan hari-hari biasa lainnya.

Dalam aktifitas ini bapak H. Muzarman juga ikut serta dalam melayani pelanggan tujuannya untuk menjaga hubungan baik dengan para pelanggan. Bapak H. muzarman juga mengarahkan kepada semua pegawainya untuk menjga hubungan baik dengan pelanggan, karena menurutnya hubungan baik yang terjalin dengan pelanggan akan membuat pelanggan menjadi setia untuk datang ke Rumah Makan ini. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung Rumah Makan yang menjadi pelanggannya dan kebanyakan pelanggan Rumah Makan Kamang Jaya ini orang yang telah lama menjadi langgannanya.

Pada rumah makan ini Bapak H. Muzarman menetapkan sistem gaji di Rumah Makan Kamang Jaya yaitu menggunakan sistem bagi hasil atau dalam istilah islamnya dikenal dengan nama sistem syariah. Karena selain transparan,


(46)

model bagi hasil itu menjadikan Rumah Makan ini punya ciri khas sendiri. Rumah makan Kamang Jaya sejak lama telah mengenal teori bagi hasil atau berbagi keuntungun dengan para karyawan, karyawan ini dibagi beberapa level posis sesuai dengan jenis pekerjaan yg menjadi tanggung jawab mereka masing-masing. Adapun orang yg paling memegang peranan penting dalam operasional harian adalah tukang masak, karena tukang masak adalah orang yang menentukan berapa banyak yg harus dimasak atau dijual setiap harinya, karena tukang masak yg handal dirumah makan Padang akan dapat menentukan berapa potong daging yg dihasilkan dari 1 kg daging apabila dijadikan rendang, atau 1 ekor ayam akan dibagi menjadi beberapa potong yang akan dijual, Dan tidak itu saja tukang masak akan menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli. Dengan demikian berapa modal harian yg diperlukan dapat diprediksi setiap hari belanja. Dari jumlah beras yg dimasak saja tukang masak bisa memprediksi dengan tepat berapa omset harian yang didapat, karena itulah makanya di Rumah Makan Padang setiap nasinya telah ditakar dengan mangkok tertentu dalam setiap hidangannya, dengan demikian tukang masak dapat mengetahui berapa porsi nasi yg dihasilkan. Pada saat Rumah Makan telah selesai melakukan penjualannya, maka pihak bagian keuangan Rumah Makan akan melakukan perhitungan terhadap pemasukan uang yang dihasilkan setiap harinya. Sehingga Rumah Makan dapat memperkirakan berapa saldo yang dihasilkan. Berdasarkan omset yang dihasilkan maka dilakukan daftar perencanaan yang diperlukan seperti pembelian bahan-bahan baku dalam penjualan setiap hari. Baru setelah itu dapat diketahui berapa saldo yang di hasilkan.


(47)

Dalam sistem yang dilakukan Rumah Makan Kamang Jaya yang menerapkan sistem perhitungan besarnya saldo yang dilakukan setiap 2 bulan atau 60 hari laba yang dihasilkan. Setelah dilakukan perhitungan, maka dilakukan pemotongan pengeluaran harian seperti biaya sewa ruko, penggantian peralatan yang rusak, pajak, biaya listrik dan air. Dengan demikian laba bersih yang dihasilkan Rumah Makan Kamang Jaya akan dapat diketahui berapa hasilnya dan setelah itu akan dilakukan penggajian atau bagi hasil pada karyawan Rumah Makan Kamang Jaya. Biasanya pemilik modal akan mendapat bagian 50% dari keuntungan bersih dan 50 % untuk team karyawan. Dari bagian laba yg 50% ini akan dibagi yg dikenal dengan istilah mato atau persentase. Persentase yg paling besar didapat oleh tukang masak .Yang menarik lainnya adalah dalam rapat setiap 60 hari ini selain menghitung laba rugi juga dilakukan evaluasi kenerja dari setiap karyawan karyawan. Setiap karyawan bebas mengemukan pendapatnya apa yg memuaskan dan yang tidak memuaskan dari kinereja setiap karyawan. Karena itu biasanya sering terjadi penggantian terhadap karyawan yg malas, atau kasir yg tidak jujur. Dan keputusan ini diambil bersama, tidak semata mata ditentukan oleh pemilik modal.

Omset yang diterima Rumah Makan Kamang Jaya ±Rp. 200.000.000/bulan itu belum termasuk pengeluaran seperti pembelian bahan pokok, pengeluaran listrik dan air, pembayaran pajak dan sewa ruko.


