Metode Analisis Deskriptif Metode Analisis Statistik

5 GJTL Gajah Tunggal Tbk 6 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 7 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 8 KLBF Kalbe Farma Tbk 9 PGAS Perusahaan Gas Negara Persero Tbk 10 SMGR Semen Gresik Persero Tbk 11 SMRA Summarcon Agung Tbk 12 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk 13 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: www.idx.com

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan studi dokumentasi berupa laporan-laporan keuangan emiten yang di publikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI.

7. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut :

a. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang ada dikumpulkan dan digolong-golongkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif.

b. Metode Analisis Statistik

1 Analisis Regresi Berganda Universitas Sumatera Utara untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas yaitu faktor fundamental terhadap variabel terikat yaitu pendapatan saham, dengan rumus : Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y = Return Saham X 1 = Earning Per Share EPS X 2 = Price Earning Ratio PER X 3 = Price to Book Value PBV X 4 = Dividend Payout Ratio DPR α = Intercept b 1,2,3,4 = Koefisien Regresi Variabel X 1 , 2 , 3 , 4 e = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti Pengujian model regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh positif atau negatif dari masing-masing variabel bebas X 1 , X 2, X 3 , X 4, terhadap variabel terikat Y. Namun sebelum model dikatakan layak digunakan maka harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat Universitas Sumatera Utara signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, dkk., 2009:62. b. Uji Heteroskedastisitas Tujuan uji heteroskedastisitas adalah ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varian yang sama di antara grup tersebut. Jika varian sama, dan ini yang harus terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas sedangkan jika varian tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel depen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang, dkk., 2009:73. c. Uji Autokorelasi Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan uji The Ran Test. Metode ini diperkenalkan oleh Geary sebagai uji nonparametik dengan tanda positif dan negatif. Kaidah keputusan dari metode ini adalah; tidak menolak hipotesis nol jika taksiran R berada pada jarak interval; dan Universitas Sumatera Utara menolak hipotesis nol jika batas taksiran R diluar batas interval Situmorang, dkk., 2009:82. d. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas artinya adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi atau singkatnya dapat diartikan sebagai hubungan linear antara variabel eksplonatoris dari suatu model regresi adalah sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance0,1 atau nilai VIF5 maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, dkk., 2009:104. 2. Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi R 2 akan menunjukkan besarnya presentase sumbangan faktor fundamental saham terhadap variasi naik turunnya tingkat pendapatan saham, dimana 0 R 2 1, nilai R yang semakin mendekati 1 berarti semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 3. Uji Statistik a. Uji – F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rasio pasar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian return saham, bentuk pengujian : Universitas Sumatera Utara H = X 1 , X 2 , X 3 , X 4 =0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari analisis rasio pasar terhadap tingkat pengembalian saham. Ha = X 1 , X 2 , X 3 , X 4 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari rasio pasar terhadap tingkat pengembalian saham. Nilai f hitung nantinya akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat signifikansi alpha 5 dengan derajat kebebasan df = n – k dan k – 1 dengan kriteria sebagai berikut : Jika F hitung F tabel , maka H ditolak Jika F hitung F tabel , maka H diterima b. Uji – t Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y, bentuk pengujian : Ho : Ha = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel- variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : Ho ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan dengan membandingkan tingkat signifikan alpha 5 dan derajat kebebasan n-k dengan t hitung yang diperoleh dengan kriteria uji yang digunakan adalah : Jika t hitung t tabel , maka H ditolak Jika t hitung t tabel , maka H diterima Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Ardiansyah 2006 melakukakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Ekonomi terhadap Return Saham pada perusahaan Index LQ45”. Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh antara Return on Assets ROA, Price Book Value PBV, Inflasi dan Kurs Rupiah terhadap Dollar terhadap return saham perusahaan sektor LQ45 yang go publik di Bursa Efek Jakarta. Sampel penelitian sebanyak 36 perusahaan sektor LQ45 yang go publik di Bursa Efek Jakarta, dengan metode pooling data tahun 2002 - 2005, sehingga jumlah sampel n = 144. Hasil penelitiannya menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dan positif antara ROA terhadap Return Saham Ln_RETUR secara parsial, sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara PBV terhadap Return Saham Ln_Harga secara parsial. Signifikan antara variabel bebas secara simultan terhadap Return Saham Ln_RETUR pada perusahaan sektor LQ45 yang go publik di Bursa Efek Jakarta. Pribawanti 2006 melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Total Return pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.” Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa analisis rata-rata selama periode pengamatan 2003-2005 yang lebih panjang menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada analisis tahunan yang lebih pendek. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu: Secara simultan variabel Quick Asset to Inventory QAI, Net Universitas Sumatera Utara