Konsepsi Analisis Hukum Perjanjian Kerja Outsourcing Di Sumatera Utara (Implementasi Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003)

b. di tingkat pertama mengenai perselisihan PHK; c. di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan kepentingan; d. di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan antar serikat pekerjadalam satu perusahaan.” 35

2. Konsepsi

”Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan operational definition”. 36 Pentingnya definisi “operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai.” 37 Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus didefinisikan beberapa konsep dasar, agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sebagai berikut: a. “Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.” 38 35 Pasal 56 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. 36 Sutan Remy Sjahdeini, op. cit., hal. 10. 37 Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Disertasi, PPs-USU, 2002,Medan, hal 35 38 Pasal 1 angka 2 UU Ketenagakerjaan. b. “Pekerjaburuh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.” 39 c. “Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara pekerjaburuh dan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja hak dan kewajiban kedua belah pihak.” 40 d. “Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerjaburuh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.” 41 e. “Outsourcing adalah penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyedia jasa pekerjaburuh yang dibuat secara tertulis.” 42 f. “Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang berbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang danatau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerjaburuh dan pemerintah yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.” 43 g. “Serikat pekerjaserikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerjaburuh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna 39 Pasal 1 angka 3 UU Ketenagakerjaan. 40 Pasal 1 angka 14 UU Ketenagakerjaan. 41 Pasal 1 angka 15 UU Ketenagakerjaan. 42 Pasal 64 UU Ketenagakerjaan. 43 Pasal 1 angka 16 UU Ketenagakerjaan. memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerjaburuh serta meningkatkan kesejahteraan pekerjaburuh dan keluarganya.” 44

G. Metode Penelitian

1. Spesifikasi Penelitian