(48)

4.3Struktur Organisasi Rumah Makan Kamang Jaya

Struktur organisasi adalah kerangka dari susunan jabatan pekerjaan dalam suatu organisasi yang disusun sedemikian rupa untuk mempermudah pelaksanaan tugas pada Rumah Makan tersebut. Struktur organisasi menunjukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi Rumah Makan Kamang Jaya sangat sederhana. Dapat digambarkan seperti sebagai berikut:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Rumah Makan Kamang Jaya

Sumber: Rumah Makan Kamang Jaya

Pemilik

Manager

Bagian Dapur

Bagian Keuangan Bagian Pemasaran Bagian Depan

Kasir

Bagian Tangah Bagian Palung

1. Hidangan 2. Minuman 3. Cuci Piring


(49)

4.4 Pasar Sasaran

Rumah Makan Kamang Jaya mengharapkan Rumah Makan ini banyak dinikmati berbagai kalangan. Hal ini terbukti dengan pelanggan yang datang ke Rumah Makan Kamang Jaya dengan berbagai budaya yang berbeda, jenis kelamin. Kelas sosial yang berbeda, usia dan pekerjaan.

Pasar sasaran Rumah Makan Kamang Jaya terdiri dari:

a. Masyarakat yang tinggal di sekitar Jln. Singa, Jln Sumatera, Jln Gajah, Jln madong lubis dan lain sebagainya.

b. Sekitar Jln Sudirman

c. Sekitar Jln Rakyat dan Pancing d. Sekitar Jln H.M Jhoni dan Bakti

e. Sekitar Jln Denai, Amplas, Tanjung Morawa f. Daerah sekitar KIM Mabar

4.5 Produk yang ditawarkan

Produk yang ditawarkan oleh Rumah Makan Kamang Jaya sangat beragam. Adapun makanan dan minuman yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

Makanan: 1. Nasi 2. Ayam pop 3. Ayam bumbu 4. Ayam gulai 5. Ayam semur


(50)

6. Ayam Rendang 7. Ayam panggang 8. Kari kambing 9. Rendang Daging 10.Dendeng Balado 11.Gulai Kepala Ikan 12.Usus / Babat 13.Cumi-cumi 14.Kikil 15.Sop Ayam

16.Ikan gulai / Goreng 17.Ikan Panggang 18.Ikan Lele 19.Kalio

20.Asam Padeh 21.Cumi-Cumi

22.Udang Galah Goreng 23.Gulai Telor

24.Sambal Ati 25.Sayur Tauco 26.Pergedel 27.Lalap / Belacan 28.Sayur-Sayuran


(51)

29.Gado-Gado 30.Sate Ayam 31.Sate Ayam Minuman:

1. Aneka Juice Buah

2. Teh Manis Panas & Dingin 3. Kopi

4. Susu

5. Minuman Botol

Dessert ( hidangan Penutup): 1. Apel

2. Papaya 3. Semangka 4. Melon 5. Pisang

4.6 Profil Rumah Makan Kamang Jaya

Bapak H. Muzarman adalah pemilik Rumah Makan Kamang jaya. Beliau memiliki nama asli H. Muzarman. Karena sesuai dengan adat Minang bahwa seorang yang sesudah menikah akan diberi gelar. Gelar Datuk merupakan gelar yang diberikan kepada seseorang yang menjadi kepala suku.Beliau adalah pemilik Rumah Makan Kamang Jaya. Oleh sebab itu biasanya Bapak H. Muzarman biasanya dipanggil dengan sebutan Pak Datuk. Bapak H. Muzarman lahir pada 20


(52)

Agustus 1956 di Kamang BukitTinggi. Nama Kamang Ini pula yang nantinya menginspirasi Pak Datuk untuk membuat nama usaha Rumah Makannya.

Pada tahun 1985 Pak Datuk merantau ke Medan dan bekerja pada sebuah Rumah Makan ternama yang ada di kota Medan. Pak Datuk telah bekerja pada beberapa Rumah Makan ternama di kota Medan dan jabatan yang dimiliki Pak Datuk juga tinggi dan cukup menjanjikan hingga pada tahun 1991 dia berniat untuk membuka usaha sendiri. Pada awalnya dia merintis usaha ini di daerah sei sikambing, usaha kaki lima yang terletak di pinggir pasar Sei Sikambing. Usaha ini cukup laris namun kurang memiliki keuntungan. Karena harganya yang murah, sementara biaya yang dikeluarkan tinggi. Melihat tidak seimbangnya antara biaya dan tenaga yang dikeluarkan, Pak Datuk kembali bekerja pada Rumah Makan Besar lagi. Sehingga pada tahun 1993, dia mendapatkan dorongan dari teman kerjanya untuk kembali membuka usaha sendiri. Pak Datuk pun kembali membuka usahanya di Jlan Hos Cokrominoto, harga yang dibuat dengan harga normal dengan target pelanggan didominasi oleh etnis china. Usaha ini tidak terlalu memberikan hasil yang diharapkan, karena bemtuk bangunan yang kurang terlihat cantik karena masih menggunakan bangunan tua. Dan akhirnya Pak datuk memutuskan untuk membuka Rumah Makan ini di sebuah foodcourt yang terletak di jalan sumatera, bergabung dengan beberapa kafe lain dalam satu tempat. Banyaknya pelanggan membuat salah satu konsumen menawarkan tempat untuk dijadikan tempat berjualan baru dengan sistem bagi keuntungan tanpa dikenakan biaya sewa. Kerjasama inipun berlangsung dengan cukup lama, sementara rumah makan kamang jaya pada saat ini mengalami perkembangan yang cukup bagus.


