Bentuk Tugas Emiten Dalam Transaksi Penyimpanan Efek Investor Di

memungut biaya. Data transaksi yang wajib tersedia untuk publik antara lain memuatinformasi tentang : 110 a. Nama dan seri efek. b. Harga transaksi. c. Imbal hasil. d. Volume transaksi. e. Nilai transaksi. f. Jenis transaksi. g. Tanggal penyelesaian transaksi. h. Tingkat harga dan jangka waktu transaksi khusus untuk transaksi jual dengan janji beli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan atau transaksi pinjam meminjam.

C. Bentuk Tugas Emiten Dalam Transaksi Penyimpanan Efek Investor Di

Pasar Modal 1. Pencatatan Sebagai pihak yang telah memperoleh dana yang dibutuhkan dari masyarakat, maka emiten mempunyai kewajiban untuk menindak lanjutinya dalam suatu bentuk administrasi pencatatan yang bertujuan untuk memastikan pada saat sekarang siapakah yang memiliki dari efek yang telah diterbitkannya. Dengan telah dicatat pada daftar pemegang efek emiten maka pihak yang dimaksud mempunyai berbagai hak atas efek. Namun yang perlu diperhatikan bahwa pihak emiten tidak turut serta atas proses terjadinya transaksi di lantai 110 Peraturan Nomor X.M.3. angka 12, tentang Pelaporan Transaksi Efek Universitas Sumatera Utara bursa sehingga pihak emiten hanya bersifat pasif. Hal seperti demikian terjadi karena dalam melakukan transaksi yang menjadi pihak penyelenggara adalah Perantara Pedagang Efek. Akhir dari transaksi yang menimbulkan peralihan hak atas efek sebagai akibat beralihnya kepemilikan efek yang merupakan kewajiban dari pihak emiten untuk mencatatnya. 111 Dalam melakukan kegiatan penyimpanan yang merupakan bagian tugas dari kegiatan kustodian adalah terhadap efek yang telah selesai dari proses transaksi di bursa efek, yang berarti selesai dari proses transaksi di bursa efek, yang berarti selesai dari kewajiban dalam kegiatan transaksi bursa seperti penyerahan dana oleh pihak pembeli. Maka terhadap efek tersebut akan disimpan oleh Emiten mempunyai tugas untuk mencatat siapa berhak atas efek. Pihak emiten dalam melakukan tugasnya tersebut untuk dapat mencatat dengan akurat dapat melakukan konfirmasi kepada pihak peyelenggara kegiatan pasar modal yang menjadi mewakili dari pihak pemilik efek. Konfirmasi seperti demikian dapat dilakukan dengan perusahaan efek, Lembaga Kliring dan Penjamin atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Ketiga lembaga inilah yang terlibat langsung dengan kegiatan transaksi di Bursa Efek. Namun mengingat banyak kegiatan lanjutan yang akan dilakukan setelah transaksi di bursa efek yang dilakukan oleh pihak penyelenggara kegiatan pasar modal yang juga merupakan wakil dari pemegang efek, maka terhadap efek yang telah selesai proses transaksi diadakan penyimpanan. 111 Irfan Iskandar, Op.Cit.,hlm 60. Universitas Sumatera Utara penyelenggara kegiatan Pasar Modal yang mempunyai tugas Kustodian harus dilakukan pula pencacatan oleh pihak emiten. Dengan demikian pihak emiten dalam melakukan pencatatan berdasarkan dua hal, yaitu dari kegiatan yang terjadi di lantai bursa efek dan dari kegiatan sejumlah efek yang disimpan pada pihak Kustodian. 112 2. Corporate Action. Pengertian Corporate Action umumnya mengacu pada aktifitas penerbitan right, pemecahan saham stock split, saham bonus, pembagian dividen, baik dalam bentuk dividen saham stock dividend, maupun dividen tunai cash dividend. Umumnya pembicaraan mengenai corporate action mengacu pada aktifitas emiten kelompok pertama penerbitan right, pemecahan saham stock split, saham bonus, dan pembagian dividen. 113 Umumnya corporate action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, karena corporate action yang dilakukan emiten akan berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang oleh pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan saham. Dengan demikian, pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate action sehingga memperoleh keuntungan dari yang melakukan atau antisipasi yang tepat. 114 112 Ibid., hlm.72. 113 Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin, Op.Cit., hlm.178. 114 Ibid., hlm.178. Universitas Sumatera Utara Dividen merupakan pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan RUPS. Dividen dapat berbentuk tunai atau saham. Dividen dapat dibagi menjadi beberapa jenis : 115 a. Dividen tunai cash dividend : dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk kas tunai. b. Dividen saham stock dividend : dividen yang dibagikan bukan dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk saham perusahaan tersebut. c. Dividen property property dividend : dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selainkas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat-surat berharga. d. Dividen likuidasi liquidating dividend : dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan. Saham bonus merupakan bonus pembagian saham baru untuk para pemegang saham, di mana pembagian bonus ini ditujukan sebagai bentuk penghargaan rewad atas keberhasilan perusahaan. Dampak dari saham bonus adalah meningkatnya jumlah saham yang beredar. Dengan kata lain, saham bonus mengakibatkan peningkatan faktor penawaran saham, dan dengan asumsi permintaan tetap, maka dapat berakibat pada turunnya harga saham atau terjadi koreksi atas harga saham sesuai dengan faktor koreksinya. Faktor korek tersebut 115 Ibid., hlm.179. Universitas Sumatera Utara merupakan perbandingan saham lama dibandingkan dengan jumlah saham baru setelah penambahan bonus. 