Konveksi Radiasi Klasifikasi Alat Penukar Kalor

31

2.9 Analisis Alat Penukar Kalor Dengan Menggunakan Log Mean

Temperature Difference LMTD Dalam merancang ataupun memprediksi performansi alat penukar kalor, sangatlah perlu untuk menghubungkan antara laju perpindahan panas total terhadap temperatur fluida yang masuk dan keluar, koefisien perpindahan panas menyeluruh, dan luas permukaan total untuk laju perpindahan panas. Persamaan perpindahan panas antara fluida panas dan fluida dingin adalah setimbang. Jika Q adalah laju perpindahan panas antara fluida panas dengan fluida dingin dan dengan mengabaikan perpindahan panas yang terjadi pada alat penukar kalor dengan lingkungan, mengabaikan perubahan energi potensial dan energi kinetik, dan dengan mengaplikasikan persamaan energi steady, diperoleh persamaan Gambar 2.22 Kesetimbangan energi total untuk fluida panas dan fluida dingin pada sebuah alat penukar kalor Sumber : Incropera q = ṁ c i

c,o

– i

c,i

= ṁ h i

h,i

– i

h,o

2.25 i adalah entalpi fluida. Subscript h dan c adalah menandakan fluida hot panas dan fluida cold dingin, sedangkan subscript i dan o adalah kondisi inlet masuk dan outlet keluar fluida. Jika fluida tidak mengalami perubahan fasa dan diasumsikan pada kondisi panas jenis yang konstan, maka persamaan menjadi Q = ṁ h c p,h T

h,i

– T

h,o

= ṁ c c p,c T

c,o

– T

c,i

2.26 Jika T h dan T c adalah suhu kedua fluida yang berada di elemen dA dari permukaan alat penukar kalor. Maka laju perpindahan panas yang terjadi diantara kedua fluida melaui elemen dA dapat dituliskan sebagai berikut dQ = U dA T h – T c 2.27

2.9.1 Aliran Paralel Sejajar

Laju perpindahan panas = Laju perpindahan panas pada fluida panas pada fluida dingin Gambar 2.23 Distribusi temperatur aliran sejajar Sumber : Incropera dQ = ṁ h c p,h -dT h = ṁ c c p,c dT c 2.28 atau dQ = - ṁ h c p,h dT h = ṁ c c p,c dT c 2.29 33 ṁ h = Laju aliran massa fluida panas kgs ṁ c = Laju aliran massa fluida dingin kgs c p,h = Panas jenis fluida panas Jkg.K c p,c = Panas jenis fluida dingin Jkg.K T

h,i

= Temperatur fluida panas masuk K T

h,o

= Temperatur fluida panas keluar K T

c,i

= Temperatur fluida dingin masuk K T

c,o

= Temperatur fluida dingin keluar K Panas yang dilepas = Panas yang dilepas oleh fluida panas oleh fluida dingin dT h dT c dT h = - dQ ṁ h c p,h 2.30 dT c = dQ ṁ c c p,c 2.31 dT h – dT c = d T h – T c 2.32 = - dQ ṁ ṁ h c p,h − dQ ṁ ṁ c c p,c 2.33 = -dQ � 1 ṁ h c p,h + 1 ṁ c c p,c � 2.34 dT h – dT c = -U dA T h – T c � 1 ṁ h c p,h + 1 ṁ c c p,c � 2.35 d T h – T c T h – T c = -U dA � 1 ṁ h c p,h + 1 ṁ c c p,c � 2.36 dengan mengintegralkan kedua ruas, maka ∫ d T h – T c T h – T c T

h,o

, T

c,o

T

h,i

, T

c,i

= -U � 1 ṁ h c p,h + 1 ṁ c c p,c � ∫ dA A 2.37 ln T h -T c T

h,i

, T

c,i

T

h,o

, T

c,o

= -U A � 1 ṁ h c p,h + 1 ṁ c c p,c � 2.38 lnT h,o , T

c,o

– lnT

h,i

, T

c,i

= -U A � 1 ṁ h c p,h + 1 ṁ c c p,c � 2.39 ln � T

h,o

, T

c,o

T

h,i

, T

c,i

� = -U A � 1 ṁ h c p,h + 1 ṁ c c p,c � 2.40 berdasarkan neraca entalpi bahwa laju perpindahan panas Q : Q = ṁ h c p,h T

h,i

– T

h,o

= ṁ c c p,c T

c,o

– T

c,i

diperoleh persamaan : ṁ h c p,h = � Q T

h,i

-T

h,o

� 2.41 ṁ c c p,c = � Q T

c,o

-T

c,i

� 2.42 ln � T

h,o

, T

c,o

T

h,i

, T

c,i

� = -U A � T

h,i

- T

h,o

Q + T

c,o

-T

c,i

Q � 2.43 = - � U A Q � [T

h,i

– T

h,o

+ T

c,o

– T

c,i

] = U A Q [T

h,o

–T

c,o

– T

h,i

– T

c,i

] Q = U A [ T

h,o

–T

c,o

– T

h,i

– T

c,i

] ln � T

h,o

, T

c,o

T

h,i

, T

c,i

� 2.44 bila : ΔT 2 = T

h,o

–T

c,o

2.45 ΔT 1 = T

h,i

– T c,I 2.46 maka persamaan Q menjadi : Q = U A ΔT 2 - ΔT 1 ln ΔT 2 ΔT 1 2.47 atau Q = U A ΔT RL = U A LMTD 2.48

2.9.2 Aliran Berlawanan

Laju perpindahan panas = Laju perpindahan panas pada fluida panas pada fluida dingin

Dokumen yang terkait

Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

2 84 112

Analisis dan simulasi keefektifan alat penukar kalor tabung sepusat dengan variasi kapasitas aliran fluida panas, kapasitas aliran fluida dingin, dan suhu masukan fluida panas dengan aliran sejajar

0 35 126

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

5 28 150

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 27

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 2

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 4

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 53

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 1

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 13

Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

0 0 13