(53)

Pada tahun 1997 terjadi pergolakan politik, semua orang china dimusuhi oleh orang pribumi, sehingga para etnis tionghoa tidak berani melakukan aktifitas ekonomi sebagaimana biasanya, hal ini juga berdampak terhadap penjualan rumah makan kamang jaya, terutama dikarenakan letaknya yang dikawasan pemukiman cina, akibatnya pada masa ini terjadi penurunan omset penjualan hingga 70%, hingga akhir 1998, kondisi politik mulai kembali normal, penjualan rumah makan kamang jaya mulai mengalami kemajuan seperti biasanya. Tidak lama setelah terjadi perkembangan penjualan yang cukup bagus, kemudian terjadi perselisihan antara pihak pemilik tempat dengan pemilik rumah makan , sehingga pada akhirnya kerjasama inipun berakhir. Pada tahun 2000 pemilik rumah makan kamang jaya berusaha mencari tempat baru untuk dikelola sendiri sebagai tempat usaha yang baru. Tempat inilah yang kemudian menjadi tempat berjualan rumah makan kamang jaya sampai sekarang ini.

4.7Analisis dan Pembahasan

4.7.1 Matriks Swot (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats) Rumah Makan Kamang Jaya

SWOT dari Rumah Makan Kamang Jaya setelah melakukan penelitian adalah:

1. Strengths (Kekuatan)

Merupakan faktor-faktor internal positif yang berperan terhadap kemampuan Rumah Makan Kamang Jaya dengan segala keunggulan yang


(54)

dimiliki dan kemampuan untuk mempertahankan posisinya untuk mencapai tujuannya.

Faktor-faktor tersebut adalah: a. Tempat yang aman dan nyaman b. Pelayanan yang cepat dan memuaskan c. Cita rasa yang khas

d. Menu makanan dan minuman yang beragam e. Memiliki cabang di daerah lain

f. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau g. Fasilitas yang memadai

2. Weakness (kelemahan)

Merupakan faktor-faktor internal negatif yang menghalangi kemampuan Rumah Makan Kamang Jaya terhadap sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik atau tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut untuk mencapai tujuannya.

Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Citra merek Rumah Makan Kamang Jaya belum banyak dikenal orang pribumi

b. Memerlukan modal yang besar untuk mengembangkan usaha c. Tidak memiliki laporan keuangan yang sistematis


(55)

3. Opportunities (Peluang)

Merupakan faktor-faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh Rumah Makan Kamang Jaya karena hal yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja untuk mencapai tujuannya.

Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Mendapatkan pelanggan baru yang potensial dan dapat dijadikan sebagai pelanggan yang loyal.

b. Memiliki pelanggan yang setia.

c. Mendiversikasi (menganekaragamkan) menu.

d. Pertumbuhan penduduk di daerah tersebut meningkatkan penjualan 4. Threat (Ancaman)

Merupakan segala macam bahaya yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi oleh Rumah Makan Kamang Jaya.

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kehilangan pelanggan, karena berpindah kepada pesaing. b. Inovasi Rumah Makan dari pesaing sangat cepat

c. Banyaknya Rumah Makan baru dengan harga yang lebih terjangkau. d. Strategi bisnis mudah ditiru oleh pesaing

Dari faktor-faktor Strengths, Weaknesess, Opportunities, Threats akan menciptakan strategi-strategi baru bagi Rumah Makan Kamang Jaya. Strengths (Kekuatan) dan Opportunities (peluang) yang dimiliki Rumah Makan Kamang Jaya menciptakan strategi SO (Strengths Opportunities) yang dikenal juga dengan istilah strategi pertumbuhan agresif (Growth oriented strategy). Strengths


(56)

(Kekuatan) dan Threats (Ancaman) yang dimiliki Rumah Makan Kamang Jaya menciptakan strategi ST (Strengths Threats) yang merupakan strategi diversifikasi (produk/pasar).

