15
2.2 Pengertian Dividen
Ang 1997 mengemukakan bahwa dividen adalah nilai pendapatanbersih atau net income setelah pajak yang dikurangi dengan laba ditahan retainedearnings
yang digunakan sebagai cadangan pada suatu perusahaan.Menurut Sudana 2011
ada tiga aspek kebijakan dividen, yaitu :
1. Stabilitas dividen, perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham
secara stabil dari tahun ke tahun supaya perusahaan dinilai baik oleh dalam kondisi keuangan yang baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
stabil dalam membagikan dividen. 2.
Target payout ratio, perusahaan menargetkan pembagian dividen yang besar dalam jangka panjang jika perusahaan berhasil meningkatkan laba dan
mempunyai keyakinan dapat mempertahankan peningkatan laba. 3.
Dividen reguler dan dividen ekstra, perusahaan memiliki alternatif untuk membagikan dividen ekstra disamping dividen reguler. Hal ini hanya
dilakukan jika perusahaan dapat menghasilkan laba dalam jumlah yang besar.
2.3 Teori Kebijakan Dividen
16 Menurut Brigham dan Houston 2001 ada beberapa teori tentang
kebijakan dividen, antara lain :
2.3.1 Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikemukakan oleh Miller dan Modigliani dalam Brigham dan Houston 2001 yang berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh
pada struktur modal maupun nilai perusahaan. Nilai perusahaan hanya bergantung pada laba yang dihasilkan dan risiko bisnisnya. Dalam teori ini
perusahaanlebih cenderung menahan laba yang dimilikinya daripada membagikannya sebagai dividen.
2.3.2 Bird In The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Gordon dan Lintner dalam Brigham dan Houston 2001 yang berpendapat bahwa ekuitas perusahaan akan turun jika
rasio pembagian dividen kepada para pemegang saham juga turun. Para investor akan cenderung menarik kembali modal yang diinvestasikannya
karena mereka kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal capital gains yang akan dihasilkan dibandingkan jika mereka menerima dividen
secara langsung. Investor lebih mengutamakan dividen tunai yang pasti daripada keuntungan modal yang belum pasti dan mempunyai risiko. Dalam
teori ini perusahaan lebih cenderung membagikan labanya sebagai dividen daripada menahannya.
2.3.3 Tax Preference Theory
17 Teori ini berhubungan dengan tarif pajak yang akan dikenakan pada
dividen dan capital gains. Investor akan cenderung memilih tarif pajak terendah antara dividen dan capital gains. Investor akan lebih menginginkan
laba yang dihasilkan perusahaan untuk tidak dibagikan sebagai dividen dan tetap dipertahankan sebagai laba ditahan yang akan dijadikan sumber dana
internal perusahaan untuk mengembangkan perusahaan jika tarif pajak yang dikenakan pada dividen saat ini lebih besar daripada tarif pajak yang
dikenakan pada capital gains dengan harapan bahwa tarif pajak capital gains pada masa yang akan datang akan menurun. Dalam teori ini perusahaan
perusahaan lebih cendrung menahan laba daripada membagikannya sebagai dividen.
2.4 Cash Dividend
Cash dividend dalam praktiknya merupakan salah satu bentuk dividen
yang paling sering dibagikan perusahaan kepada pemilik saham. Cash dividend
adalah dividen yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham secara kas atau tunai per lembar saham. Pembagian dividen yang dilakukan dalam bentuk
tunai akan disambut gembira sebagian para pemegang saham karena mereka bisa mendapatkan manfaat secara langsung akan dana yang mereka investasikan,
sedangkan pada sebagian pemegang saham yang lain mereka lebih suka untuk
mereinvestasi dividen yang mereka dapat.
18
2.4 Variabel Independen yang Mempengaruhi Cash Dividend 2.4.1Earnings per Share EPS
Earnings per share EPS merupakan perbandingan antara laba yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa pemilik entitas induk dengan jumlah lembar saham. EPS secara formula dapat diartikan sebagai rasio
untuk mengukur seberapa besar laba yang didapatkan per lembar saham. Semakin besar EPS menujukkan bahwa laba yang didapatkan perusahaan
per lembar saham semakin besar. Laba per lembar saham yang besar menujukkan bahwa total laba tahun berjalan yang dihasilkan perusahaan
besar. Semakin besar laba, maka cashdividendyang dibagikan semakin besar. EPS memiliki korelasi positif dengan cashdividend yang akan
dibagikan.
2.4.2 Return on Equity ROE
Return on equity ROE adalah komponen dari profitability ratio. Menurut Kasmir 2008
ROE adalah perbandingan antar laba tahun berjalan dengan total ekuitas. ROE secara formula dapat diartikan sebagai
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menggunakan total ekuitas dalam menghasilkan laba tahun berjalan. Semakin besar ROE, maka laba
yang dihasilkan perusahaan semakin besar. Laba yang besar akan membuat cash dividend yang akan dibagikan semakin besar
. ROE memiliki korelasi positif dengan
cash dividend yang akan dibagikan.
