Latar belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Makan merupakan kebutuhan primer setiap manusia selain sandang pakaian dan papan tempat tinggal. Rasa lapar merupakan kebutuhan umum setiap manusia yang harus dipenuhi. Kebutuhan akan rasa lapar ini yang membuat bisnis makanan cepat berkembang, ditunjang lagi dengan sifat dasar manusia yang cepat bosan sehingga memunculkan berbagai macam makanan baik dalam bentuk maupun rasanya. Di zaman yang serba modern ini dimana semua serba praktis dan efisien, orang tidak ingin selalu repot masak sendiri dirumah karena sudah banyak restoran atau depot-depot yang menjual makanan yang bisa dipilih sesuai dengan selera konsumen. Banyak juga keluarga-keluarga yang meluangkan waktunya seminggu sekali untuk berkumpul bersama dan sembari makan di luar rumah untuk mempererat ikatan kekeluargaan mereka, kalangan eksekutif yang menggunakan kesempatan makan ini sebagai ajang untuk berbisnis, penyelenggaraan pesta, dan lain-lain. Di masa krisis moneter seperti sekarang ini, semua pihak merasakan dampaknya tidak terkecuali para pemilik rumah makan. Oleh karena itu perlu dipikirkan suatu cara agar sebuah rumah makan bisa bertahan dan bisa bersaing dengan situasi yang tidak menguntungkan tersebut. Sebuah rumah makan juga harus memposisikan dirinya secara benar dalam lingkungan persaingannya. Universitas Sumatera Utara Seperti sebuah perusahaan maka sebuah rumah makan juga membutuhkan suatu alat yang dapat menganalisis lingkungan perusahaan secara internal maupun eksternal. Salah satu model yang bisa dipakai adalah analisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats Analysis. Analisis SWOT dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Analisis Strengths and Weaknesses kekuatan dan kelemahan merupakan analisis didalam perusahaan dimana perusahaan mampu untuk mengendalikannya termasuk didalamnya kebijakan penggunaan Marketing mix 4P product, price, place, promotion. Sedangkan analisis Opportunities and Threats peluang dan ancaman merupakan analisis di luar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya. Sebuah rumah makan perlu melakukan perencanaan yang strategis supaya apa yang menjadi tujuan rumah makan tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Banyak jenis makanan yang ada di masyarakat memungkinkan konsumen untuk memilih jenis makanan kesenangannya. Daging ayam merupakan salah satu bahan yang sering dipakai untuk membuat makanan di seluruh dunia, tidak heran jika jumlah restoran-restoran yang menu utamanya adalah ayam yang sangat banyak. Daging ayam ini bisa diolah dengan berbagai macam misalnya di goreng, direbus, dan dipanggang. Pengolahannya bisa memakai tepung atau bumbu- bumbu dari khas daerah tertentu. Dari sekian banyak pilihan rumah makan yang ada, banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk sampai pada keputusan memilih rumah makan tertentu. Untuk itu pihak manajemen rumah makan berusaha untuk Universitas Sumatera Utara memenuhi semua kriteria yang menjadi bahan pertimbangan konsumen, baik produknya sendiri maupun jasa pelayanannya, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen nya. Karena jika hal tersebut diabaikan, maka akan terjadi kesenjangan antara keinginan harapan konsumen dengan pelayanan yang ada di rumah makan . Oleh karena itu berhasil tidaknya rumah makan dalam berkomunikasi dengan para pelanggannya tergantung pada pelayanannya. Pelayanan memegang peranan yang sangat penting, apakah konsumen telah puas atau belum dengan pelayanan yang ada di rumah makan. Seperti dalam hal keramahan, kehandalan, kecepatan dan pemberian informasi yang lengkap dan akurat, jaminan, empathy, dengan dipenuhinya hal ini maka kesenjangan antara rumah makan dengan pelanggannya tidak perlu terjadi. Rumah Makan Kamang Jaya Medan sebagai salah satu perusahaan makanan yang bergerak dibidang usaha makanan khas minang dan melayu, berusaha untuk menawarkan sesuatu yang khas dan diharapkan dapat menjaring konsumen lebih banyak lagi. Dengan berupaya mempertahankan pelayanan yang memadai ataupun meningkatkan pelayanannya walau harus mengeluarkan biaya lebih. Jika pelayanan yang diberikan sesuai atau lebih dari apa yang diharapkan konsumen, maka mereka akan puas,apabila konsumen merasa puas maka konsumen akan kembali untuk membeli ulang dan menjadi pelanggan tetap. Dalam perkembangannya pada tahun-tahun belakangan banyak usaha- usaha sejenis yang berdiri sekitar rumah makan kamang jaya, namun dengan tetap menjaga pelayanan agar tercapainya tingkat kepuasan yang maksimal terhadap Universitas Sumatera Utara konsumen, maka rumah makan kamang jaya dapat bertahan dan tetap mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tingkat penjualan rumah makan kamang jaya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Jumlah Omset Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan Tahun Omset Keterangan 2007 Rp.2.150.759.800 - 2008 Rp.2.821.673.750 Meningkat 2009 Rp.3.261.806.000 Meningkat 2010 Rp.3.687.615.200 Meningkat Sumber : Rumah Makan Kamang Jaya Medan 2010 Dalam tabel 1.1 menunjukkan bahwa omset Rumah Makan Kamang Jaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Seperti dijelaskan pada tabel diatas peningkatan kenaikan omset dimulai dari tahun 2007 omset yang dihasilkan sebesar Rp.2.150.759.800, dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi Rp.2.821.673.750, dan pada tahun berikutnya tahun 2009 terjadi kenaikan menjadi Rp.3.261.806.000 dan pada tahun 2010 menjadi Rp.3.687.615.200. Rumah Makan Kamang Jaya mencoba untuk ikut ambil bagian dalam bisnis makanan ini. Rumah Makan Kamang Jaya sendiri didirikan pada tahun 1996. Oleh Bapak H.Muzarman di jalan singa no 171 Medan. Jadi bisa dikatakan bahwa rumah makan ini merupakan bisnis yang sudah cukup lama berdiri. Menu rumah makan ini adalah ayam, baik ayam bakar, ayam rendang, ayam goreng bumbu dan menu khas dari rumah makan ini adalah Ayam Pop panas Langkawi. Di dalam Universitas Sumatera Utara skripsi ini akan dibahas mengenai “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan”.

1.2 Perumusan Masalah