B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, penulis memilih beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini. Adapun
permasalahan yang akan dibahas, antara lain: 1.
Bagaimana pengaturan tentang Kustodian dalam kegiatan pasar modal ? 2.
Bagaimana ketentuan pelaksanaan tugas emiten dalam penyimpanan efek investor dalam pasar modal?
3. Bagaimana hubungan hukum antara Kustodian dan emiten berkaitan
dengan penyimpan efek di dalam pasar modal ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan skripsi
ini, antara lain :
1. Mengetahui peraturan perundang-undangan mengenai kustodian dalam
kegiatan pasar modal 2.
Mengetahui ketentuan pelaksanaan tugas emiten dalam penyimpanan efek investor didalam pasar modal
3. Mengetahui hubungan hukum antara kustodian dan emiten berkaitan
dengan penyimpanan efek di dalam pasar modal
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dan diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Universitas Sumatera Utara
Kiranya dengan adanya skripsi ini maka akan memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pasar modal Indonesia khususnya
mengenai hubungan hukum antara kustodian dan emiten berkaitan dengan penyimpanan efek dalam pasar modal. Kiranya skripsi ini juga dapat untuk
menambah wawasan kepada mahasiswa, akademisi, maupun masyarakat luas yang sedang mendalami pengetahuan mengenai hubungan hukum kustodian
dengan emiten di dalam pasar modal Indonesia. 2.
Secara Praktis Manfaat skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yuridis kepada
pihak kustodian dan emiten agar dapat mengetahui hak-hak perlidungan hukum dan kewajiban seperti apa saja yang dapat dipakai dan dimanfaatkan oleh masing-
masing pihak baik itu pihak emiten maupun Kustodian terhadap saham yang dipercayakan investor kepada mereka.
E
. Keaslian Penelitian
Untuk mengetahui orisinalitas penulisan, sebelum melakukan penulisan
skripsi berjudul “Hubungan Hukum Kustodian dengan Emiten Di Dalam Pasar Modal”
, penulis terlebih dahulu melakukan penelusuran terhadap berbagai judul skripsi yang tercatat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara melalui surat tertanggal 28 Januari 2014, menyatakan ada beberapa judul yang memiliki sedikit
kesamaan. Adapun judul skripsi tersebut antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Tanggung Jawab Penjamin Emisi Efek Underwriter ditinjau dari
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Wina Avina Nasution, 070200124
2. Tinjauan yuridis Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian KSEI
Sebagai Salah Satu Lembaga Di Pasar Modal Silvia Sumbogo, 070200081
3. Penyelesaian Wanprestasi Di Pasar Modal Dalam Sistem Jakarta
Automatic Trading System Menurut UU Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Nicky Catherine, 080200409
Penulis juga menelusuri berbagai judul karya ilmiah melalui media internet, dan sepanjang penelusuran yang lakukan, belum ada yang pernah mengangkat
topik dalam skripsi ini. Sekalipun ada, hal itu adalah diluar sepengetahuan penulis dan tentu saja substansinya berbeda. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini
adalah murni hasil pemikiran sendiri yang didasarkan pada pengertian-pengertian, teori-teori, dan aturan hukum yang diperoleh melalui referensi media cetak
maupun media elektronik. Oleh karena itu, Penulis menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya asli dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
F.
Tinjauan Kepustakaan
1. Pasar Modal Istilah “pasar modal” dipakai sebagai terjemahan dari istilah “capital
Market.” yang berarti suatu tempat atau sistem bagaimana caranya dipenuhinya
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan-kebutuhan dana untuk capital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan.
18
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pada Pasal 1 angka 13 memberikan rumusan pengertian pasar modal sebagai kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek, sesuai dengan rumusan pengertian tersebut, Undang- Undang Pasar Modal tidak memberikan suatu defenisi tentang pasar modal secara
menyeluruh melainkan lebih menitikberatkan kepada kegiatan dan para pelaku dari suatu pasar modal.
19
Siswanto Sudomo menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar di mana diterbitkan serta diperdagangkan surat-surat berharga
jangka panjang, khususnya obligasi dan saham.