Weaknesses (Kelemahan) dan Opportunities (peluang) yang dimiliki oleh Rumah Makan Kamang Jaya menciptakan strategi WO (Weaknesses Opportunities) yang dikenal sebagai strategi turn-around. Weaknesses (Kelemahan) dan Threats (Ancaman) menciptakan strategi WT(Weaknesses Threats) merupakan strategi defensif (bertahan).

Tabel 4.1

Matrik SWOT Rumah Makan Kamang Jaya IFAS

EFAS

Strengths (S)

a. Tempat yang aman dan nyaman b. Pelayanan yang

memuaskan

c. Cita rasa yang khas d. Menu makanan dan

minuman yang beragam

e. Memiliki cabang di daerah lain

f. Lokasi yang mudah dijangkau

Weasness (W)

a. Citra merek Rumah Makan Kamang Jaya belum banyak dikenal orang pribumi

b. Memerlukan modal yang besar untuk mengembangkan usaha

c. Tidak memiliki laporan keuangan yang sistematis d. Area parkir tidak luas Opportunies (O)

a. Mendapatkan pelanggan baru yang potensial dan dapat dijadikan sebagai pelanggan yang loyal b. Memiliki pelanggan

yang setia c. Mendiversikasi

(menganekaragamkan) Menu.

d. Pertumbuhan penduduk di daerah tersebut meningkatkan penjualan

Strategi SO

a. Meningkatkan kua litas pelayanan b. Menu makanan dan

minuman yang bervariasi

c. Akses yang mudah dijangkau

Strategi WO a. Meningkatkan

promosi b. Menciptakan

lingkungan kerja yang harmonis

c. Efisiensi modal d. Keuangan dikelola

sendiri oleh pemilik e. Bekerja sama dengan

pengelola parkir setempat


(57)

Threaths (T)

a. Kehilangan pelanggan karena berpindah kepada pesaing b. Inovasi rumah makan

pesaing sangat cepat c. Banyaknya rumah

makan baru yang lebih terjangkau

d. Strategi bisnis mudah ditiru oleh pesaing

Strategi ST

a. Harga yang bersaing b. Lebih

mengutamakan kualitas pelayanan c. Tatanan ruangan

yang menarik

Strategi WT

a. Mengembangkan dan meningkatkan

kemampuan SDM b. Menjalin hubungan

yang baik dengan pelanggan

c. Menyediakan menu dengan rasa yang khas d. Mempelajari dunia

usaha yang lebih mendalam Sumber data diolah

IFAS : Internal Strategic Factors Analysis Summary Rumah Makan

Kamang Jaya Medan

EFAS : Eksternal Strategic Factors Analysis Summary Rumah Makan Kamang Jaya Medan

4.7.2 . Pembobotan Aspek-Aspek Internal Dan Eksternal

Tabel 4.2

Aspek Internal (Perpaduan Kekuatan dengan Kelemahan Rumah Makan Kamang Jaya)

Aspek Internal Nilai Skor Bobot Rata-rata

tertimbang

Tempat Sedang 2 20% 0,4

Pelayanan Kuat 3 25% 0,75

Lokasi Sedang 2 15% 0,3

Menu makanan Kuat 3 25% 0,75

Brand image Kuat 3 25% 0,75

Modal Sedang 2 15% 0,3

Sistem keuangan Sedang 2 10% 0,2

Memiliki cabang Kuat 3 10% 0,3

Area parker Lemah 1 15% 0,15

Total 3,15

Berdasarkan hasil pemberian skor pada Tabel 4.2, maka dapat di ketahui aspek internal skor yang tertinggi yaitu pada pelayanan, menu makanan dan brand image. Menu makanan dibuat dengan rasa khas tersendiri sehingga menjadi alat


(58)

untuk membeli menu makanan tersebut. Kekhasan yang ada menimbulkan Brand Image tersendiri bagi para pelanggan, hal ini juga di dukung dengan pelayanan yang tidak hanya ramah tapi juga penuh kekeluagaan sehingga pelanggan akan merasa nyaman. Meskipun kualitas yang disediakan kurang memadai ataupun lokasi yang tidak berada di jalan besar semuanya dapat di tutupi dengan pelayanan yang baik dan masakan yang enak. Modal yang kuat dapat mendukung dalam pengembangan usaha Rumah Makan, namun usaha yang dapat berkembang adalah usaha yang telah memiliki Brand Image yang bagus di masyarakat. Namun di balik kekuatan yang ada terdapat kelemahan yang juga dapat berpengaruh dalam meningkatkan Rumah Makan Kamang Jaya seperti terbatasnya area parkir yang dapat menjadi penghalang pelanggan yang datang dengan menggunakan kendaraan untuk berbelanja di Rumah Makan Kamang Jaya. Hal-hal tersebut merupakan faktor utama dalam menentuksn tingkat perkembangan Rumah Makan Kamang Jaya.

