Jenis Rokok Landasan Teori 1.

Nikotin 0,6-5,5 Pati 2-7 Abu Ca, K 9-25 Bahan organik 7-25 Lilin 2,5-8 Pektinat, polifenol, flavon, karotenoid, minyak atsiri, parafin, sterin, dll 7-12 Sumber: Samsuri, 2009 Pada asap rokok terdapat banyak komponen kimia, dan dari yang telah diidentifikasi terdapat 4.800 komponen kimia pada asap rokok. Bahan kimia pada asap rokok diantaranya bersifat karsinogen, antara lain: 1. Benzene 2. Formaldehid 3. Pestisida 4. Tar 5. Vinyl Chloride 6. TSNAs

2.1.9. Prevalensi Perokok di Indonesia

Berdasarkan beberapa hasil survey di Indonesia terhadap prevalensi perokok di Indonesia, memperlihatkan bahwa merokok merupakan salah satu masalaah terbesar di Indonesia. Setidaknya dapat kita lihat pada hasil survey yang sudah dilakuakn. Dan di Indonesia sendiri setidaknya ada tiga jenis survey yang melakukan survey terhadap prevalensi perokok di Indonesia, yaitu:  Riskesdas Riset Kesehatan Dasar Riskesdas merupakan suatu survey nasional kesehatan yang berbasis populasi yang dilakukan secara rutin setiap tiga tahun sekali di Indonesia. Riskesdas terakhir yang dilakukan yaitu pada tahun 2010. 2  GYTS Global Youth Tobacco Survey Merupakan suatu survey berbasis sekolah untuk masalah merokok pada anak sekolah usia 13-15 tahun dan masyarakat sekolah yang telah dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesia. Untuk jenis survey yang satu ini, data terakhir yaitu pada tahun 2009. 24  GATS Global Adult Tobacco Survey Merupakan suatu survey yang mencakup pada orang dewasa, yaitu usia 15 tahun keatas. GATS ini merupakan jenis survey yang paling terbaru datanya yaitu tahun 2011. 4 Hasil data survey menunjukkan bahwa prevalensi merokok di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, baik pada laki-laki maupun perempuan. Dari data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2010 memperlihatkan bahwa 65,6 laki-laki merokok dengan daerah tertinggi yaitu Sulawesi Tenggara dengan 74,2. Sedangkan pada perempuan merokok memperlihatkan hasil 5,2 dengan daerah tertinggi berada di Nusa Tenggara Timur. Dari hasil tersebut pula memperlihatkan bahwa prevalensi merokok pada perempuan di Indonesia mengalami peningkatan sekitar empat kali lipat dari tahun 2001. 2 Pada hasil Global Youth Tobacco Survey GYTS pada tahun 2009 yang merupakan survey yang dilakukan untuk melihat prevalensi merokok pada anak sekolah usia 13-15 tahun menunjukkan bahwa 30,4 anak sekolah pernah merokok dan 20,3 anak sekolah merupakan perokok aktif. 24 Sedangkan berdasarkan hasil Global Adult Tobacco Survey GATS pada tahun 2011 memperlihatkan bahwa 34,8 penduduk berumur 15 tahun merupakan perokok aktif dengan 67 laki-laki merokok dan 2,7 perempuan merokok. 4