2.4.3 Size
19 Menurut Lloyd et al 2011 firm size merupakan variabel penjelas
yang penting, persahaan besar lebih menyukai untuk meningkatkan pembayaran dividen untuk mengurangi agency cost. Karena perusahaan
besar dengan kepemilikan yang luas memiliki tingkat pengendalian yang tinggi, hal tersebut dapat meningkatkan agency cost. Sehingga antara
ukuran perusahaan dan dividen kas memiliki hubungan positif.
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi cash dividend
telah dilakukan sebelumnya.Terdapat beberapa hal penting dari hasil penelitian sebelumnya yang
menjadi dasar penilitian ini. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu
mengenai pembayaran dividen.
Penelitian yang dilakukan Georgiana 2010 berjudul “Determinant Agent Analysis of Dividend Policy Practiced byCompanies Listed in Great Britain and
France”. Variabel dependen pada penelitian ini adalah cashdividenddengan variabel independennya adalah earnings per share, return on equity, dividend distributed in
the previous year DIVt-1, free cash flow, firm size, debt to equity ratio, tax, dan dummy variabel for ownership structure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabelfree cash flow dan DUM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen. Variabel EPS, DER dan TAX memiliki hubungan negatif terhadap dividen
sedangkan variabel lainnya memiliki hubungan positif terhadap dividen kas.
20 Utami dan Inanga 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Agency Cost of
Free Cash Flow, Dividend Policy, andLeverage of Firms in Indonesia”. Hasil dari penelitian menunjukan variabel free cash flow berpengaruh negative terhadap
variabel cashdividendnamun berpengaruh positif terhadap leverage. Variabel leverage sebagai proksi agency costberpengaruh positif terhadap cashdividend.
Variabel free cash flow dan size berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kebijakan dividen.Dan variabel profit
berpengaruh positif tidak signifikanberpengaruh terhadap kebijakan dividen. Untuk variabel risk berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap cashdividenduntuk mengurangi agency cost. Sedangkan variabel growth berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
cashdividenduntuk mengurangi agency cost. Penelitian yang dilakukan olehAl Taleb 2011 berjudul “Measurement of
Impact Agency Cost Level of Firms on Cash Dividend andLeverage Policy : An Emperical Study. Hasil dari penelitianmenunjukan variabel return on equity ROE
berpengaruh negatif signifikanterhadap variabel cashdividendnamun berpengaruh positifsignifikan terhadap leverage untuk mengurangi agency cost. Variabel ROE
sebagai proksi agency cost berpengaruh negatifsignifikan terhadap cashdividend. Variabel leverage dan profit berpengaruh positif secara signifikan terhadap dividen
kas. Danvariabel size dan risk berpengaruh positif tidak signifkkan terhadapcash dividenduntuk mengurangi agency cost. Sedangkan variabel growth berpengaruh
negatif tidak signifikan berpengaruh terhadap kebijakan dividen untuk mengurangi agency cost.
21 Gill,Biger, danTibrewala 2012 pada penelitiannya yang berjudul
Determinants of Cash Dividend :evidence from United States menggunakan metode Ordinary LeastSquare OLS dan pemilihan sampel diambil dari laporan keuangan
perusahaan jasa dan manufaktur yang diumumkan perusahaan public pada tahun 2007. Hasil penelitiannya menyatakan bahhwa variablemarket to bool valuedan
taxberpengaruh negatif terhadap cashdividend . Sedangkan variabelfreecash flow, EPS,ROE, tax, dan growth memiliki pengaruh positif terhadap cashdividend.
Tabel 2.1 TinjauanPenelitian
Peneliti Judul
Penelitian Variabel
Hasil Penelitian Variabel
Dependen Variabel
Independen
Georgiana 2010
Judul: “Determinant
Agent Analysis of Dividend
Policy Practiced by
Companies Listed in
Great Britain and France
Cash Dividend
Earning per share, Return on
equity, Dividend distributed in the
previous year DIVt-1, Free
cash flow, Firm size, Debt to
equity ratio, Tax, dan dummy
variabel for ownership
structure Secara Parsial :
variabel,DIVt-1,tax,size, free cash
flow dan DUM memilikipengaruh positif terhadapdividen kas.
EPS,DER, dan TAXmemiliki
hubungannegatif terhadap dividensedangkan
variabellainnya memilikihubungan
positifterhadap dividen kas.
Secara simultan : EPS,ROE,DIV,Free cash flow, firm
size,DER,Tax dan variabel
dummyberpengaruh secara signifikan terhadap kas dividen.