Tabel 4.3

Aspek Eksternal (Perpaduan Peluang dengan Ancaman Rumah Makan Kamang Jaya)

Aspek Eksternal Nilai Skor Bobot Rata-rata

tertimbang

Pesaing Sedang 2 25% 0,5

Pelanggan Kuat 3 20% 0,6

Penduduk Sedang 2 15% 0,3

Diversifikasi menu Sedang 2 20% 0,4

Inovasi Sedang 2 25% 0,5

Strategi usaha Sedang 2 20%

0,4

Harga Kuat 3 20% 0,6


(59)

Berdasarkan hasil pemberian skor pada Tabel 4.3, maka dapat di ketahui aspek internal skor yang tertinggi yaitu Pada aspek eksternal dapat dilihat skor yang tertinggi terdapat di pelanggan dan harga. Karena tingkat pertumbuhan Rumah Makan Kamang Jaya sangat ditentukan oleh pelanggan, bagaimana pelanggan yang setia mampu memberikan peningkatan penjualan bagi Rumah Makan Kamang Jaya. Oleh karena itu pelanggan yang loyal akan dilayani dengan sangat baik dan penuh kekeluargaan agar pelanggan merasa nyaman dan puas.

Banyaknya pesaing-pesaing yang muncul tidak akan mampu memberikan pengaruh yang berarti selama Rumah Makan Kamang Jaya masih memiliki pelanggan yang loyal. Adanya inovasi, diversifikasi ataupun strategi usaha yang bagus akan mampu memerikan pengaruh yang cukup berarti bagi perkembangan Rumah Makan Kamang Jaya terutama untuk menghindari rasa bosan agar pelanggan tetap menjadi pelanggan yang setia. Sementara harga akan menjadi pertimbangan bagi pelanggan yang berasal dari golongan kelas menengah ke bawah hal ini disebabkan dengan banyak nya Rumah Makan lain yang memberikan harga murah seperti Rumah Makan serba enam ribu.

4.7.2 Strategi Rumah Makan Kamang Jaya

1. Strategi SO (Strengths Opportunities) Rumah Makan Kamang Jaya a. Meningkatkan kualitas pelayanan

Keramahtamahan yang biasanya diberikan Rumah Makan Kamang Jaya kepada pelanggan sangat baik dan itu merupakan kekuatan dari Rumah Makan Kamang Jaya itu sendiri. Karena setiap karyawan diwajibkan melayani pelanggan


(60)

yang datang dengan ramah dan sopan,Misalnya cara yang dilakukan Rumah Makan Kamang Jaya seperti pelayanan harus lebih terbuka maksudnya bersikap siap melayani pelanggan dan mau menerima kritik dan saran dari pelanggan, peduli terhadap pelanggan dan kesigapan dalam melayani tamu sehingga mereka merasa nyaman dan puas dan pada akhirnya pelanggan tersebut tidak akan mau pindah ke tempat lain.

b. Menu makanan dan minuman yang bervariasi

Menu yang disediakan di Rumah Makan Kamang Jaya sangat bervariasi. Maka untuk menghindari rasa bosan dari pelanggan, pihak rumah makan melakukan rotasi menu makanan dan minuman Seperti sayur-sayuran yang setiap hari jenisnya diganti.

c. Akses yang mudah di jangkau

Rumah Makan Kamang Jaya terletak di tengah kota di kawasan bisnis, pendidikan dan pemukiman yang di dominasi oleh etnis tionghoa. Alasan ini dipilih karena etnis tionghoa memiliki tingkat kemakmuran ekonomi yang lebih tinggi, sehingga memiliki prospek yang menjanjikan dan ini merupakan peluang yang sangat besar dalam mendukung perkembangan Rumah Makan Kamang Jaya 2. Strategi ST (Strengths Threats) Rumah Makan Kamang Jaya

a. Harga yang bersaing

Harga yang bersaing bukan berarti memberikan harga di bawah harga pasar, karena dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat selain itu juga dapat menurunkan citra Rumah Makan Kamang Jaya, yang dimaksud dengan harga bersaing di sini adalah dengan memberikan harga tertentu pada jenis makanan


(61)

yang sesuai dengan kualitas yang ditawarkan, khusus bagi para pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah tertentu akan diberikan potongan harga.

