PENUTUP Hak-hak akibat perceraian perbandingan Imam Syafi'i dan Kompilasi Hukum Islam
hak dan kewajiban yang melekat pada masing-masing individu maupun pada relasi sosial dengan sesama.
Keluarga bermula dengan terbentuknya rumahtangga, yaitu apabila seseorang itu mendirikan rumahtangga, yaitu apabila seseorang itu mendirikan rumahtangga
maka kedua belah pihak akan terikat dengan peraturan perkawinan atau undang- undang. Undang-undang ialah untuk menjamin hak individu dalam rumahtangga
sepanjang tempoh selama dalam ikatan pernikahan atau ketika berlakunya perceraian.
2
Apabila terjadi perceraian maka timbullah akibat perceraian. Maka hukum yang berlaku sesudahnya adalah hubungan antara keduanya adalah asing adalah arti
harus berpisah dan tidak boleh saling memandang, apalagi bergaul sebagai suami istri, sebagaimana yang berlaku yang berlaku antara dua orang yang saling
asing.islam memberikan hak kepada wanita sesuai dengan tugas, peran dan tanggungjawab mereka, sesuai dengan sifat dan bentuk kejadian mereka. Lebih jauh
dari itu hak mereka dilindungi dan dipertahan. Mengambil hak berarti melakukan kezaliman, menentang peraturan dan hukum Allah Swt. serta mengkhianati amanah
yang telah diberikan-Nya.
3
Islam datang membawa misi pengembalian hak-hak perempuan yang telah dirampas dan dijajah oleh kaum laki-laki di zaman jahiliah. Islam mengangkat
2
A. Sytarmadi, Mesraini, AdministrasiPernikahan dan Manajemen Keluarga, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h. 134.
3
Mat Saad Abd Rahman, Undang-undang Keluarga Islam Aturan Perkawinan, Selangor: Intel Multimedia and Publication, 2007h. 209.
martabat kaum perempuan dan memberikan kembali hak-hak mereka yang telah hancur berantakan, diinjak-injak oleh dominasi kaum laki-laki dan telah
diluluhlantakkan oleh tradisi-tradisi keagamaan, fanatisme, golongan dan kebangsaan yang sempit.di antara hak-hak yang dikembalikan oleh Islam, setelah lam dirampas
kaum laki-laki, tanpa ada orang yang berusaha memperjuangkan untuk merebutnya kecuali Islam.
4
Mengetahui hukum yang disepakati ijma’ dan perbedaan pendapat para ulama termasuk perkara penting. Hal ini merupakan keharusan bagi setiap
mujtahid dan hakim terutama para imam mazhab yang pendapat-pendapat mereka dijadikan rujukan di timur dan barat.
Ijma’ salah satu tonggak Islam sehingga menurut para ulama kufurlah orang yang mengingkarinya jika telah ada hujah bahwa
hal itu merupakan ijma’ yang sempurna. Diperkenankan mengingkari orang yang melakukan sesuatu yang
menyimpang darinya. Perbedaan pendapat di antara para imam mazhab merupakan rahmat bagi umat ini, yang tidak dijadikan Allah sebagai kesempitan di dalam agama
ini. Melainkan, hal itu merupakan luthf dan kemurahan.
5
Mantan istri masih memiliki hak untuk dituntut apabila terjadinya perceraian. Antaranya hak-hak mendapatkan nafkah iddah, hak untuk menuntut harta
sepencarian, hak untuk mendapatkan mut’ah dan penjagaan anak. Ini bagi memastikan bahwa kaum wanita perlu mengetahui hak mereka supaya tidak dianiayai
4
Huzaemah Tahido Yanggo, Fikih Perempuan Kontemporer, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010, h.115.
5
Muhammad bin Abdurrahman ad- Dimasyqi, Fiqih Empat Mazhab, Bandung: Hasyimi, 2010, h. 10.