15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian dan Peranan Agroindustri
Agroindustri dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan industri yang memanfaatkan produk primer hasil pertanian sebagai bahan bakunya untuk diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi produk baru baik yang bersifat setengah jadi yang dapat dikonsumsi. Menurut saragih 2000, agribisnis adapula yang menyebutnya
agrobisnis merupakan suatu cara lain untuk melihat pertanian sebagai suatu sistem yang terkait antar satu dengan yang lain. Keempat subsitem tersebut adalah:
a. Subsistem agribisnis hulu, mencakup semua kegiatan untuk memproduksi dan
menyalurkan input-input pertanian antara lain: pupuk, bibit unggul, dan pestisida. b.
Subsistem agribisnis usaha tani, merupakan kegiatan ditingkat petani antara lain: lahan, tenaga kerja, modal, teknologi, dan lain-lain yang menghasilkan produk
pertanian. c.
Subsistem agribisnis hilir, sering disebut sebagai kegiatan agroindustri yang merupakan kegiatan industri yang menggunakan produk pertanian sebagai bahan
baku. Contohnya kegiatan pabrik minyak kelapa sawit, pabrik tepung topioka, pabrik kertas dan lain-lain.
d. Subsistem jasa penunjangan supporting institution, yaitu kegiatan jasa yang
melayani pertanian seperti kebijakan pemerintah, perbankan, penyeluhuan, pembiayaan, dan lain-lain.
Keempat subsistem tersebut saling terkait dan tergantung satu sama lain. Hambatan dalam satu subsistem akan mengakibatkan hambatan pada subsistem yang
lain. Misalnya, kegiatan agroindustri tidak mungkin berkembang tanpa dukungan pengadaan bahan baku dari kegiatan produksi pertanian maupun dukungan sarana
perdagangan dan pemesaran. Agroindustri sebagai salah satu subsistem yang penting dalam sistem agribisnis,
memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan yang tinggi karena pangsa pasar yang besar dalam produk nasional. Agroindustri juga dapat mempercepat
transpormasi struktur perekonomian dari pertanian ke industri. Menurut Hardiansyah 2000, strategi pembangunan pertanian yang berwawasan
agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya yang penting untuk mencapai beberapa tujuan
yaitu: menarik dan mendorong munculnya industri baru di sektor pertanian; menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, efisien dan fleksibel; menciptakan
nilai tambah; meningkatkan penerimaan devisa; menciptakan lapangan kerja; dan memperbaiki pembagian pendapatan.
47
Menurut Saragih 1998, agroindustri merupakan suatu sektor yang meminpin leading sector dimasa yang akan datang karena sektor tersebut:
a. Memiliki pangsa pasar yang besar dalam perekonomian secara keseluruhan
sehingga kemajuan yang dicapai dapat mempenagruhi perekonomian secara keseluruhan.
b. Memiliki pertumbuhan dan nilai tambah yang relatif tinggi.
c. Memiliki keterkaitan ke depan dan ke belakang forward and backward
lingkages yang cukup besar sehingga mampu untuk menarik pertumbuhan pada sektor lainnya.
d. Keragaman kegiatan sektor tersebut tidak memiliki unsur-unsur yang dapat
menjadi kendala bottle neck effect jika sedang berkembang. Yang dimaksud dengan leading sector adalah suatu sektor yang memimpin dalam
konsep pembangunan ekonomi di masa yang akan dating. Jika sektor agroindustri sebagai leading sector maka agroindustri dapat menggerakkan sektor industri,
menggerakkan sektor pertanian, menggerakkan tenaga kerja, dan juga menggerakkan layanan yang lain, seperti keuangan, penelitian, pelatihan, transportasi, dan
sebagainya. Saragih 1998 menjelaskan bahwa justifikasi yang paling kuat dalam
mengangkat agroindustri sebagai sektor pemimpin pada PJP II yang merupakan kelanjutan dari pembangunan yang sudah dilakukan selama PJP I. Pengembangan
agroindustri tidak hanya ditujukan untuk mengembangkan kegiatan industri itu
48
sendiri tetapi sekaligus untuk mengembangkan kegiatan budaya on-farm agribusiness dan kegiatan-kegiatan lain dalam sistem agribisnis secara keseluruhan.
Hal ini dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pencapaian berbagai tujuan pembangunan seperti mengatasi kemiskinan, peningkatan pemerataan,
peningkatan ekspor, pengembangan kegiatan dan pelestarian lingkungan dan sebagainya.
Pengembangan agroindustri diperlukan agar terciptanya keterkaitan yang erat antara sektor pertanian dan sektor industri, sehingga proses transformasi struktur
perekonomian berjalan dengan mulus dan efisien dari dominasi sektor pertanian menjadi dominasi sektor industri. Struktur perekonomian seimbang yang terwujud
akan menjadi ciri-ciri sebagai berikut: 1 bagian sektor pertanian dalam menyediakan pendapatan nasional secara relatif menurun, sedangkan sektor-sektor di
luar sektor pertanian mengalami kenaikan terutama untuk sektor industri, 2 penyerapan tenaga kerja sektor pertanian secara relatif menurun sedangkan sektor-
sektor diluar sektor pertanian terutama sektor industri mengalami kenaikan, 3 sektor pertanian mampu menyediakan bahan pangan untuk untuk keperluan nasional, 4
sektor pertanian mampu menyediakan bahan baku untuk keperluan industri dalam negeri, dan 5 produktifitas tenaga kerja di sektor pertanian relatif sama besarnya
dengan produktifitas tenaga kerja di sektor pertanian. Dalam mewujudkan ciri-ciri struktur perekonomian seimbang tersebut,
pengembangan agroindustri memiliki beberapa saasaran sekaligus yaitu: 1 menarik pengembangan sektor pertanian, 2 menciptakan nilai tambah, 3 menciptakan
49
lapangan pekerjaan, 4 meningkatkan penerimaan devisa, dan 5 memperbaiki pemerataan pendapatan. Agroindustri penting bagi perekonomian Indonesia karena
peran agroindustri tersebut dalam hal : 1 meningkatkan Produk Domestik Bruto PDB, 2 meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, 3
meningkatkan pangsa pasar dan ekspor, 4 meningkatkan pendapatan petani, dan 5 persiapan menuju Negara industri baru.
Pasal 10 dan 11 Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian menyatakan keterkaitan agroindustri diarahkan kepada: 1 keterkaitan antara industri
pengolahan dengan sumberdaya alam dan pemasarannya, 2 keterkaitan antara industri pengolahan yaitu huludasar, industri hilir dan industri kecil, 3 keterkaitan
antara industri pengolahan dengan industri pendukungnya, antara lain industri mesin, industri agroindustri dan industri pengolahan, 4 keterkaitan antara sektor industri
dengan sektor ekonomi dan sektor-sektor lainnya antara lain sektor perhubungan, sektor jasa dan perbankan.
2.2. Agroindustri Hasil Pertanian