Pemeriksaan homogenitas Penentuan tipe emulsi pada sediaan krim Penentuan pH sediaan

24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Ekstraksi Kulit Buah Delima

Hasil ekstraksi dari 500 g kulit buah delima dengan menggunakan pelarut etanol 5 L secara maserasi, kemudiaan maserat dipekatkan dengan rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak kental yaitu sebanyak 111,88 g berwarna hijau kehitaman.

4.2 Hasil Formulasi Sediaan

Sediaan krim dengan penambahan ekstrak kulit buah delima masing- masing 2,5, 5, 7,5 dan 10 berwarna coklat. Semakin tinggi konsentrasi kulit buah delima semakin coklat warna krim yang dihasilkan. Krim blanko berwarna putih dan krim pembanding olay berwarna putih kekuningan.

4.3 Penentuan Mutu Fisik Sediaan

4.3.1 Pemeriksaan homogenitas

Dari uji homogenitas yang dilakukan pada sediaan krim dengan konsentrasi 2,5, 5, 7,5, dan 10 semua sediaan krim tidak terdapat butiran- butiran kasar pada objek gelas, maka sediaan krim dikatakan homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 50.

4.3.2 Penentuan tipe emulsi pada sediaan krim

Menurut Ditjen POM 1985 penentuan tipe krim sediaan dapat ditentukan dengan pewarnaan biru metilen, bila biru metilen tersebar merata berarti sediaan tipe minyak dalam air, tetapi jika warna hanya berupa bintik-bintik biru, berarti tipe sediaan adalah air dalam minyak. Universitas Sumatera Utara 25 Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, bahwa krim anti- aging ekstrak kulit buah delima mempunyai tipe ma karena biru metilen dapat terlarut dan memberikan warna yang homogen. Hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Lampiran 6 halaman 50. Tabel 4.1 Data penentuan tipe emulsi sediaan krim menggunakan metil biru No Krim Kelarutan Biru Metil pada Sediaan Ya Tidak 1 A √ - 2 B √ - 3 C √ - 4 D √ - 5 E √ - Keterangan:Krim A : Blanko dasar krim tanpa sampel Krim B : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima 2,5 Krim C : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima 5 Krim D : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima 7,5 Krim E : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima 10

4.3.3 Penentuan pH sediaan

Hasil penentuan pH sediaan krim ekstrak kulit buah delima dilakukan dengan menggunakan pH meter dapat dilihat pada Tabel 4.2 Nilai pH sediaan krim diperoleh antara 5,0-5,7. Dari hasil pengamatan nilai pH sediaan pada saat selesai dibuat, diperoleh bahwa pada krim A: 5,7; krim B: 5,5; krim C: 5,4; krim D: 5,4; dan krim E:5,2, sedangkan setelah penyimpanan selama 12 minggu terjadi perubahan pH pada setiap sediaan yaitu A: 5,6; krim B: 5,4; krim C: 5,3; krim D: 5,2; dan krim E:5,0 sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pH saat selesai dibuat. Pada semua sediaan mengalami penurunan tetapi masih dalam batas pH normal, pH kulit yaitu 4,5-6,5, jika pH krim terlalu basa akan menyebabkan kulit bersisik sedangkan pH terlalu asam dapat menimbulkan iritasi kulit. Universitas Sumatera Utara 26 Tabel 4.2 Data pengukuran pH sediaan krim anti-aging ekstrak kulit buah delima setelah penyimpanan selama 12 minggu No Krim Nilai pH rata-rata selama 12 minggu I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII 1 A 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6 2 B 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 3 C 5,4 5,4 5,4 5,4 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 4 D 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,3 5,3 5,3 5,3 5,2 5,2 5,2 5 E 5,2 5,2 5,2 5,2 5,1 5,1 5,1 5,1 5,1 5,0 5,0 5,0 Keterangan : Krim A : Blanko dasar krim tanpa sampel Krim B : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima 2,5 Krim C : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima 5 Krim D : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima 7,5 Krim E : Konsentrasi ekstrak kulit buah delima 10 Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa semakin banyak konsentrasi ekstrak kulit buah delima yang ditambahkan ke dalam sediaan krim maka pH semakin menurun. Hal ini disebabkan karena pH ekstrak adalah asam yaitu 3,0- 3,2.

4.3.4 Pengamatan stabilitas sediaan