20
Sementara itu Hugh T. Patrick dan U Tun Wai sebagaimana dikutip oleh Najib A. Gisymar, membedakan tiga arti Pasar Modal, yaitu :
21
18
Abdurrahman, A. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan., Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1991, hlm. 169.
19
Munir Fuadi, Pasar Modal Modern,Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1996, Hlm 10-11.
20
Ana Rokhmatussa’dyahm Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Jakarta: Sinar Grafika,2009, hlm.166.
21
Ibid.,hlm.166.
Pertama, dalam arti luas, Pasar Modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisir, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di
bidang keuangan, surat berhargaklaim panjang pendek primer dan yang tidak langsung.Kedua, dalam arti menengah, Pasar Modal adalah semua
pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangangkan warkat-warkat kredit biasanya berjangka lebih dari satu tahun termasuk
saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan, dan deposito berjangka. Ketiga, dalam arti sempit adalah tempat pasar uang
terorganisasi yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter.
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa pengertian tersebut, kiranya dapat disimpulkan lebih lanjut bahwa pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan diterbitkan
dan diperdagangkannya efek dengan penawaran umum dan perdagangan jangka panjang, melalui pasar perdana dan pasar sekunder.
Pasar modal memiliki peranan penting di sektor keuangan, karena pasar modal menawarkan alternatif baru bagi dunia usaha untuk memperoleh sumber
pemberdayaan usahanya, disamping menambah alternatif baru bagi investor untuk melakukan investasi di luar investasi bidang perbankan dan bentuk
investasi lain. Hukum yang mengatur kegiatan pasar modal mencakup ketentuan
mengenai persyaratan perusahaan yang menawarkan saham atau obligasinya kepada masyarakat. Ketentuan mengenai pedagang perantara, profesi penunjang,
lembaga penunjang, perlindungan investor serta aturan main di pasar modal. Persyaratan tersebut dibuat dalam rangka memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang keadaan perusahaan atau emiten. Perusahaan tersebut harus menyampaikan segala fakta materiil atau harus terbuka kepada masyarakat.
22
Pasar modal dapat memainkan peranan penting dalam suatu perkembangan ekonomi disuatu negara. Karena suatu pasar modal dapat berfungsi sebagai :
23
a. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke
dalam kegiatan-kegiatan yang produktif. b.
Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan pembangunan nasional.
22
Ibid.,hlm.166-168.
23
Munir Fuadi, Op.Cit, hlm. 11-12.
Universitas Sumatera Utara
c. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan
kesempatan kerja. d.
Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi. e.
Memperkokoh beroperasinya mekanisme finansial market dalam menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana “open market
operation” sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank Sentral. f.
Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu “rate” yang reasonable. g.
Sebagai alternatif investasi bagi para pemodal. 2.Kustodian
Kustodian adalah lembaga yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden,
bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Secara lebih rinci kegiatan kustodian adalah memberikan jasa berupa: a.
Menyediakan tempat penitipan harta yang aman bagi surat-surat berharga efek.
b. Mencatatmembukukan semua titipan pihak lain secara cermat.
c. Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk
kepentingan pihak yang diwakilinya. d.
Mengamankan pemindahtanganan efek. e.
Menagih dividen saham, bunga obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan surat berharga yang dititipkan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ketentuan pasal 43 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha
sebagai Kustodian adalah lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah mendapatkan persetujuan
Bapepam OJK. Kustodian hanya dapat mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada
rekening efek atas perintah tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang diberi wewenang untuk bertindak atas namanya UUPM pasal 45 . Kustodian dilarang
untuk memberikan keterangan mengenai rekening efek nasabah kepada pihak mana pun kecuali kepada pihak yang ditunjuk secara tertulis oleh pemegang
rekening atau ahli waris, polisi, jaksa, atau hakim untuk kepentingan peradilan perkara pidana, pejabat pajak, Bapepam OJK, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjamin, emiten, Biro Administrasi Efek, dan pihak yang memberikan jasa kepada Kustodian, seperti konsultan, dan akuntan UUPM Pasal 47.
24
Emiten atau pihak yang melalukan Penawaran Umum. 3. Emiten
25
24
Irsan Nasarudin, dkk, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2008 , hlm 172.
25
Paulus situmorang, Op.Cit, hlm.38.
