Uji Asumsi Klasik Analisis Data Penelitian .1 Statistik Deskriptif

47 b. Variabel earnngs per shareEPS memiliki nilai minimum 11 dan nilai maksimum 930,1. Nilai rata-rata dan standar deviasi dari EPS masing- masing 309,43 dan 252,73. Total sampel pengamatan sebanyak 40. c. Variabel return on equtyROE memiliki nilai minimum 9,21dan nilai maksimum 31,28. Nilai rata-rata dan standar deviasi dari ROE masing- masing 18,39 dan 5,43 . Total sampel pengamatan sebanyak 40. d. Variabel size memiliki nilai minimum 6,38 dan nilai maksimum 8,86. Nilai rata-rata dan standar deviasi dari Size masing-masing 7,95 dan 0,75. Total sampel pengamatan sebanyak 40.

4.1.2 Uji Asumsi Klasik

a Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal atau tidak. 1 Analisis Grafik Analisis grafik merupakan salah satu cara yang digunakan untuk melihat apakah data dalam penelitian ini normal atau tidak. Analisis grafik yang digunakan untuk menguji normalitas residual dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal p-p plot. Grafik histogram disajikan pada gambar 4.1 berikut ini 48 Gambar 4.1 Grafik Normal Histogram Sumber :Hasil olahan SPSS 20 2015 Grafik Normal P-P Plot disajikan dalam gambar 4.2 berikut ini : 49 Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Sumber : Hasil olahan SPSS 20 2015 Berdasarkan kedua grafikdi atas, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal.Grafik histogrammenunjukkan distribusi data normal dengan membentuk kurva mirip seperti lonceng yang memiliki kemiringan seimbang antara sisi kiri maupun sisi kanan. Grafik normal p-p plot menunjukkan distribusi data normal dengan membentuk data-data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. 2 Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non- 50 parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Hal ini dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 26,99275758 Most Extreme Differences Absolute ,096 Positive ,069 Negative -.096 Kolmogorov-Smirnov Z ,605 Asymp. Sig. 2-tailed ,857 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber :Hasil olahan SPSS 20 2015 Hasil pengolahan data menunjukkan nilai Kolmogorov- Smirnov sebesar 0,605 dan nilai signifikansi sebesar 0,857. Nilai 51 signifikansi 0,857 0,05 berarti H0 diterima. H0 diterima menunjukkan bahwa data residual berdistribusi normal.

b Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Jika tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel bebas dalam model regresi. Hasil uji multikolinieritas disajikan dalam tabel 4.3 berikutini : Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -174,426 69,914 -2,495 ,017 Earning Per Share ,175 ,032 ,657 5,460 ,000 ,310 3,226 Return On Equity ,447 1,087 ,036 ,411 ,683 ,579 1,727 Size 25,020 9,331 ,282 2,681 ,011 ,406 2,464 a. Dependent Variable: CD Sumber : Hasil Olahan SPSS 20 2015 Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel independen yaitu EPS, ROE, dan Size memiliki nilai tolerance 0,10 masing-masing sebesar 0,31; 0,58; 0,41; serta nilai VIF 10 masing-masing 52 sebesar3,23; 1,73;2,46;. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi

c Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear mempunyai korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya Erlina, 2011 : 107. Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson. Tabel 4.4 Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,916 a ,839 ,825 28,09495 2,030 a. Predictors: Constant, Size, Return On Equity, Earning Per Share b. Dependent Variable: Cash Dividend Sumber : Hasil olahan SPSS 20 2015 Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai uji Durbin- Watson d sebesar 2,030. Nilai Durbin-Watson akan kita bandingkan dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah pengamatan 40 n dan jumlah variabel independen 3k=3, sehingga di dalam tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai batas bawah dl sebesar 1,222 dan batas atas du sebesar 1,542.Kriteria pengujian Durbin-Watson 53 untuk menentukan tidak adanya autokorelasi positif atau negatif yaitu du d 4-du. Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa nilai du yaitu 1,542 nilai d yaitu 2,030 4-du yaitu 2,658. Hasil ini sesuai dengan kriteria pengujian Durbin-Watson sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif.

d Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2006 : 105, uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas bukan Heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual. Dasar analisis uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 54 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan scatterplot disajikan dalam gambar 4.3 berikut ini : Gambar 4.3 Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber :Hasil Olahan SPSS 20 2015 Dari gambar 4.3 hasil ujiheterokedastisitas dengan scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. 55

4.1.3 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

2 39 104

Pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Earnings Per Share (EPS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

26 161 93

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 0 11

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 0 2

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 0 10

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 0 16

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 0 2

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 0 11