sejumlah 2 orang dan 3 sampel lainnya diperoleh dari informasi orang-orang terdekat penderita asma tersebut.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini pada awalnya direncanakan untuk dilaksanakan di Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara Cabang Medan. Namun, karena terjadi kendala
dalam perizinan tempat penelitian, maka penelitian dilakukan di Kota Medan. Alasan peneliti memilih Kota Medan karena memudahkan jangkauan peneliti
dalam pengambilan sampel. Namun karena keterbatasan peneliti, hanya ada 3 kecamatan saja yang menjadi tempat penelitian ini yaitu Kecamatan Medan Johor,
Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Selayang. Penelitian ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yaitu dari 7 Maret hingga 20 Juni 2010.
4. Pertimbangan Etik Penelitian
Penelitian ini mempertimbangkan etik penelitian yaitu dengan terlebih dahulu
meminta persetujuan
dan kesediaan calon responden untuk memperlihatkan surat keterangan tertulis dari dokter yang menyatakan bahwa
calon responden menderita asma. Selanjutnya, peneliti memberi penjelasan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat penelitian, lamanya waktu
penelitian, prosedur pelaksanaan teknik pernapasan Buteyko dan lamanya pelaksanaan teknik pernapasan Buteyko dilakukan. Calon responden yang
bersedia dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Calon responden yang tidak bersedia berhak untuk menolak.
Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu baik secara fisik maupun psikologis. Di awal latihan, responden mengalami proses adaptasi
Universitas Sumatera Utara
terhadap latihan teknik pernapasan Buteyko, dimana responden merasa sedikit sulit untuk mengatur pernapasan. Teknik pernapasan Buteyko dihentikan pada
penderita asma yang mengalami status asmatikus dimana kondisi penderita asma tiba-tiba menjadi buruk. Penderita asma diistirahatkan selama 15 menit apabila
merasa terengah-engah selama melakukan latihan menahan napas dengan tujuan untuk mengatur napas. Peneliti menjaga kerahasiaan data pribadi responden
dengan tidak mencantumkan nama responden. Peneliti memberi kode pada instrumen penelitian untuk memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi data-
data yang diperlukan dalam penelitian. Peneliti menggunakan data responden hanya untuk kepentingan penelitian.
5. Instrumen Penelitian