b. Lebih mengutamakan kualitas pelayanan

Pelayanan Rumah Makan Kamang Jaya selama ini sudah cukup baik, akan tetapi hal itu tidak menjamin pelanggan tidak berpindah kepada pesaing, persaingan Rumah makan pada saat ini sangat ketat, tetapi tidak membuat para pengusaha Rumah Makan bersaing secara tidak sehat. Rumah Makan kamang Jaya lebih mengutamakan pelayanannya. Nilai jual yang utama dari Rumah Makan Kamang Jaya bukan hanya dari segi kualitas masakan, tapi bagaimana pihak Rumah Makan Kamang Jaya melayani pelanggannya dengan baik, salah satunya dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, seperti memberikan pelayanan dengan ramahtamah kepada pelanggan, melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya, melayani dengan mengetahui apa keinginan pelanggan. Dengan demikian suatu kualitas pelayan yang diberikan Rumah Makan Kamang Jaya menjadi daya tarik konsumen terhadap pelayan yang diberikan Rumah Makan Kamang Jaya. Sehingga memberikan kesan yang menyenangkan bagi pelanggan dan pada akhirnya pelanggan merasa puas, sehingga pelanggan tetap menjadi pelanggan yang potensial dan kemungkinan akan datang kembali Rumah Makan Kamang Jaya.

c. Tatanan ruang yang menarik

Tingginya tingkat persaingan dalam usaha Rumah Makan, maka pihak Rumah Makan Kamang Jaya melakukan innovasi dalam rangka meningkatkan penjualan. Salah satunya dengan membuat desain dan tata ruang yang unik dan


(62)

menarik, hal ini bertujuan untuk menimbulkan rasa betah bagi pelanggan selama berada di Rumah Makan Kamang Jaya dan membuat pelanggan lebih nyaman. 3. Strategi Wo (Weaknesses Opportunities) Rumah Makan kamang Jaya.

a. Meningkatkan promosi

Untuk lebih mengenalkan Rumah Makan Kamang Jaya kepada masyarakat luas, pihak Rumah Makan melakukan promosi-promosi, baik itu melalui selebaran, media massa seperti Koran, atau melalui pendekatan-pendekatan terhadap organisasi-organisasi masyarakat dengan mempromosikan usahanya kepada rekan-rekannya di sebuah instasi-instasi, agar pihak instasi-instasi apat bekerja sama dengan Rumah Makan dan menjadi pelanggan tetap Rumah Makan Kamang Jaya.

b. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Pihak Rumah Makan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan karyawan dan berusaha untuk tidak menonjolkan perbedaan antara atasan dengan bawahan yang biasanya terwujud berupa pemaksaan dan penekanan, tapi mengubahnya menjadi bentuk hubungan partner atau rekan kerja sehingga akan menimbulkan keharmonisan dalam hubungan kerja. Itulah yang selalu diterapkan pihak Rumah Makan.

c. Efisiensi modal.

Berusaha untuk mengefisiensi dengan melakukan pembelanjaan barang seperlunya dengan cara memproduksi penjualan harian berdasarkan pengalaman yang ada, sehingga tidak ada terjadinya over produksi yang akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan.


(63)

d. Keuangan dikelola sendiri oleh pemilik.

Sistem pengelolaan keuangan pada Rumah Makan Kamang Jaya dikelola sendiri pada pemiliknya, hal ini bertujuan untuk pemisahan atau pembagian dalam sistem manajemen keuangan rumah makan, antara uang pribadi pemilik usaha dengan uang usaha Rumah Makan. Sebab Rumah Makan ini tidak mempunyai uang kas sendiri.

e. Bekerja sama dengan pengelola parkir dan atau pemuda setempat.

Minimnya area parkir membuat berkurangnya minat calon pelanggan untuk berbelanja. Untuk mengatasinya, maka pihak Rumah Makan Kamang Jaya bekerja sama dengan pihak pengelola parkir untuk menyediakan dan mengatur parkir pelanggan Rumah Makan Kamang Jaya. Kerja sama yang dilakukan Rumah Makan Kamang jaya dengan pengelola parkir memang mengeluarkan biaya, akan tetapi manfaat dari kerjasama tersebut untuk jangka panjang sangat baik.

4. Strategi WT (Weaknesses Threats) Rumah Makan Kamang Jaya a. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan SDM

Memberikan pelatihan khusus kepada para karyawan dengan cara mengadakan breafing sebelum melakukan aktifitas kerja dan selalu memberitahukan kepada karyawan untuk selalu mengingatkan pada sesama jika terjadi suatu kesalahan.

b. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

Aset terpenting dalam suatu bisnis, baik kecil maupun besar adalah pelanggan. Oleh karena itu, setiap bisnis akan memberikan pelayanan terbaik bagi


(64)

pelanggannya. Rumah Makan Kamang Jaya ditengah persaingan yang semakin ketat, mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya, agar pelangganya tetap loyal. Agar Rumah Makan Kamang Jaya tidak kehilangan pelanggannya, maka Rumah Makan Kamang Jaya harus menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Senyum dan menyapa pelanggan disaat mereka datang berkunjung ke Rumah Makan Kamang Jaya adalah salah satu cara untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Karena pelanggan yang ketika datang ke Rumah Makan Kamang Jaya diperlakukan sangat baik dan sopan mereka akan sangat senang dan puas. Cara lain yang diterapkan oleh Bapak H. Muzarman seperti menjaga hubungan baik khususnya dengan rekan-rekan kerja yaitu mengajak makan bersama di Rumah Makan Kamang Jaya.

c. Menyediakan menu dengan rasa yang khas.

