c. Sanitasi Peralatan Produksi
Alat dan perlengkapan yang digunakan untuk memproduksi bahan makanan harus dibuat dengan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene.
Menurut Kepmenkes RI Nomor 1098MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan, peralatan dan perlengkapan tersebut
harus memenuhi persyaratan-persyaratan umum lainnya, antara lain: 1
Sesuai dengan jenis bahan yang akan diproduksi 2
Tidak mencemari hasil produksi baik dengan mikroorganisme patogen atau perusak, unsur atau fragmen logam yang terkelupas, minyak pelumas, bahan
bakar, dan lain-lain 3
Mudah dilakukan pembersihan 4
Sanitasi air 5
Tempat penyimpanan peralatan
d. Fasilitas Sanitasi
Industri harus dilengkapi dengan sistem pembuangan dan penanganan air dan limbah yang baik, yaitu: saluran dan tempat pengolahan limbah, tempat pembuangan
limbah padat sampah, sarana pengolahan limbah, saluran pembuangan limbah yang sudah diolah, dan sistem pembuangan air limbah harus didesain da dibangun
sedemikian rupa sehingga tidak mencemari makanan atau sumber air bersih Fardiaz, 1997. Sistem pembuangan air limbah tidak boleh sampai mengkontaminasi tanah
dan suplai air. Untuk itu, sebaiknya sistem pembuangan air limbah pada tempat pengolahan makanan harus terbuat dri bhn kedap air Permenkes RI Nomor
1098MenkesSKVII2003.
2.3 Pengertian Pangan
Pengertian pangan menurut Undang-Undang RI Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan
lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, danatau pembuatan
makanan atau minuman.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan, yang dimaksud pangan adalah segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau
minuman.
2.4 Pengerian Mi
Mi adalah salah satu produk pangan yang terbuat dari tepung dan menyerupai tali yang berasal dari Cina, yang telah lama dikenal masyarakat luas. Bahkan seluruh
dunia telah mengenalnya dengan masing –masing nama atau istilahnya. Dalam bahasa
Inggris disebut noodle, bahasa Jepang terdapat beberapa istilah yaitu ramen, udon, kisimen. Mi merupakan suatu jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah dikenal
oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mi adalah jenis makanan ini digemari oleh berbagai lapisan masyarakat yang telah mengenalnya. Hal ini antara lain karena
penyajiannya untuk siap dikonsumsi sangat mudah dan cepat. Disamping itu, selalu dapat digunakan sebagai variasi dalam lauk pauk juga dapat digunakan sebagai
pengganti nasi Zaidar, 2005.
Mi merupakan makanan yang sangat digemari mulai anak-anak sampai orang dewasa. Alasannya karena rasanya yang enak, praktis, dan mengenyangkan. Di
pasaran saat ini dikenal ada beberapa jenis mi, yaitu mi mentah mi pangsit, mi basah, mi kering, dan mi instan. Mi kering dan instan merupakan mi yang kering
dengan kadar air yang rendah sehingga lebih awet dibandingkan dengan mi mentah
atau mi basah Murtini dan Widyaningsih, 2006. Konsumen adalah individu atau rumah tangga yang membeli suatu barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan.
2.5 Jenis-Jenis Mi