RESPON MAHASISWA SIYASAH SYARIYAH TERHADAP

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Siyasah Syaríyah yang jarang bertanyajawab dengan dosen sehubungan dengan ketatanegaraan Islam adalah yang paling banyak yakni 45 orang 54,2. Sementara yang sering bertanyajawab dengan dosen hanya sepertiga 34,9 dari seluruh mahasiswa, bahkan ada yang tidak pernah sama sekali.

C. RESPON MAHASISWA SIYASAH SYARIYAH TERHADAP

PENERAPAN IDE NEGARA ISLAM DI INDONESIA Untuk mengukur respon mahasiswa terhadap penerapan ide Negara Islam di Indonesia, Penulis menggunakan angket yang berisi beberapa pernyataan yang merupakan indikator-indikator Negara Islam. 1. Dasar Negara Indonesia Harus Berlandaskan pada Syariát Tabel 4.14 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Dasar Negara Indonesia Harus Berlandaskan pada Syariat No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 25 30,1 2 Setuju 28 33,7 3 Ragu-ragu 10 12,0 4 Tidak setuju 19 22,9 5 Sangat tidak setuju 1 1,2 Total 83 100 Mahasiswa Siyasah Syariyah sebagain besar setuju jika dasar Negara Indonesia harus berlandaskan pada syariat, bahkan 25 orang 30,1 di antaranya menyatakan sangat setuju. Tingginya respon mereka terhadap dasar negara berlandaskan syariat dikarenakan sentimen keilmuan yang meyakinkan mereka bahwa dasar negara yang ada di Indonesia sekarang tidak menjamin kesejahteraan dan kemajuan rakyat. Sementara yang lain menyatakan ragu- ragu 12,0, tidak setuju 22,9, dan sangat tidak setuju 1,2. Mahasiswa yang tidak setuju beranggapan bahwa dasar negara Indonesia yang sekarang adalah Pancasila adalah harga mati yang memang sudah sangat sesuai dengan kondisi Indonesia. 2. Sumber Hukum Tertinggi dalam Negara Indonesia adalah Al-Qurán dan Al- Hadits Jika Indonesia dijadikan Negara Islam, maka sumber hukum negara kita juga harus berdasarkan pada Al-Quran dan Hadits. Tabel 4.15 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Sumber Hukum Tertinggi dalam Negara Indonesia adalah Al-Qurán dan Hadits No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 26 31,3 2 Setuju 25 30,1 3 Ragu-ragu 6 7,2 4 Tidak setuju 25 30,1 5 Sangat tidak setuju 1 1,2 Total 83 100 Jika al-Quran dan Hadits dijadikan sumber hukum tertinggi dalam negara Indonesia, mahasiswa menyatakan sangat setuju paling banyak 31,3. Dengan menjadikan al-Quran dan Hadits sebagai sumber hukum, Indonesia berpotensi merubah keadaan sosial ekonomi dan politik menjadi lebih baik. Sementara yang menyatakan setuju dan tidak setuju sama banyak yakni 30,1. Sisanya menyatakan ragu-ragu 7,2 dan sangat tidak setuju1,2. 3. Pemerintah Indonesia Tidak Perlu Mengubah Konsep Negara Seperti Konsep Negara Islam Ada yang menganggap bentuk Negara Indonesia yang ada sekarang adalah yang paling baik untuk saai ini, namun ada pula yang berpendapat sebaliknya. Berikut pendapat mahasiswa Siyasah Syariyah: Tabel 4.16 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Pemerintah Indonesia Tidak Perlu Mengubah Konsep Negara Seperti Konsep Negara Islam No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 7 8,4 2 Setuju 42 50,6 3 Ragu-ragu 14 16,9 4 Tidak setuju 19 22,9 5 Sangat tidak setuju 1 1,2 Total 83 100 Tabel di atas menyatakan bahwa, mahasiswa yang menyatakan setuju pemerintah Indonesia tidak perlu merubah konsep negara Indonesia menjadi negara Islam adalah yang paling banyak. Kemudian disusul dengan pernyataan tidak setuju, ragu-ragu, sangat setuju, dan sangat tidak setuju. Konsep negara Indonesia yang ada sekarang memang banyak kekurangan sehingga dianggap perlu dirubah, namun tidak usah negara Islam asal sejalan dengan syariat. 