Upaya Menekan Angka Kehilangan Reduce Shrinkage

Minda Sari Lubis : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 106 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 yang terdiri atas tahap-tahap lahir, kanak-kanak, remaja, dewasa, tua, uzur, dan mati.

2.1.4. Upaya Menekan Angka Kehilangan Reduce Shrinkage

Kehilangan barang tidak bisa dihindari di bisnis ritel. Ada tiga kelompok besar penyebab kehilangan barang, yaitu pencurian, barang rusak, dan salah administrasi. 1. Barang Rusak atau Cacat Soiled or Damaged Stocks Barang rusak atau cacat adalah barang-barang yang dijual yang menjadi kotor atau rusak akibat quality control kurang optimal, saat pengiriman yang sembarangan, saat pemanjangan yang tidak sesuai prosedur, dan saat dicoba atau disentuh konsumen hingga rusak. 2. Adanya Pencuriaan Theft Merchandise dan Asset Penyebab kehilangan barang di bisnis ritel yang paling popular adalah pencurian. Ini dapat dipahami karena peluang barang-barang di toko diambil orang sangat besar bila teknologi yang digunakan masih sangat terbatas. Ada dua golongan pencurian yang biasa dipakai untuk memudahkan analisis, yaitu : a. Pencurian internal, yakni pencurian yang dilakukan oleh karyawan atau staf toko. Semakin banyak karyawan yang terlibat atau kontak dengan barang risiko kehilangan barang juga akan semakin meningkat. b. Pencurian eksternal, yaitu pencurian yang dilakukan oleh orang luar konsumen atau orang yang datang baik secara individu maupun berkelompok sindikat 3. Kesalahan Administrasi Paperwork Errors Kesalahan administrasi adalah kesalahan dalam membuat laporan tentang barang. Cara Menekan Angka Kehilangan Shrinkage Setelah mengetahui ketiga penyebab kehilangan barang, solusi terbaik yang harus dilakukan adalah mencegah terjadinya kehilangan barang tersebut, adalah Minda Sari Lubis : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 106 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 1. Barang rusak atau kotor Barang rusak atau kotor dapat dibenahi sejak sebelum produk dikirim ke toko sejak pemasok melakukan quality control. Kemudian, saat menerima barang, harus ada petugas menerima yang juga bertindak sebagai checker kualitas barang sesuai dengan kualifikasi yang tercatat dalam surat pembelian. Pada saat memajang barang, pajanglah setiap jenis produk sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Melempar dan mendorong barang dapat mempuat produk menjadi kotor dan rusak. Agar barang tetap utuh terjaga, cara demikian hendaknya dijauhkan. 2. Akibat pencurian a. Untuk mengatasi pencurian internal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu : • Lakukan check body dengan disiplin oleh petugas yang ditunjuk satpam putra atau putri bagi setiap karyawan yang masuk dan keluar area toko. Pintu masuk dan keluar karyawan harus khusus, tidak boleh menggunakan pintu pelanggan. • Pada seragam karyawan tidak boleh ada saku di baju atau celananya. Ini untuk mencegah karyawan menyimpan barang- barang yang dijual dalam pakaiannya. • Sediakan loker khusus bagi karyawan untuk menyimpan tas atau barang bawaan yang memang tidak boleh dibawa. • Berikan reward dan sanksi terhadap tim kerja yang bertanggung jawab atas produk yang ada di tempat tim tersebut bekerja. Reward dengan insentif khusus diberikan bila angka kehilangan rendah, dan sanksi dengan tidak adanya insentif diberikan bagi tim yang angka kehilangannya diluar batas toleransi. • Secara rutin berikan pengarahan bagi semua karyawan. Pengarahan dari hal yang sangat teknis tentang cara mencegah kehilangan sampai aspek kerohanian agar setiap karyawan lebih bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Sang Pencipta. Minda Sari Lubis : Laporan Praktik Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 106 Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 b. Untuk mengatasi pencurian eksternal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu : • Memasng alat sensormatik untuk barang-barang yang sangat beresiko hilang. Alat ini dapat mendeteksi pelanggan atau orang yang mencoba mengambil produk tanpa membayar dikasir, lepaskan lebih dulu alat yang menempel dibarang itu dengan alat khusus yang ada disetiap kasir • Mengaktifkan para penjaga satpam atau piket counter tanpa harus menonjolkan kehadirannya di tiap pos yang tersedia. Kehadiran mereka diharapkan dapat mendeteksi secara dini gerak-gerik dan tingkah laku orang yang mencurigakan. Bila terjadi hal-hal yang mencurigakan, semua petugas segera berkoordinasi untuk mencegah terjadinya pencurian. Bila ada orang yang tertangkap basah melakukan aktivitas pencurian 3. Mencegah akibat kesalahan administrasi Sesuai denga fakta di lapangan, banyak karyawan yang lalai dalam mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Misalnya, melakukan kesalahan ketik atau kesalahan dalam memasukkan data ke laporan. Oleh karena itu, setiap karyawan perlu diingatkan lagi tentang langkah-langkah dalam melakukan input data dan penyusunan laporan yang tepat, akurat, dan cepat. 2.2. Memanjakan Pelanggan 2.2.1. Faktor Pemuas Pelanggan