116 Beberapa syarat yang dipenuhi emiten sehubungan dengan pembagian saham bonus adalah : 117 a. Masih cukup jumlah modal dasar dan jumlah saham dalam portopel untuk peningkatan saham dari saham bonus. b. Memiliki saldi agio yang cukup untuk dibagikan dalam bentuk saham bonus. c. Disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. d. Harga teoritis setelah penerbitan saham bonus tidak boleh lebih rendah dari Rp 100. Pemecahan saham stock split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan lebih kecil, misalnya dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham, atau dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham. Pemecahan saham bertujuan agar perdagangan suatu saham menjadi lebih likuid, karena jumlah saham yang beredar menjadi lebih banyak dan harganya menjadi lebih murah. Hal ini akan sangan efektif bila dilakukan terhadap saham-saham yang harganya sudah cukup tinggi. 118 Adapun dampak pemecahan saham bagi pemegang saham adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham menjadi bertambah banyak dengan 116 Ibid., hlm.182. 117 Ibid., hlm.183. 118 Ibid., hlm 183. Universitas Sumatera Utara nilai nominal persaham yang lebih kecil. Tapi bersamaan dengan itu pula harga saham itu tersebut secara teoritis akan turun secara proporsional. Dengan adanya pemecahan saham, maka pemegang saham harus menukarkan sahamnya terlebih dahulu dengan saham baru hasil pemecahan saham agar dapat diperdagangkan di bursa. 119 3. Penyajian Laporan Keuangan. Pada dasarnya penyajian laporan keuangan emiten mengacu pada pedoman satndar akuntansi keuangan yang berlaku, dan lebih dari itu penyajian laporan keuangan emiten mengacu pada beberapa ketentuan yang berlaku di industry pasar modal. 120 Berdasarkan Peraturan VIII.G.7. yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua Bapepam OJK KEP-40PM2003 tentang Pedoman penyajian laporan keuangan: 121 1. Laporan Keuangan yang dimaksud dalam peraturan ini adalah laporan keuangan yang disampaikan dalam rangka kewajiban penyampaian laporan keuangan kepada Bapepam OJK. 2. Direksi emiten atau perusahaan publik wajib membuat surat pernyataan sesuai dengan formulir lampiran I peraturan ini. 3. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 2, wajib ditandatangani oleh Direktur Utama dan seorang Direktur yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan, dan bermeterai cukup. Dalam hal Direktur Utama dan Direktur 119 Ibid., hlm.184. 120 Ibid., hlm.190. 121 Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Universitas Sumatera Utara yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan dijabat oleh 1 satu orang, maka surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama. 4. Direksi emiten atau perusahaan publik secara tanggung renteng bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat sebagaimana dimaksud pada angka 2 peraturan ini termasuk kerugian yang mungkin ditimbulkan. 5. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 2 wajib dilekatkan pada laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam OJK. 6. Dalam hal laporan keuangan yang disampaikan telah diaudit atau ditelaah secara terbatas, maka tanggung jawab Direksi atas pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 2 berlaku sampai dengan tanggal pendapat akuntan. 7. Dalam hal laporan keuangan interim yang disampaikan tidak diaudit, maka tanggung jawab Direksi atas pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 2 berlaku sampai dengan tanggal disampaikannya surat pernyataan dimaksud kepada Bapepam. 8. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam OJK berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihakpihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut. Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan keuangan, baik pada Bapepam OJK maupun bursa. Berdasarkan peraturan Bapepam OJK Nomor VIII.G.11, direksi emiten wajib membuat surat pernyataan pertanggungjawaban Universitas Sumatera Utara atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan serta dilampirkan pada laporan keuangan tersebut. 122 Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas : 123 a. Neraca balance sheet b. Laporan laba rugi income statement atau profit and loss statement. c. Laporan perubahan ekuitas. d. Laporan arus kas. e. Catatan atas laporan keuangan. Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan perkembangan asset aktiva, kewajiban, dan modal ekuitas perusahaan. Komponben utama neraca adalah : A. Aktiva 124 2. Aktiva lancar : a. Kas dan setara kas b. Investasi jangka pendek c. Wesel tagih d. Piutang usaha e. Piutang lain-lain f. Persediaan g. Pajak dibayar dimuka 122 Ibid., hlm.191. 123 Ibid., hlm.191. 124 Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin, Op.Cit., hlm.192. Universitas Sumatera Utara h. Biaya dibayar dimuka i. Aktiva lancar lain-lain. 3. Aktiva tidak lancar : a. Piutang hubungan istimewa b. Aktiva pajak tangguhan c. Investasi pada perusahaan asosiasi d. Investasi jangka panjang lain e. Aktiva tetap f. Aktiva tidak berwujud g. Aktiva lain-lain B . Kewajiban 125 1. Pinjaman jangka pendek Kewajiban lancar : 2. Wesel bayar 3. Utang usaha 4. Utang pajak 5. Beban yang masih harus dibayar 6. Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 7. Kewajiban lancar lainnya. Kewajiban tidak lancar : 125 Ibid., hlm.193. Universitas Sumatera Utara 1. Utang hubungan istimewa 2. Kewajiban pajak tangguhan 3. Pinjaman jangka panjang 4. Utang sewa gunana usaha 5. Utang obligasi 6. Kewajiban tidak lancar lainnya 7. Utang subordinasi 8. Obligai konversi. C. Hak Minoritas 126 126 Ibid., hlm.193. D. Ekuitas 1 modal saham 2 Tambahan modal disetor 3 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 4 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan perusahaan asosiasi 5 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 6 Keuntungan kerugian yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 7 Selisih penilaian kembali aktiva tetap Universitas Sumatera Utara 8 Saldo laba 9 Modal saham diperoleh kembali Laporan laba rugi adalah merupakan laporan yang menggambarkan pendapatan perusahaan serta biaya yang dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam posisi laba atau rugi. Umumnya laporan laba rugi mengandung komponen berikut : 127 a. Penjualan bersih atau pendapatan usaha b. Beban pokok penjualan c. Laba rugi kotor d. Beban usaha e. Laba rugi usaha f. Penghasilan beban lain-lain g. Bagian laba rugi perusahaan asosiasi h. Laba rugi sebelum pajak penghasilan i. Beban penghasilan pajak j. Laba rugi dari aktifitas normal k. Pos luar biasa l. Laba rugi sebelum hak minoritas m. Hak minoritas atas laba rugi bersih anak perusahaan n. Laba rugi bersih o. Laba rugi per saham 127 Ibid., hlm.194. Universitas Sumatera Utara p. Laba rugi per saham dilusi Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menunjukkan perubahan ekuitaskepemilikan perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan yang menggambarkan paningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan. Komponen laporan ini antara lain : 128 1. Laba rugi bersih periode pelaporan 2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan kerugian yang diakui secara langsung dalam ekuitas 3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas kesalahan menadasar 4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain berupa penyetortan modal saham dan pembagian dividen. 5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya 6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, serta pos-pos ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah pada setiap perubahan. 128 Ibid., hlm.194. Universitas Sumatera Utara Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan dalam periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitras operasi, investasi, dan pendanaan. 129 Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan mengenai gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan, dan informasi penting lainnya. 130 129 Ibid., hlm.195. 130 Ibid., hlm.195. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HUBUNGAN HUKUM KUSTODIAN DENGAN EMITEN DALAM PASAR

MODAL

A. Fungsi Kustodian Dalam Transaksi Saham Emiten

Lembaga penyimpanan dan penyelesaian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek, dan pihak lain. “Kustodian” adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain- termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Saat ini, pihak yang bertugas sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. Tugas KSEI adalah wajib menetapkan peraturan mengenai jasa Kustodian Sentral dan jasa penyelesaian transaksi efek, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa tersebut. KSEI juga wajib mengamankan proses pemindah bukuan efek serta menyelesaian penyerahan efek settlement. 131 Mekanisme pendirian LPP sama dengan pendirian Lembaga Kliring dan Penjamin LKP, yaitu berdasarkan Pasal 13 hingga Pasal 17 UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, serta Pasal 15 hingga Pasal 22 PP 451995 tentang peyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal. Pendirian LPP juga diatur sesuai 131 Iswi Haryani dan Selfianto, Op.Cit., hlm.53. Universitas Sumatera Utara