4. Warganegara Non-muslim Dapat Menjadi Pemimpin Negara Indonesia Tabel 4.17 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Warganegara Non-muslim Dapat Menjadi Pemimpin Negara Indonesia No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 1 1,2 2 Setuju 28 33,7 3 Ragu-ragu 8 9,6 4 Tidak setuju 19 22,9 5 Sangat tidak setuju 27 32,5 Total 83 100 Mahasiswa paling banyak menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju warganegara non-muslim dapat menjadi pemimpin negara Indonesia 55,4. Mereka beranggapan jika Indonesia diperintah oleh pemimpin non- muslim maka akan mempersulit tegaknya syariat Islam. Kurang dari itu menyatakan sangat setuju dan setuju 34,9. 5. Selalu Ikut Serta Dalam Kegiatan-kegiatan yang Bertujuan Menegakkan Syariat Islam Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan ormas-ormas maupun pemerintah untuk tujuan menegakkan syariat Islam di Indonesia. Berikut data mahasiswa yang mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut: Tabel 4.18 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Saya Selalu Ikut Serta Dalam Kegiatan-kegiatan yang Bertujuan Menegakkan Syariát Islam No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 17 20,5 2 Setuju 52 62,7 3 Ragu-ragu 8 9,6 4 Tidak setuju 6 7,2 5 Sangat tidak setuju Total 83 100 Paling banyak mahasiswa, yakni 52 dari 83, menyatakan setuju untuk ikut serta dalam setiap kegiatan yang bertujuan menegakkan syariát Islam. Bahkan 17 lainnya menyatakan sangat setuju. Namun ada juga yang menyatakan ragu-ragu dan tidak setuju. Mereka setuju hanya jika kegiatan tersebut memang murni untuk menegakkan syariat Islam secara menyeluruh tanpa menggunakan embel-embel organisasi tertentu. 6. Masyarakat Non-muslim Tidak Mempunyai Hak Menjadi Pemimpin Negara Indonesia Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya dan agama. Pada hakekatnya setiap warga negara mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dalam Pemilu. Namun dalam Islam sendiri terdapat beberapa batasan hak politik, terutama dalam hak menjadi pemimpin atas masyarakat muslim sebagaimana halnya Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Berikut data mahasiswa yang setuju dengan pernyataan tersebut: Tabel 4.19 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Masyarakat Non-muslim Tidak Mempunyai Hak Menjadi Pemimpin Negara Indonesia No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 8 9,6 2 Setuju 14 16,9 3 Ragu-ragu 13 15,7 4 Tidak setuju 34 41,0 5 Sangat tidak setuju 14 16,9 Total 83 100 Untuk pernyataan masyarakat non-muslim tidak mempunyai hak menjadi pemimpin Negara Indonesia, paling banyak menyatakan tidak setuju karena menurut mereka setiap warganegara mempunyai hak yang sama dalam menduduki jabatan kepala negara. Namun yang menyatakan setuju dan sangat tidak setuju berjumlah seimbang, kemudian disusul dengan pernyataan ragu- ragu dan sangat setuju.

