Perhitungan Dengan Simulasi ANALISA DATA

Gambar 4.21 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 40 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 180 ljam Dari grafik dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. Gambar 4.22 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 45 °C dan 35 °C kapasitas fluida dingin 180 ljam 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 95 Dari grafik dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. Gambar 4.23 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 50 °C dan 35 °C dengan kapasitas fluida dingin 180 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen tertinggi terdapat pada kapasitas aliran air panas 240 Ljam yang kemudian mengalami penurunan. Hal ini terjadi dikarenakan faktor flowmeter serta kabel termokopel yang telah dijelaskan di atas. 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam Gambar 4.24 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 55 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 180 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksp erimen tertinggi terdapat pada kapasitas aliran air panas 360 Ljam. Untuk kondisi eksperimen pada Qh 240 Ljam terjadi penurunan disebabkan oleh kondisi flowmeter yang terkadang melebihi laju aliran yang diinginkan. Gambar 4.25 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 40 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 240 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen pada Qh 360 Ljam jauh meningkat dibanding dengan lainnya. Keadaan ini terjadi karena flowmeter tidak berjalan dengan baik. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 2 4 6 8 10 12 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 97 Gambar 4.26 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 45 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 240 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen pada Qh 300 Ljam jauh meningkat dibanding dengan lainnya. Keadaan ini terjadi karena flowmeter tidak berjalan dengan baik. Gambar 4.27 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 50°C dan 36°C dengan kapasitas fluida dingin 240 ljam Dari grafik dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar tetapi mengalami penurunan sedikit pada Qh 360 Ljam dikarenakan pengaruh faktor yang dissebutkan di atas. 2 4 6 8 10 12 14 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 2 4 6 8 10 12 14 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam Gambar 4.28 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 55 °C dan 32 °C dengan kapasitas fluida dingin 240 ljam Dari grafik dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. Gambar 4.29 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 40 °C dan 35 °C dengan kapasitas fluida dingin 360 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen terdapat 3 titik di bawah ɛ teori sedangkan pada Qh 180 Ljam berada jauh di atas. Hal ini dikarenakan keadaan flowmeter serta kabel termokopel seperti yang telah disebutkan di atas 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 99 Gambar 4.30 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 45 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 360 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. Gambar 4.31 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 50 °C dan 37 °C dengan kapasitas fluida dingin 360 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen berada di bawah ɛ teori dan pada Qh=240 Ljam diperoleh ɛ eksperimen mendekati ɛ teori 2 4 6 8 10 12 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 2 4 6 8 10 12 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam Gambar 4.32 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 55 °C dan 35 °C dengan kapasitas fluida dingin 360 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meni ngkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. 2 4 6 8 10 12 14 16 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 101 Tabel 4.4 Perbandingan hasil efektifitas APK dengan metode NTU, eksperimen dan Ansys Fluent Debit Air Panas ljam Debit Methanol ljam T

h,i

°C Tho ºC Tco ºC efektifitas Tho ºC Tco ºC efektifitas Tho ºC Tco ºC efektifitas 180 180 40 45 50 55 240 180 40 45 50 55 300 180 40 45 50 55 103 360 180 40 45 50 55 180 240 40 45 50 55 240 240 40 45 50 55 300 240 40 45 50 55 360 240 40 45 50 55 180 360 40 45 50 55 240 360 40 45 50

Dokumen yang terkait

Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

2 84 112

Analisis dan simulasi keefektifan alat penukar kalor tabung sepusat dengan variasi kapasitas aliran fluida panas, kapasitas aliran fluida dingin, dan suhu masukan fluida panas dengan aliran sejajar

0 35 126

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

5 28 150

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 27

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 2

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 4

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 53

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 1

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 13

Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

0 0 13