Menu yang ditawarkan di Rumah Makan Kamang Jaya pada umunya sama dengan menu yang ditawarkan di Rumah Makan lain. Namun Rumah Makan Kamang Jaya memiliki cirri khas rasa yang berbeda. Karena setiap menu makanan dan minuman yang disajikan harus memiliki citarasa yang khas yang tidak di miliki di rumah makan lainnya. Hal ini untuk menciptakan kesan tersendiri bagi pelanggan.

d. Mempelajari dunia usaha yang lebih mendalam.

Untuk kelangsungan dan kemajuan Rumah Makan Kamang Jaya maka Rumah Makan Kamang Jaya lebih sering mempelajari dunia usaha. Mempelajari strategi-strategi pemasaran yang baik, dan mempelajari strategi-strategi yang dilakukan oleh Rumah Makan ternama. Hal ini bertujuan untuk dapat menghadapi


(65)

dunia persaingan yang semakin ketat di dunia usaha. Untuk menghadapi kemungkinan tersebut, dengan mengetahui strategi-strategi pemasaran yang baik di dalam Rumah Makan, mencari jenis menu baru, dan mengetahui manajemen pengolahan makanan yang sehat dan bergizi dan hal lain yang berhubungan dengan Rumah Makan Padang. Pengetahuan yang luas akan membuat Bapak H. Muzarman lebih cermat dalam melihat peluang-peluang yang ada pada Rumah Makan.


(66)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis menarik kesimpulan atas penelitian pada “analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan” dan memberikan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat bagi Rumah Makan Kamang Jaya pada masa yang akan datang.

5.1 Kesimpulan

Banyaknya jumlah usaha rumah makan yang ada membuat tingginya angka persaingan diantara usaha sejenis. Besarnya persaingan itu membuat pihak Rumah Makan Kamang Jaya perlu melakukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats Analysis) Rumah Kamang Jaya memiliki kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Rumah Makan kamang Jaya memiliki kekuatan pelayanan yang cukup baik dan dapat dimanfaatkan untuk memenangkan persaingan dalam usaha rumah makan di sekitar Jalan Singa.

2. Rumah Makan Kamang Jaya memiliki menu makanan dan minuman yang sesuai dengan selera konsumen disamping itu menu makanan dan minuman itu memiliki banyak variasi sehingga dapat menghindari rasa bosan dari konsumen.


(67)

3. Kelemahan yang dimiliki Rumah Makan Kamang Jaya tersebut belum begitu di kenal orang pribumi karena sebagian besar pelanggan Rumah Makan Kamang Jaya adalah kalangan etnis tionghoa dan area parkir yang sangat terbatas dapat menjadi hambatan konsumen yang ingin membeli. 4. Terletak di tengah kota di kawasan bisnis, pendidikan dan pemukiman

merupakan peluang yang sangat besar dalam mendukung perkembangan Rumah Makan Kamang Jaya kedepannya karena memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian dan brand yang sudah cukup terkenal di kalangan etnis tionghoa.

5. Banyaknya rumah makan baru yang baru buka dengan persaingan yang ketat sehingga dapat menjadi ancaman bagi Rumah Makan Kamang Jaya dalam meningkatkan penjualan.

6. Strategi yang dilakukan Rumah Makan Kamang Jaya sudah cukup baik, akan tetapi pengelola belum sepenuhnya melakukan strategi pemasaran yang tepat untuk Rumah Makan Kamang Jaya.

7. Berdasarkan strategi yang telah diterapkan oleh Rumah Makan Kamang Jaya, maka berdasarkan analisis SWOT strategi yang pernah dilakukan adalah strategi hanya alat marketing mix, marketing mix terdiri dari produk, promosi, place, price. Berdasarkan strategi yang dilakukan Rumah Makan Kamang Jaya yaitu menggunakan alat marketing mix maka dapat dijelaskan bahwa kegunaan dari marketing mix adalah produk, produk utama yang dipasarkan adalah makanan, sehingga demi kepuasan konsumen maka makanan yang ditawarkan adalah makan yang memliki


(68)

cita rasa tersendiri namun tetap dengan mengutamakan rasa yang lezat dan disukai oleh para konsumen, harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas yang ada, lokasi yang terletak di tengah kota di kawasan bisnis, pendidikan dan pemukiman merupakan peluang yang sangat besar dalam mendukung perkembangan Rumah Makan Kamang Jaya kedepannya dan promosi yang dilakukan dari mulut kemulut akan lebih meyakinkan pelanggan untuk berkunjung.