7. Negara Islam Harus Ditegakkan di Indonesia

Berdasarkan pada wajibnya hukum mendirikan Negara Islam bagi umat muslim, banyak waga negara Indonesia yang merasa harus mendirikan Negara Islam di Indonesia. Namun untuk Mahasiswa Siyasah Syariyah, berikut data yang Penulis dapatkan: Tabel 4.20 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Negara Islam Harus Ditegakkan di Indonesia No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 17 20,5 2 Setuju 31 37,3 3 Ragu-ragu 14 16,9 4 Tidak setuju 20 24,1 5 Sangat tidak setuju 1 1,2 Total 83 100 Dari tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebagaian besar mahasiswa setuju jika negara Islam harus ditegakkan di Indonesia, bahkan ada yang menyatakan sangat setuju. Namun masih ada yang menyatakan tidak setuju bahkan sangat tidak setuju. Ini karena menurut mereka bentuk negara Indonesia yang sekarang telah ada telah final adanya, hanya saja perlu perbaikan sedikit saja untuk beberapa hal yang dianggap kurang baik.

8. Sistem Pemerintahan Khilafah Tidak Dapat Diwujudkan di Indonesia

Salah satu bentuk pemerintahan yang ada dalam sejarah pemerintahan Islam adalah bentuk pemerintahan Khilafah. Jika bentuk pemerintahan seperti ini diterapkan di Indonesia, respon Mahasiswa Siyasah Syariyah sebagai berikut: Tabel 4.21 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Sistem Pemerintahan Khilafah Tidak Dapat Diwujudkan di Indonesia No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 8 9,6 2 Setuju 25 30,1 3 Ragu-ragu 25 30,1 4 Tidak setuju 18 21,7 5 Sangat tidak setuju 7 8,4 Total 83 100 Jumlah mahasiswa yang menyatakan sistem pemerintahan khilafah tidak dapat diwujudkan di Indonesia berimbang dengan yang menyatakan ragu-ragu. Dasar anggapannya bahwa sistem pemerintah seperti itu tidak cocok lagi untuk diterapkan di masa sekarang ini terutama dalam konteks Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama. 9. Negara Indonesia Harus dipimpin Oleh Seorang Khalifah Jika Indonesia dipimpin oleh seorang khalifah, berikut respon mahasiswa Siyasah Syariyah: Tabel 4.22 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Negara Indonesia Harus Dipimpin Oleh Seorang Khalifah No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 7 8,4 2 Setuju 16 19,3 3 Ragu-ragu 28 33,7 4 Tidak setuju 25 30,1 5 Sangat tidak setuju 7 8,4 Total 83 100 Sebagian besar mahasiswa justru merasa ragu jika Negara Indonesia harus dipimpin oleh seorang khalifah 33,7. Jumlah mahasiswa yang menyatakan tidak setuju juga sangat besar 38,5. Bahkan ada yang menyatakan sangat tidak setuju walaupun ada juga sebagian yang menyatakan setuju 27,7. Tingginya tingkat keragu-raguan mereka karena manusia Indonesia tidak ada yang mampu menduduki jabatan tersebut mengingat beratnya syarat-syarat menjadi seorang khalifah. 10. Fiqh Jinayah Harus Dijadikan Landasan Dalam Pembentukan KUHP di Indonesia Hukum pidana Islam oleh dunia barat diidentikkan dengan hukuman rajam dan potong tangan. Konsep hukum pidana seperti ini.dijadikan landasan KUHP Indonesia, berikut ini respon mahasiswa: Tabel 4.23 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Fiqh Jinayah Harus Dijadikan Landasan Dalam Pembentukan KUHP No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 16 19,3 2 Setuju 37 44,6 3 Ragu-ragu 10 12,0 4 Tidak setuju 19 22,9 5 Sangat tidak setuju 1 1,2 Total 83 100 Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa paling banyak mahasiswa menyatakan setuju jika fiqh jinayah harus dijadikan landasan dalam pembentukan KUHP di Indonesia. Sebagian mahasiswa yang menyatakan tidak setuju dan ragu-ragu beralasan bahwa fiqh jinayah tidak dapat dijadikan landasan pada hukum yang akan diterapkan pada warganegara non-muslim.

11. Ide Negara Islam Patut Dipertimbangkan Pemerintah Republik Indonesia

Mengingat sangat beragamnya kondisi budaya dan agama mayarakat Indonesia, maka ide negara Islam memang sangat harus dipertimbangkan oleh pemerintah. Sebaik-baiknya ide negara Islam, namun jika perwujudannya tanpa pertimbangan maka hasilnya pun tidak akan baikatau mungkin malah memperburuk keadaan Indonesia. Berikut respon mahasiswa Siyasah Syariyah tentang hal tersebut: Tabel 4.24 Respon Mahasiswa Siyasah Syaríyah Terhadap Pernyataan Ide Negara Islam Patut Dipertimbangkan Pemerintah Republik Indonesia No Sikap Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 19 22,9 2 Setuju 42 50,6 3 Ragu-ragu 8 9,6 4 Tidak setuju 13 15,7 5 Sangat tidak setuju 1 1,2 Total 83 100 Lebih dari setengah jumlah mahasiswa menyatakan setuju pemerintah Indonesia patut mempertimbangkan ide negara Islam 73,5, bahkan ada yang menyatakan sangat setuju. Pemberlakuan syariat di Indonesia secara formal dapat memberikan solusi yang tepat untuk permasalahan yang ada. Hanya saja sangat diperlukan pertimbangan dan persiapan yang matang untuk realisasinya.

D. KORELASI ANTARA PENGETAHUAN MAHASISWA SIYASAH

Dokumen yang terkait

Respon mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam universitas islam negeri syariah Hidayatullah Jakarta terhadap program KICK Andy di Metro TV

0 5 129

Respon civitas akademika Uin Syarih Hidayatullah Jakarta terhadap Perbankan Syariah

0 7 94

Kesesuaian kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah

2 23 98

Respon Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Produk Tabungan Wadi’ah Bank Syariah Respon Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Produk Tabungan Wadi’ah Bank Syariah

0 15 77

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program Indonesia mencari bakat di Trans TV

1 9 101

Respons Mahasiswa Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Siyasah Syar'iyyah UIN Jakarta terhadap Gerakan Anti Pornografi dan Pornoaksi Front Pembela Islam (FPI)

0 15 154

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam uin syarif hidayatullah jakarta terhadap program dakwah hikayat di indosiar

0 20 0

Respon mahasiswa terhadap sensifitas gender pada materi kuliah di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 14 98

Ide-ide kontroversi jaringan islam liberal (JIL) dalam persepektif mahasiswa : studi kasus mahasisawa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 2 93

Darul Islam (Studi Ide Pembentukan dan Gerakan Negara Islam di Sulawesi Selatan) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 128