Keluar dari Islam Dasar Hukum Larangan Penistaan Agama

Menurut Wahbah az-Zuhaili, dalam kitabnya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, mandefinisikan riddah adalah kembali dari agama Islam menuju kepada kekafiran, baik hal itu dilakukan dengan sebatas niat atau perbuatan yang mengakibatkan pelaku dianggap kafir, maupun dengan ucapan berupa penghinaan atau menentang keyakinan. 45 Adapun unsur-unsur penting dalam Murtad ada dua:

1. Keluar dari Islam

Dalam hal ini bisa berlaku dengan tiga cara: a. Dengan melakukan perbuatan atau meninggalkan perbuatan; b. Dengan perkataan atau ucapan; c. Dengan itikad. a Murtad dengan perbuatan atau meninggalkan perbuatan Murtad dengan perbuatan seperti melakukan perbuatan yang diharamkan oleh Islam secara menolak pengharaman itu dengan sengaja atau dengan tujuan menghina Islam, seperti sujud kepada berhala atu mencapakan al-Qur’an atau kitab-kitab Hadis ke tempat yang kotor atu menghina isi kandungan atau mempersendakan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya. Temasuk juga dalam kategori ini ialah melakukan sesuatu yang diharamkam oleh Islam dengan menghalalkannya, seperti zina, minum arak, membunuh dan sebagainya dengan menolak pengharaman. 46 45 Wahbah az-Zuhaili, Al-fiqh al-Islami Wa Adillatuhu, Damaskus: Dar Al-Fikr, 1989, juz VI, h. 183 46 Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhaju al-Muslim Kitab Aqaid wa Adub wa Akhlak wa Ibadat wa Muamalat, Kaherah: Maktab al-Saqafi, t. th, h. 458 b Mengingkari Al-Qur’an dan Kandungannya Kekufuran itu terus berlaku atas siapa saja yang membuat ketetapan bahwa al-Qur’an itu bukanlah dari pada Allah SWT, melainkan adalah karya Muhammad, demikian juga orang yang mengingkari isi kandungan al-Qur’an, baik secara keseluruhan maupun secara perincian. c Murtad dengan Perkataan Murtad dengan perkataan seperti mengeluarkan kata-kata yang dapat menunjukan atau membawa kepada kekufuran, seperti mengingkari ketuhanan dengan mengatakan Allah SWT tidak ada atau mengingkari keesaan Allah SWT dengan mengatakan ada sekutu-sekutu bagi Allah SWT, mengaku menjadi Nabi, membenarkan orang yang menjadi nabi, mengingkari para Nabi-nabi dan Malaikat, mengingkari al-Qur’an dan sebagainya. d Murtad dengan Itikad Murtad dengan itikad bisa berlaku apabila seseoarang ini mempunyai itikad atau kepercayaan yang bertentangan dengan Islam, seperti meyakini alam ini tidak ada penciptanya, atau beritikad bahwa al-Qur’an bukan dari Allah dan Nabi Muhammad bukan utusan Allah.

2. Niat Jahat