8. Pada matriks SWOT terlihat beberapa alternatif strategi yang paling efektif dilakukan perusahaan dengan menyatukan antara kekuatan, kelemahan yang dimiliki rumah makan kamang jaya dengan peluang dan ancaman yang dihadapi rumah makan kamang jaya adalah strategi SO dan strategi ST .

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang saya berikan untuk diperhatikan oleh Pemilik Rumah Makan Kamang Jaya:

1. Dengan menggunakan strategi Diferensiasi, misalnya perusahaan harus membuat produk dengan komponen terbaik, unik dan enak, menempatkan produknya dengan tepat, memeriksa produknya dengan seksama, dan mengomunikasikan kualitas produknya secara efektif kepada pelanggan.


(1)

(2)

Lampiran 1

Daftar Pertanyaan Wawancara pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan

1. Sudah berapa lama bapak menekuni bisnis ini? 2. Berapa jumlah karyawan bapak pada saat ini?

3. Berapa modal yang bapak gunakan untuk membuka bisnis rumah makan ini?

4. Bisa bapak menceritakan awal mula merintis bisnis ini?

5. Kalau saya lihat di sekitar tempat rumah makan bapak ini, banyak rumah makan lain yang beroperasi, kira – kira apa langkah bapak sehingga usaha bapak ini tetap berjalan lancar dan memiliki banyak konsumen?

6. Bagaimana system gaji yang bapak terapkan pada Rumah Makan Bapak ini?

7. Apa yang bapak lakukan untuk menjaga kepercayaan pelanggan bapak? 8. Jika harga bahan pokok naik langkah apa yang bapak lakukan ? Apakah

ikut menaikkan harga atau malah mengurangi porsi hidangan?

9. Jika rumah makan di sekitar bapak melakukan perang harga, langkah apa yang bapak lakukan untuk tetap menjaga konsumen bapak?

10.Langkah atau strategi apa pula yang bapak lakukan untuk menambah jumlah dan wilayah cakupan untuk konsumen – konsumen baru yang lebih banyak?

11.Melalui media apa saja bapak mempublikasikan usaha bapak ? dan melalui media apa yang bapak rasa lebih menguntungkan atau membuahkan hasil?


(3)

12.Apakah bapak menyediakan kotak suara untuk konsumen di rumah makan bapak? Dan kalau ada kritik dan saran apa saja yang bapak terima?

13.Apakah sarana yang bapak miliki untuk rumah makan bapak ini sudah memadai? Misalnya meja makan, ruangan yang nyaman dan sarana parkiran ketika kondisi rumah makan ramai?

14.Selama ini pernahkah ada keluhan dari pelanggan bapak? Kalau ada apakah itu mengenai hidangan ( rasa ), pelayanan ( service ) atau harga? 15.Bagaimana kinerja rumah makan bapak akhir – akhir ini apakah

mengalami peningkatan atau penurunan?

16.Biasanya pelanggan dari mana saja yang sering belanja disini?

17.Apakah sering terjadi permasalahan dalam proses pemasaran dan bagaimana pihak bapak biasanya menanganinya?

18.Apakah kendala – kendala bapak dalam proses pengembangan usaha, bagaimana bapak menangulanginya?

19.Bagaimana bapak mengolah dan menjual bahan makanan apakah masih menggunakan alat tradisional atau sudah menggunakan peralatan modern? 20.Bagaimana system pembukuan dirumah makan ini?

21.Bagaimana proses pemasaran di rumah makan ini dilakukan? 22.Bagaimana menurut bapak perkembangan usaha di tempat ini?

23.Apakah banyak pesaing – pesaing baru yang muncul? Dan bagaimana cara bapak menghadapinya?


(4)

24.Bagaimana sikap Bapak jika adanya persaingan yang dilakukan secara tidak sehat misalnya adanya pesaing yang menfitnah usaha Bapak kepada pelanggan?

25.Bagaimana sikap Bapak jika ada pesanan yang telah dipesan tiba-tiba tidak mau dibayar pemesan karena lasan tidak puas padahal Bapak sudah keluar biaya yang sangat banyak?

26.Bagaimana strategi Bapak dalam meningkatkan omset penjualan?

27.Bagaimana usaha Bapak untuk mempertahankan pelanggan yang sudah menjadi langganan sebelumnya?


(5)

Lampiran 2


(6)