perdaganganhotelrestoran dan transportasitelekomunikasi menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Sektor perdaganganhotelrestoran meningkat
dari 6,20 triliyun pada tahun 2004 menjadi 7,27 triliyun pada tahun 2006. Sedangkan sektor transportasitelekomunikasi, meningkat dari 4,31 triliyun pada tahun 2004
menjadi 5,26 triliyun pada tahun 2006
Sumber: BPS Kota Medan
Gambar 4.1. PDRB Kota Medan ADH Berlaku dan Konstan Tahun 2000 Periode 2004-2006
4.3. Struktur Ekonomi Kota Medan
Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti pertumbuhan PDRB, akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari
ekonomi tradisional ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor nonprimer, khususnya industri pengolahan dengan increasing return to scale relasi
positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktivitas yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Ada kecenderungan, bahwa semakin
tinggi laju pertumbuhan ekonomi membuat semakin cepat proses peningkatan
79
pendapatan masyarakat per kapita, dan semakin cepat pula perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lain mendukung proses
tersebut, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi. Perubahan struktur ekonomi umum disebut transformasi struktural dan
didefinisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya dalam komposisi permintaan agregat produksi dan pengginaan faktor-faktor
produksi, seperti tenaga kerja dan modal yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Berdasarkan perbandingan peranan dan kontribusi antar lapangan usaha terhadap PDRB pada kondisi harga berlaku tahun 2004–2006 menunjukkan, lapangan usaha
utama seperti industri pengolahan, lapangan usaha perdaganganhotelrestoran, lapangan usaha transportasitelekomunikasi serta lapangan usaha
keuanganpersewaan jasa, merupakan lapangan usaha yang dominan dalam perekonomian Kota Medan. Masing-masing lapangan usaha ini memberikan
kontribusi yang relatif stabil, bahkan secara total keempat sektor ini pada tahun 2006 memberikan kontribusi sekitar 74,28 persen.
Bila diamati lebih rinci, maka pada tahun 2006 masing-masing sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar 16,27 persen untuk sektor industri pengolahan, 25,92
persen dari sektor perdaganganhotel restoran, 18,45 persen dari sektor pengangkutan dan telekomunikasi dan 13,64 persen dari sektor keuanganpersewaanjasa
perusahaan.
80
Tabel 4.3. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004 - 2006 SEKTOR LAPANGAN USAHA
2004 2005
2006 1 2
3 4
1. PRIMER 3,06
3,06 2,97 PERTANIAN
3,06 3,05 2,96
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,01
0,01 0,01 2. SEKUNDER
28,42 26,91 28,31
INDUSTRI PENGOLAHAN 16,92
16,58 16,27 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
2,72 2,14 2,23
KONSTRUKSI 8,78
8,19 9,80 3. TERTIER
68,52 70,03 68,73
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
27,01 26,34 25,92
TRANSPORTASI DAN TELEKOMUNIKASI
17,18 18,65 18,45
KEUANGAN DAN JASA PERUSAHAAN 14,06
14,17 13,64 JASA-JASA
10,27 10,87 10,72
JUMLAH 100,00 100,00
100,00
Sumber: BPS Kota Medan Tahun 2004, peranan empat sektor utama ini dalam pembentukan PDRB sebesar
75,17 persen, dengan rincian: sektor industri pengolahan sebesar 16,92 persen, sektor perdagangan, hotel, restoran sebesar 27,01 persen, sektor pengangkutan,
telekomunikasi sebesar 17,18 persen serta sektor keuangan, persewaan, jasa perusahaan sebesar 14,06 persen.
Bila diamati lebih lanjut, terjadi perubahan share yang menurun pada sektor pertanian, industri pengolahan, hal ini disebabkan sudah semakin terbatasnya lahan-
lahan untuk kawasan pertanian dan industri di Kota Medan. Sedangkan pada sektor yang perubahan share-nya meningkat adalah transportasitelekomunikasi dan jasa-
81