Pengertian ini diatur dalam Pasal 1 angka ke-6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal. Sementara itu, yang dimaksud dengan penawaran umum itu sendiri, menurut Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Pasar Modal, adalah kegiatan
penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat sesuai ketentuan Undang-Undang Pasar Modal. Berdasarkan kedua
Universitas Sumatera Utara
pasal tersebut, dapat dikatakan bahwa emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka menjaring dana bagi kegiatan usaha perusahaan
atau pengembangan usaha perusahaan.
26
Suatu perusahaan disebut atau dikategorikan sebagai emiten apabila perusahaan asal adalah perusahaan yang telah melakuklan penawaran umum efek
kepada investor, meskipun perusahaan tersebut tidak memiliki modal disetor sejumlah Rp 3.000.000.000,00 atau hasil penawaran sahamnya tersebut tidak
telah menyebabkan saham perusahaan tersebut dimiliki oleh tiga ratus pemegang saham.
27
Untuk dapat melaksanakan penjualan saham atau obligasi tersebut perusahaan harus mencatatkan efeknya di pasar modal melalui go public. Pada
dasarnya pemanfaatan dana publik dari pasar modal didorong oleh tiga tujuan, yaitu :
28
a. Perluasan usaha atau ekspansi
Perluasan usaha dapat berupa peningkatan kapasitas produksi atau penganekaragaman jenis produksi, dan atau kedua-duanya. Dalam hal ini
selain ditunjang oleh manajemen yang professional juga diperlukan modal, baik untuk invetasi pada harta tetap maupun modal kerja. Apabila penambahan
modal tidak dapat dipenuhi dari dalam perusahaan, baik yang bersumber dari laba ditahan maupun peningkatan modal disetor dari pemegang saham, maka
biasanya karena kebutuhan perluasan usaha sangat mendesak, perusahaan akan
26
Gunawan Widjaja dan Todhi Priatama, Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm.76.
27
Ibid., hlm.76.
28
M Paulus Situmorang, Op, Cit. hlm 81-83.
Universitas Sumatera Utara
memutuskan untuk mendapatkan modal dari luar perusahaan, antara lain dengan cara menjual saham atau obligasi di pasar modal.
b. Perbaikan struktur modal
Modal perusahaan pada umumnya terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman yang memerlukan pembayaran bunga. Tidak jarang perusahaan
menderita kerugian dan beban berat karena beban pinjaman, terutama bila berasal dari mata uang asing yang nilainya selalu naik terhadap nilai rupiah.
Hal ini apabila dibiarkan berlarut dapat menyebabkan perusahaan menjadi bangkrut dan salah satu tindakan penyelamatan adalah dengan mengurangi
utang dan diganti dengan modal saham. Tindakan ini disebut restrukturasi modal dengan menjual saham baru untuk
membayar utang yang menjadi beban tersebut, sehingga terjadi pelunasan komposisi modal, dimana bagian modal saham menjadi besar dan sebaliknya
modal pinjaman mengecil. Apabila situasi bisnis menguntungkan dan tingkat keuntungan perusahaan
lebih tinggi dari beban bunga pinjaman yang harus dibayar, serta rasio hutang terhadap modal sendiri masih memungkinkan, maka perubahan struktur modal
dapat dilakukan dengan meningkatkan modal pinjaman atau menjual obligasi di pasar modal.
c. Divestment atau Pengalihan Pemegang Saham
Dalam kondisi tertentu karena perkembangan dinamika usaha, adakalanya perusahaan mempertimbangkan untuk mengalihkan saham yang dimilikinya
kepada pihak lain. Media pengalihan tersebut adalah melalui pasar modal,
Universitas Sumatera Utara
yaitu pemilik saham melalui perusahaan dapat menawarkan secara umum melalui pasar modal
Perusahaan yang go public dapat melaksanakan ketiga tujuan diatas sekaligus, yakni perolehan tambahan dan sekaligus memperbaiki struktur
modal dan juga melakukan pengalihan pemegang saham sesuai keinginan pemegang saham yang lama.
Kalau diamati ada 4empat keharusan yang dapat dilakukan emiten beraktifitas didalam pasar modal, yaitu:
29
1. Keterbukaan Informasi
Pengertian keterbukaan menurut UUPM pasal 1 angka 25 adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk
kepada undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya
yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut.
Dengan demikian setiap emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan kepada Bapepam OJK dan
mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin paling lambat akhir kerja ke-2 setelah keputusan atau terjadinya suatu peristiwa, informasi, atau fakta
material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
29
Irsan Nasarudin, dkk, Op.Cit. hlm.151.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Peraturan X.K.1 tentang keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik menyebutkan peristiwa, informasi, atau fakta
material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga efek atau keputusan investasi, antara lain :
30
1 Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau
pembentukan usaha patungan. 2
Pemecahan saham atau pembagian dividen saham. 3
Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya. 4
Perolehan atau kehilangan kontrak penting. 5
Produk atau penemuan baru yang berarti. 6
Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen. 7
Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat utang.
8 Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang
material jumlahnya. 9
Pembelian atau kerugian penjualan aktiva yang material. 10
Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting. 11
Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur dan komisari perusahaan.
12 Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain.
13 Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan.
14 Penggantian wali amanat.
30
Peraturan X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik
Universitas Sumatera Utara
15 Perubahan tahun fiskal perusahaan.
2. Peningkatan Likuiditas
Seiring dengan bertambahnya jumlah emiten di pasar modal, berdampak pada meningkatnya pilihan efek yang dapat dipertimbangkan oleh investor.
Selain itu, hal tersebut akan meningkatkan jumlah pemodal yang terlibat di pasar modal. Dengan peningkatan kedua hal tersebut diharapkan bahwa hal itu akan
meningkatkan jumlah transaksi yang terjadi, yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas efek di pasar modal.
31
Emiten juga dapat meningkatkan likuiditas efek di pasar modal melalui penambahan jumlah efek yang beredar, yang dapat dilakukan melalui penawaran
dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD, penerbitan obligasi konversi, dan lain-lain. Melalui peningkatan kinerja, berupa peningkatan laba, hal
ini akan lebih menarik investor untuk menginvestasikan dananya pada efek perusahaan. Dengan adanya peningkatan transaksi efek, berarti peningkatan
likuiditas efek di pasar modal.
32
3. Pemantauan harga efek
Emiten harus selalu memantau harga efeknya di pasar modal, karena harga efek adalah cerminan dari kinerja dan kondisi suatu perusahaan. Harga efek yang
tinggi berarti kinerja emiten baik dan sebaliknya harga efek yang rendah menunjukkan kinerja emiten yang buruk. Apabila harga efek turun secara drastis
dan emiten tidak mempedulikan hal tersebut, maka emiten akan mengalami
31
Irsan Nasarudin, dkk, Op.Cit. hlm.152.
32
Ibid., hlm. 53.
Universitas Sumatera Utara
kesulitan pada saat menawarkan kembali efeknya melalui pasar modal untuk memperoleh tambahan dana.
33
Harga efek yang mengalami penurunan berkaitan dengan citra perusahaan di mata publik. Masyarakat secara transparan dapat menilai kinerja suatu
perusahaan. Kalau nilainya buruk berarti produk perusahaan itu juga buruk, yang tentunya akan berpengaruh terhadap omzet penjualan produk perusahaan. Dengan
secara kontiniu memantau harga efek dan likuiditasnya, emiten dapat terus memonitor kinerja dan citra perusahaan di mata investor dan masyarakat umum.
Pemantauan berguna sebagai langkah preventif untuk memanggil tindakan yang diperlukan jika ada tanda-tanda harga efek yang akan mengalami penurunan dan
terkoreksi dengan tajam.
34
4. Menjaga hubungan baik dengan investor
Untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham ataupun calon investor kepada perusahaan, emiten perlu terus-menerus membina hubungan baik
pemegang saham dan calon investor. Sehingga apabila suatu saat emiten memerlukan tambahan dana, emiten tidak mengalami kendala komunikasi,
karena hubungan baik telah terbangun melalui komunikasi. Dengan begitu calon investor atau pemegang saham telah mengenal, mengetahui, dan percaya kepada
kinerja perusahaan.
35
33
Ibid., hlm. 53.
34
Ibid., hlm. 54.
35
Ibid, hlm. 54.
Universitas Sumatera Utara
G. Metode Penelitian