Analisa Kondisi Aktual Fasilitas Kerja Usulan Rancangan Fasilitas Kerja yang Baru

6.3. Analisa Kondisi Aktual Fasilitas Kerja

Analisis fasilitas kerja yang digunakan di stasiun pengeboran dilakukan untuk perbaikan dan dibandingkan dengan fasilitas kerja pada fasilitas kerja usulan perbaikan. Kondisi fasilitas kerja tinggi mesin bor kelantai 75 cm, hal ini menyebabkan posisi operator pada saat mengoperasikan mesin harus menyesuaikan sehingga terjadi sikap kerja yang tidak alamiah terutama pada kaki operator dengan posisi jongkok serta sekali-kali harus berdiri dengan posisi membungkuk dengan pandangan fokus pada mata bor. Hal ini merupakan sikap kerja yang tidak alamiah yang dapat menyebabkan keluhan muskuloskeletal jika terjadi secara terus-menerus. Jarak batang besi yang akan diambil untuk diletakkan pada mesin bor terlalu jauh sehingga operator sulit untuk mengangkat batang besi yang memiliki berat 5kg dengan panjang 2 meter.operator harus menarik batang besi setelah dekat pada mesin lalu mengangkatnya kewadah tepat pada mata mesin bor. Bentuk pada wadah penahan batang besi pada bagian ujung berbentuk datar sehingga pada saat pengeboran yang mengakibatkan getaran pengunci batang besi menjadi longgar. Operator harus memposisikan batang besi kembali sehingga tepat pada mata bor.

6.4. Usulan Rancangan Fasilitas Kerja yang Baru

Usulan rancangan fasilitas kerja yang akan dirancang adalah kursi yang digunakan untuk tempat duduk operator. Rangka kursi terbuat dari stainless steel sehingga tahan karat. Hal ini cocok untuk kondisi di stasiun pengeboran yang Universitas Sumatera Utara disekelilingnya terdapat banyak besi. Fasilitas kerja dilengkapi dengan tempat meja untuk mesin bor sehingga sesuai dengan jangkauan operator pada posisi duduk. Wadah penahan pada ujung batang besi diganti dengan wadah yang berbentuk V sesuai dengan wadah pada depan batang besi. Wadah pada kuas berbahan kaleng cat yang berisi air tersebut diletakkan di atas landasan yang terbuat dari stainless steel dengan posisi di sebelah kiri operator agar beban kerja lebih merata dan operator dapat menggunakan tangan kiri dan tangan kanan secara bersamaan ketika proses pengeboran berlangung. Data dimensi tubuh yaang diambil dari PT. Kharisma Abadi Jaya yaitu sesuai dengan jumlah operator yang pada stasiun pengeboran yakni 2 orang. Kemudian data tersebut akan diolah sesuai dengan pengolahan data antropometri. Untuk mencukupi sesuai dengan ketentuan pengolahan data antrpometri maka data yang aktual tidak cukup, untuk mengatasi hal tersebut peneliti mengambil data dari laboratorium ergonomi dengan 33 sampel. Jumlah keseluruhan untuk menghitung pengolahan data antro yaitu 35 operator. Ukuran fasilitas kerja usulan berdasarkan hasil pengolahan data yaitu sebagai berikut: 1. Jarak mata bor ke lantai 103 cm 2. Jangkauan kuas pada operator ke mesin 60 cm 3. Tinggi kursi operator 38,4 cm 4. Lebar dudukan kursi 37,5 cm 5. Pegangan gagang mesin bor 14,8 cm Universitas Sumatera Utara Gambar hasil rancangan fasilitas kerja usulan dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar 6.1. Fasilitas Kerja Usulan Pandangan Depan Universitas Sumatera Utara Gambar 6.2. Fasilitas Kerja Usulan Pandangan Samping

6.5. Analisa Postur Kerja pada Fasilitas Kerja Usulan

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Hubungan Sikap Kerja Dengan Musculoskeletal Disorders Pada Penjahit Di Pusat Industri Kecil Menteng Medan 2015

10 61 112

ANALISIS FAKTOR RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) PADA PEKERJA LAUNDRY

2 18 18

Analisis Faktor Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) Pada Pekerja Laundry (Analysis of Musculoskeletal Disorders Risk Factors With Exposure Checklist Method To Laundry Workers)

0 36 7

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Evaluasi Resiko Postur Kerja di UMKM Gerabah Menggunakan Metode Quick Exposure Checklist

0 4 7

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DENGAN METODE Analisis Risiko Postur Kerja Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) Dan Pendekatan Fisiologi Pada Proses Pembuatan Tahu (Studi Kasus : Tahu APU Klaten).

0 2 19

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DENGAN METODE Analisis Risiko Postur Kerja Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) Dan Pendekatan Fisiologi Pada Proses Pembuatan Tahu (Studi Kasus : Tahu APU Klaten).

0 2 14

ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) SERTA USULAN PERBAIKAN KERJANYA (Studi Kasus : PT. Makmur Alam Sentosa I Pada Stasiun Repairing).

0 0 9

ANALISA POSTUR KERJA OPERATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC).

0 0 5