Frekuensi Makan Jeda Waktu Makan

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Makan Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan Dari tabel 5.5 terlihat bahwa persentase frekuensi makan responden paling tinggi adalah 3 kali perhari dengan jumlah 48 orang 65,8. Persentase frekuensi makan responden paling rendah adalah 2 kali perhari dengan jumlah 6 orang 8,2. Tidak ada responden yang makan 1 kali perhari 0.

5.1.3.2. Pola Makan

Pola makan responden sehari-hari dinilai dari bagaimana responden makan pagi, makan siang, makan malam, dan mengkonsumsi makanan tambahan sehari- harinya.

5.1.3.2.1. Makan Pagi

Dari penilaian ini dapat diketahui pola makan pagi masing-masing responden setiap harinya. Tabel 5.6. Distribusi Pola Makan Pagi Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa pola makan pagi rutin setiap hari adalah pola makan pagi yang paling tinggi dengan jumlah orang 41 56,2, sementara yang paling rendah berjumlah 10 orang 13,7 dimana responden Frekuensi Makan kalihari Jumlah orang Persentase 3 2 1 Kalau lapar Total 48 6 19 73 65.8 8.2 26.0 100 Pola Makan Pagi Jumlah orang Persentase Rutin setiap hari Kalau ke sekolah Kalau lapar Tidak pernah sama sekali Total 41 10 22 73 56.2 13.7 30.1 100 hanya makan pagi bila pergi ke sekolah. Tidak ada responden yang rutin tidak pernah makan pagi setiap harinya 0.

5.1.3.2.2. Makan Siang

Dari penilaian ini dapat diketahui pola makan siang masing-masing responden setiap harinya. Tabel 5.7. Distribusi Pola Makan Siang Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa pola makan siang rutin setiap hari adalah pola makan siang yang paling tinggi dengan jumlah orang 40 54,8, sementara yang paling rendah berjumlah 6 orang 8,2 dimana responden hanya makan siang bila pergi ke sekolah. Tidak ada responden yang rutin tidak pernah makan siang setiap harinya 0.

5.1.3.2.3. Makan Malam

Dari penilaian ini dapat diketahui pola makan malam masing-masing responden setiap harinya. Tabel 5.8. Distribusi Pola Makan Malam Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan Pola Makan Pagi Jumlah orang Persentase Rutin setiap hari Kalau ke sekolah Kalau lapar Tidak pernah sama sekali Total 40 6 27 73 54.8 8.2 37.0 100 Pola Makan Pagi Jumlah orang Persentase Rutin setiap hari Kalau ke sekolah Kalau lapar Tidak pernah sama sekali Total 27 44 2 73 37.0 60.3 2.7 100 Dari tabel 5.8 dapat dilihat bahwa pola makan malam tertinggi adalah pola makan dimana responden hanya makan malam bila ia lapar, dengan jumlah orang 44 60,3, sementara yang paling rendah berjumlah 2 orang 2,7 dimana responden tidak pernah makan malam sama sekali. Tidak ada responden yang makan malamnya dipengaruhi apakah ia ke sekolah atau tidak 0.

5.1.3.2.4. Makanan Tambahan

Dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana pola konsumsi makanan tambahan seperti susu atau camilan lain pada responden sehari-harinya. Tabel 5.9. Distribusi Pola Konsumsi Makanan Tambahan Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan Dari tabel 5.9 dapat dilihat bahwa pola konsumsi makanan tambahan tertinggi adalah 76,7, dimana responden hanya kadang-kadang mengkonsumsi makan tambahan tersebut. Hasil terendah adalah 1,4 dengan jumlah 1 orang responden, dimana responden tersebut tidak pernah mengkonsumsi makanan tambahan sama sekali.

5.1.3.3. Jeda Waktu Makan

Dari penelitian ini dapat diketahui berapa lama jeda waktu makan antara jadwal makan satu dengan lainnya yang biasa dilakukan responden sehari-hari. Didapatkan persentase jeda waktu makan yang paling tinggi adalah 6-7 jam 64.4. Hasil terendah adalah 10 jam dengan 2 orang responden 2.7 seperti yang tertera pada tabel berikut: Konsumsi makanan Tambahan Jumlah orang Persentase Rutin setiap hari Kadang-kadang Hanya bila ada kegiatan Tidak pernah Total 13 56 3 1 73 17.8 76.7 4.1 1.4 100 Tabel 5.10. Distribusi Jeda Waktu Makan Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan

5.1.3.4. Tindakan Diet

Data menunjukkan bahwa 22 responden 30,1 dengan sengaja kadang-kadang menghindari makan untuk berdiet. Angka tertinggi perilaku diet yang ditunjukkan adalah 65,8, dimana 48 orang responden tidak ada kesengajaan untuk melakukan tindakan diet seperti yang ditunjukkan tabel berikut: Tabel 5.11. Distribusi Tindakan Diet Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan 5.1.4. Kejadian Sindroma Dispepsia 5.1.4.1. Angka Kejadian Sindroma Dispepsia Dari hasil penentuan diagnosa awal dispepsia dengan menggunakan Rome Criteria III, didapatkan angka kejadian dispepsia sebagai berikut: Tabel 5.12. Distribusi Kejadian Sindroma Dispepsia Responden di SMA Plus Al- Azhar Medan tahun 2009 Jeda waktu makan jam Jumlah orang Persentase 4-5 6-7 8-9 10 Total 20 47 4 2 73 27.4 64.4 5.5 2.7 100 Tindakan Diet Jumlah orang Persentase Tidak diet Diet program kesehatan Menghindari makan Diet ketat Total 48 3 22 73 65.8 4.1 30.1 100 Jumlah orang Persentase Dispepsia Tidak dispepsia Total 47 26 73 64.4 35.6 100 Dari tabel 5.12 terlihat bahwa dari keseluruhan responden di SMA Plus Al-Azhar Medan, lebih banyak yang memiliki keluhan dan memenuhi kriteria dispepsia daripada yang tidak dispepsia. Responden dengan keluhan dispepsia berjumlah 47 orang 64,4, dan yang tidak dispepsia 26 orang 35,6. Tabel 5.13. Distribusi Jumlah Keluhan Sindroma Dispepsia Pada Keseluruhan Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan

5.1.4.2. Gambaran Keluhan Sindroma Dispepsia

Tabel 5.14. Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Dispepsia di SMA Plus Al-Azhar Medan Dari tabel 5.14 dapat dilihat bahwa keluhan yang paling banyak diderita oleh responden adalah nyeri epigastrium, yaitu 38 orang 52,1. Keluhan yang paling sedikit adalah keluhan muntah, yaitu 5 orang 6,8. Jumlah keluhan Jumlah orang Persentase 1 2 3 4 5 6 7 Total 25 5 15 13 7 6 2 73 34.2 6.8 20.5 17.8 9.6 8.2 2.7 100 Keluhan Jumlah orang Persentase Nyeri epigastrium Rasa terbakar di dada Kembung Porsi makan menurun Mual Muntah Sendawa 38 9 24 34 15 5 20 52.1 12.3 32.9 46.6 20.5 6.8 27.4