Akibat Hukum Akta Fidusia Yang Tidak Didaftarkan

Rumiris Ramarito Nainggolan : Kajian Yuridis Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Pada Koperasi…, 2008 USU e-Repository © 2008

D. Akibat Hukum Akta Fidusia Yang Tidak Didaftarkan

Untuk menjamin kepastian hukum bagi kreditur maka dibuatlah akta yang dibuat oleh notaris dan didaftarkan ke kantor Pendaftaran fidusia. Setelah dilakukan pendaftaran maka kreditur akan memperoleh sertifikat jaminan fidusia berirah-irah “Demi Keadilan Berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa.” Dengan demikian memiliki kekuatan eksekutorial langsung apabila debitur melakukan pelanggaran perjanjian fidusia kepada kreditur parate eksekusi, hal ini sesuai dengan Undang- undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Bagaimana dengan perjanjian fidusia yang tidak dibuat dengan akta notaris serta tidak didaftarkan di kantor pendaftaran fidusia atau dengan kata lain dibuat di bawah tangan. Akta di bawah tangan bukanlah akta otentik yang memiliki nilai pembuktian sempurna. Sebaliknya akta otentik adalah akta yang dibuat oleh dan atau dihadapan pejabat yang ditunjuk oleh undang-undang dan memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna. Akan tetapi suatu akta dibawah tangan tetap memiliki kekuatan bukti hukum sepanjang para pihak mengakui keberadaan dan isi akta tersebut, namun agar memiliki kekuatan yang lebih kuat, akta tersebut tetap harus dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. Jaminan fidusia yang tidak didaftarkan menimbulkan akibat hukum. Apabila kreditur melakukan eksekusi secara sepihak karena menganggap memiliki hak, akan tetapi dengan tindakan tersebut debitur dapat dikatakan bahwa kreditur bertindak sewenang-wenang apalagi jika debitur telah melaksanakan sebagian dari Rumiris Ramarito Nainggolan : Kajian Yuridis Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Pada Koperasi…, 2008 USU e-Repository © 2008 kewajibannya sesuai dengan yang di perjanjikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa di atas barang tersebut terdiri dari sebagian hak kreditur dan sebagian lagi merupakan hak debitur, apalagi mengingat bahwa pembiayaan atas obyek jaminan fidusia didasarkan atas penilaian yang tidak penuh sesuai dengan nilai barang, atau eksekusi tersebut tidak melalui badan penilai harga yang resmi atau badan pelelangan umum. Tindakan tersebut dapat di kategorikan sebagai perbuatan melawan hukum sesuai diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan dapat digugat ganti kerugian. Rumiris Ramarito Nainggolan : Kajian Yuridis Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Pada Koperasi…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA