Analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat,
dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, maka dibutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial.
Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi
sosial ini penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media.
19
c. Konteks Sosial
Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Titik perhatian dari
analisis wacana adalah mengambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses komunikasi, konteks sangat penting untuk menentukan
makna dari suatu ujaran. Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan
menggunakan elemen tersebut. Dan untuk memperoleh gambaran ihwal elemen-elemen struktur wancana teks tersebut, berikut adalah penjelasan
singkat: 1
Tematik, secara harfiah tema berarti “sesuatu yang di uraikan,” kata ini berasal dari kata Yunani ‘tithenai’ yang berarti
meletakkan. Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.
20
19
Ibid. h. 260
20
Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Ende-Flores: Nusa Indah, 1980 h. 107
2 Skematik, menggambarkan bentuk wacana umum yang disusun
dengan sejumlah kategori seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan masalah, pentutup, dan sebagainya. Struktur skematik
memberikan tekanan: bagian mana yang didahulukan dan bagian mana yang bisa dikemudiankan sebagai strategi untuk
menyembunyikan informasi penting. 3
Semantik, adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal unit semantik terkecil
maupun makna gramatikal makna yang terbentuk dari gabungan satuan-satuan kebahasaan.
21
4 Sintaksis, secara etologis berarti menempatkan bersama-sama kata-
kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat,
klausa, dan frase.
22
5 Stilistik, pusat perhatiannya adalah style gaya bahasa yaitu cara
yang digunakan penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.
6 Retoris, adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara
atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang berlebihan hiperbolik atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif,
dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu disampaikan kepada khalayak.
23
21
Wijana, Dasar-Dasar Pragmatik, Yogyakarta: ANDI, 1996, h. 1
22
Mansoer Pateda, Linguistik: Sebuah Pengantar, Bandung : Angkasa. 1994 ,h. 85
23
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 82-84
B. Ruang Lingkup Novel 1. Pengertian