Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square Uji Keseragaman Data

5.4.1. Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square

Salah satu syarat penggunaan data antropometri yang akan diaplikasikan pada perancangan fasilitas untuk populasi tertentu adalah data harus berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan uji normalitas. Pada penelitian ini pengujian kenormalan data dilakukan dengan metode Chi-Square menggunakan software SPSS 15.0 for windows. Metode Chi-Square digunakan karena data antropometri yang digunakan adalah data parametrik yang dapat diketahui nilai parameterstatistik data rata-rata, standar deviasi, dan sebagainya, merupakan data kontiniu hasil pengukuran, dan ukuran sampel memenuhi 35 sampel sehingga metode Chi-Square dapat digunakan untuk melakukan uji kenormalan data. Hasil seluruh pengujian dinyatakan normal karena chi kuadrat X 2 hitung chi kuadrat X 2 tabel. Pengujian kenormalan data dapat dilihat pada lampiran dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.47. Tabel 5.47. Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square No Dimensi Chi kuadrat X 2 hitung Chi kuadrat X 2 tabel Keterangan 1 TBD 12.857 36.42 Normal 2 LP 2.486 44.99 Normal 3 Tpo 4.200 40.11 Normal 4 JT 10.886 32.67 Normal 5 PT 14.8 31.41 Normal Sumber : Hasil pengolahan data Universitas Sumatera Utara

5.4.2. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data dimensi tubuh yang diambil seragam atau berada pada batas kendali atas BKA dan batas kendali bawah BKB. Apabila dalam suatu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak atau dilakukan revisi dengan cara membuang data out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5 karena tujuan penelitian yaitu merancang fasilitas kerja yang ergonomis tidak berpengaruh langsung atau tidak memberikan dampak secara langsung terhadap tujuan pendirian usaha tersebut yaitu memperoleh profit dari hasil penjualan untuk menambah kesejahteraan karyawan, sehingga dengan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5 peneliti yakin data yang disajikan layak untuk membuat rancangan fasilitas kerja tersebut. Persamaan yang digunakan untuk menguji keseragaman data adalah : σ 2 + = X BKA σ 2 − = X BKB Jika X min BKB dan X max BKA maka data seragam. Jika X min BKB dan X max BKA maka data tidak seragam. Contoh perhitungan untuk tinggi bahu duduk : n X n X X X n n ∑ = + + + = Χ .... 2 1 Dimana: n = Banyaknya pengamatan = Jumlah pengamatan ke n dari i = 1 hingga j = 35 n X Σ Universitas Sumatera Utara = Nilai rata-rata cm 394 . 59 35 8 . 2078 35 5 , 56 ... 5 , 55 63 3 , 56 = = + + + + = Χ 1 1 2 − − = = ∑ = n X X SD n i i σ Nilai standar deviasi untuk data tinggi bahu duduk adalah : 921 . 2 1 35 02 . 72 5 . 56 ... 02 . 72 63 02 . 72 3 , 56 2 2 2 = − − + − + − = = σ SD BKA = 59.394 + 2 x 2.921 = 65.237cm BKB = 59.394– 2 x 2.921 = 53.552 cm Hasil dari uji keseragaman data pada dimensi tinggi bahu duduk dapat dilihat pada gambar 5.11. Gambar 5.11. Peta Kendali Dimensi Tinggi Bahu Duduk Dari pengolahan data di atas dapat dilihat bahwa data tinggi bahu duduk berada dalam batas kendali, hal ini berarti data tersebut seragam. Peta kendali X 40 45 50 55 60 65 70 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 B a n y a k D a ta Grafik Dimensi Tinggi Bahu Duduk TBD Rata-rata BKA BKB Universitas Sumatera Utara dimensi tubuh yang lain dengan pengolahan data yang sama untuk dimensi tubuh yang lain dapat dilihat pada lampiran. Hasil uji keseragaman data dapat dilihat pada Tabel 5.48. Tabel 5.48. Uji Keseragaman Data Antropometri No Dimensi σ BKA BKB Keterangan 1 TBD 59.394 2.921 65.2 55.1 65.237 53.552 Seragam 2 LP 32.123 2.669 36.7 26.9 37.461 26.785 Seragam 3 Tpo 44.117 2.854 49 39 49,825 38.409 Seragam 4 JT 71.823 5.914 83 60 83.651 59.995 Seragam 5 PT 17.672 1.390 19.8 15 20.452 14.892 Seragam Sumber : Hasil pengolahan data

5.4.3. Uji Kecukupan Data

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Hubungan Sikap Kerja Dengan Musculoskeletal Disorders Pada Penjahit Di Pusat Industri Kecil Menteng Medan 2015

10 61 112

ANALISIS FAKTOR RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) PADA PEKERJA LAUNDRY

2 18 18

Analisis Faktor Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) Pada Pekerja Laundry (Analysis of Musculoskeletal Disorders Risk Factors With Exposure Checklist Method To Laundry Workers)

0 36 7

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Evaluasi Resiko Postur Kerja di UMKM Gerabah Menggunakan Metode Quick Exposure Checklist

0 4 7

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DENGAN METODE Analisis Risiko Postur Kerja Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) Dan Pendekatan Fisiologi Pada Proses Pembuatan Tahu (Studi Kasus : Tahu APU Klaten).

0 2 19

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DENGAN METODE Analisis Risiko Postur Kerja Dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) Dan Pendekatan Fisiologi Pada Proses Pembuatan Tahu (Studi Kasus : Tahu APU Klaten).

0 2 14

ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) SERTA USULAN PERBAIKAN KERJANYA (Studi Kasus : PT. Makmur Alam Sentosa I Pada Stasiun Repairing).

0 0 9

ANALISA POSTUR KERJA OPERATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC).

0 0 5