Utami dan Inanga
2011 “Agency Cost
of Free Cash Flow,
Dividend Policy, and
Leverage of Firms in
Indonesia”. Cash
Dividend Free cash flow,
Leverage,Growth Profit, Size, dan
Risk Secara Parsial :
Variabel leverage sebagai proksi
agency cost berpengaruhpositif terhadapcash dividend. Free cash
flow dan size berpengaruh negatif secara signifikan terhadap
kebijakandividen. Profit berpengaruh positiftidak
22
signifikanberpengaruh terhadapkebijakan dividen.
Variabel risk berpengaruh
positifnamun tidak signifikanterhadap cashdividend
untukmengurangi agencycost. Sedangkan growthberpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap cashdividend untuk mengurangi
agencycost.
Secara simultan: Free cash
flow,leverage,growth,profit,size,dan size berpengaruh signifikan terhadap
dividen kas
Peneliti Judul
Penelitian Variabel
Hasil Penelitian Variabel
Dependen Variabel
Independen
Al Taleb 2011
Measurement of Impact
Agency CostLevel of
Firms on Dividend and
Leverage Policy : An
Emperical Study
Cash Dividend
ROE,Leverage, Growth, Profit,
Size,danRisk
Secara parsial :
Leverage sebagai proksi
agencycost berpengaruh negative signifikan terhadapcash dividend.
ROEdan profit berpengaruh
positif secara signifikan terhadap kebijakan dividen.size dan risk
berpengaruh positif tidak signifkkan terhadapcash dividend
untuk mengurangi agencycost. Sedangkan growthberpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen untuk
mengurangi agencycost.
Secara simultan: ROE,levarage,growth,profit,size dan
risk berpengaruh secara signifikan terhadap dividen kas
Gill,Biger, dan
Rajendra Tibrewala
2012 Determinants
of Cash Dividend :
devidence from United
States” Cash
Dividend Profitability,
EPS,ROE, Growth, Market-
tobook-value,Size dan Debt to
equity ratio. Secara parsial :
Variabeldebt toequity
ratio,danMTBV berpengaruh negative terhadapcashdividend.
Profitability
EPS,ROE,sizedan,growthmemilik
23
i pengaruh positif terhadap cashdividend.
Secara simultan: Profitabilitas,EPS,ROE,growth,MTB
V,size dan DER berpengaruh signifikan terhadap dividen kas.
Sumber :Hasil olahan penulis
2.6Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang dapat digambarkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
H
1
+
H
2
+
H
3
+ Cash Dividend
Y Earning Per
Share X
1
Return On Equity X
2
Size X
3
24 H
4
+
Sumber : Hasil olahan penulis Kerangka konseptual tersebut menjelaskan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan terhadap cash
dividend pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri dari Earnings per
share, return on equity ROE, dan size sedangkan variabel dependennya adalah cash
dividend pada perusahaan perbankan.
Earnings per share EPS merupakan perbandingan antara laba yang
dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa pemilik entitas induk dengan jumlah lembar saham. EPS secara formula dapat diartikan sebagai rasio untuk
mengukur seberapa besar laba yang didapatkan per lembar saham. Semakin besar EPS menujukkan bahwa laba yang didapatkan perusahaan per lembar saham
semakin besar. Laba per lembar saham yang besar menujukkan bahwa total laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham semakin besar. Semakin besar
laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham, maka cash dividend yang
25 diberikan juga semakin besar. EPS memiliki korelasi positif dengan
cashdividend. Return on Equity ROE Return on Equity ROE adalah komponen dari
profitability ratio. Menurut Kasmir 2008 ROE adalah perbandingan antar laba
tahun berjalan dengan total ekuitas. ROE menunjukkan kemampuan perusahaan menggunakan total ekuitas untuk menghasilkan laba tahun berjalan. Semakin
besar ROE, maka semakin besar laba tahun berjalan yang dihasilkan. Laba yang besar akan membuat cashdividend yang akan dibagikan juga semakin besar
. ROE memiliki korelasi positif dengan cash
dividend yang dibagikan.
Menurut Lloyd et al 2011 firm size merupakan variabel penjelas yang penting, persahaan besar lebih menyukai untuk meningkatkan pembayaran
dividen untuk mengurangi agency cost. Karena perusahaan besar dengan kepemilikan yang luas memiliki tingkat pengendalian yang tinggi, hal tersebut
dapat meningkatkan agency cost. Sehingga antara ukuran perusahaan dan dividen kas yang akan dibayarkan memiliki hubungan positif.
2.7Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi Erlina, 2011 : 30.
Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah, dan kerangka konseptual yang dijelaskan diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
26 H
1
: Earnings per share EPS secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap cashdividend.
H
2
: Return on equity ROE secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap cash
dividend .
H
3
: Sizesecara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap cashdividend.
H
4
: Earnings per share EPS,return on equity ROE, dan Sizesecara stimultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap cashdividend.
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian