VALIDITAS METODE ANALISIS DATA

8. VALIDITAS

Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian Suparno. 2010: 68. Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah content validity validitas isi. Instrumen pada penelitian ini tidak diujicobakan terlebih dahulu namun sudah dikonsultasikan pada dosen pembimbing dan guru pendamping. Untuk menjamin validitas instrumen penelitian, yaitu soal evaluasi, maka peneliti perlu menyusun kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 2.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Sub Topik Indikator Nomor soal GLBB a. Menghitung nilai percepatan dan perlambatan pada GLBB 3a 4b b. Menggambarkan grafik kecepatan terhadap waktu. 4a c. Menjelaskan grafik kecepatan terhadap waktu. 3b d. Mengaplikasikan persamaan ke dalam permecahan masalah. 1 2

9. METODE ANALISIS DATA

9.1. Analisis Data Evaluasi 9.1.1. Klasifikasi Tingkat Pemahaman Siswa Dalam menganalisa data hasil belajar dilakukan melalui dua tahap, yaitu 1 menentukan skor setiap soal dan 2 menghitung skor total. Skor total diperoleh dengan menjumlahkan skor seluruh soal. Skor total menyatakan tingkat kebenaran jawaban siswa secara keseluruhan Budi, 2007. Tabel 2.3 Skoring Soal Evaluasi S Sedangkan untuk penskoran untuk masing-masing soal diuraikan sebagai berikut: Tabel 2.4 Penskoran masing-masing soal No Soal Pembahasan Rincian Skor Skor Total 1 Diketahui: h = 100 m g = 10 ms 2 v o = 0 1 poin 11 poin Nomor Kode soal siswa 1 2 3 4 Skor Total 11 6 9 7 33 1 2 No Soal Pembahasan Rincian Skor Skor Total ditanya : a. kecepatan benda saat t = 2 s b.jarak tempuh benda selama 2 s c. ketinggian benda saat t = 2 sekon d. kecepatan benda saat tiba di tanah e. waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah penyelesaian a. v t = v o + gt v t = 0 + 102 = 20 ms b. h = v o t + 1 2 gt 2 h = 1 2 102 2 h = 20 m c. ketinggian benda saat t = 2 sekon ketinggian benda saat t = 2 sekon adalah tinggi mula- mula dikurangi jarak yang telah ditempuh benda. h = 100 − 20 = 80 m d. kecepatan benda saat tiba di tanah v t 2 = v o 2 + 2gh v t 2 = 0 + 2gh v t = √2gh v t =[210100]=20√5 ms 1 poin 2 poin 2 poin 1 poin 2 poin No Soal Pembahasan Rincian Skor Skor Total e. waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah v t = v + gt 20√5 = 0 + 10 t t = 2√5 s 2 poin 2 Diketahui: v t = 72 kmjam = 20 ms v o = 0 t = 5 s ditanya: jarak s = . . . ? penyelesaian: v t = v o + at 20 ms = 0 + –a 5 s a = ms = – 4 ms 2 v 2 = v o 2 + 2as 20 ms 2 = 0 + 2 4 ms 2 s s = m 2 s 2 = 50 m 1 poin 1 poin 2 poin 2 poin 6 poin 3 Nilai percepatan bagian: i. a = = = =13.3 ms 2 ii. a = = = 0 ms 2 iii. a = = = –20 ms 2 Jenis gerak bagian: iv. A – B : glbb dipercepat v. B – C : glb vi. C – D : glbb diperlambat 2 poin 2 poin 2 poin 3 poin 9 poin No Soal Pembahasan Rincian Skor Skor Total 4 a. b. i. a= = ms =6,67 ms 2 ii.a= = ms =–4 ms 2 3 poin 2 poin 2 poin 7 poin Jumlah 33 poin Keterangan:  Jika siswa menuliskan struktur dengan benar ada “diketahui dan ditanya” diberi skor 2 untuk soal nomor 1 dan 2  Jika siswa menuliskan persamaan yang digunakan untuk menjawab soal dengan tepat diberi skor 1.  Jika siswa melakukan operasi perhitungan dengan benar diberi skor 1.  Jika siswa salah menuliskan persamaan tidak menuliskan jawaban diberi skor 0. Setelah diperoleh skor total jawaban siswa selanjutnya mengklasifikasikan presentase tingkat kebenaran jawaban siswa ke dalam 5 tingkat pemahaman. Pengklasifikasian ini diadopsi dari skripsi dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Usaha dan Energi pada Kelas X TPA SMA Pangudi Luhur Muntilan Menggunakan Metode Problem Solving”. Tingkat pemahaman siswa secara umum diklasifikasikan menjadi: sangat paham, paham, cukup paham, kurang paham, tidak paham. Pengklasifikasian dilakukan melalui proses penentuan passing score dan menentukan aturan konversi Budi. 2007: 92. Passing score adalah skor terendah untuk nilai cukup yang ditentukan dari nilai KKM = 75. Langkah pengklasifikasian yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut :  Passing score dipilih 75  Aturan konversi Untuk kelompok atas yaitu cukup paham, paham dan sangat paham ada 3 klasifikasi. Lebar interval skor: 100-74=26, maka setiap klasifikasi menempati interval skor yang lebarnya 26:3=8 dan sisa 2. Ditetapkan tingkat pemahaman sangat baik menempati interval skor yang lebarnya 8, sedangkan baik dan cukup masing-masing menempati interval skor 9. Jadi tingkat pemahaman dengan interval 75-83 adalah cukup paham; 84-92 adalah paham; 93-100 adalah sangat paham. Ditetapkan untuk tingkat pemahaman kurang paham adalah 51, sehingga menempati interval skor 51-74 dan tidak paham 1-50. Tabel 2.5 Klasifikasi Tingkat Pemahaman No Interval Skor Tingkat Pemahaman Siswa 1 1-50 Tidak paham 2 51-74 Kurang paham 3 75-83 Cukup paham 4 84-92 Paham 5 93-100 Sangat paham Dengan pedoman tabel klasifikasi tersebut, tingkat pemahaman siswa tentang GLBB dapat ditentukan berdasarkan hasil skor yang diperoleh siswa. 9.1.2. T-Test untuk Dua Kelompok Independent T-Test digunakan untuk mengetes dua kelompok yang independent, tidak saling tergantung. Dua kelompok independent, dapat berupa dua kelompok yang terpisah atau dua kelompok berbeda yang dites Suparno, 2007:32. 9.1.2.1. Perbandingan nilai kelas secara keseluruhan antara kelas kontrol dan kelas treatment. 9.1.2.2. Perbandingan nilai dari soal yang dibuat oleh guru antara kelas kontrol dan kelas treatment. 9.1.2.3. Perbandingan nilai dari soal yang dibuat oleh peneliti antara kelas kontrol dan kelas treatment. Langkah-langkah analisis data dengan program SPSS:  Buka program SPSS  Masukkan data  Klik menu ANALYZE  Pilih COMPARE MEANS  Pilih INDEPENDENT SAMPLE T-TEST  Masukkan data: skor pada Test Variable; kode pada Grouping Variable ; define group diisi 1 dan 2  Klik OK Dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai t dan p. Jika pα α=0.005, maka siginifikan yang artinya ada perbedaan pemahaman antara dua kelompok. Jika pα α=0.005, maka tidak siginifikan yang artinya tidak ada perbedaan pemahaman antara dua kelompok Suparno, 2007:32. 9.2. Analisis Data Lembar Pengamatan Dalam pembelajaran, peneliti dibantu oleh 2 observer untuk mengamati proses berlangsungnya pembelajaran dan mengisi lembar pengamatan sebagai data keaktifan siswa. Dari hasil pengamatan akan dapat dilihat jumlah siswa yang aktif pada setiap aspek. Untuk menganalisisnya dilakukan dengan cara menghitung presentase keaktifan setiap aspeknya. Presentase = x 100 Yang kemudian ditentukan ke dalam tabel kriteria keaktifan siswa dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2.6 Kriteria Keaktifan Siswa No Presentase Kriteria Keaktifan Siswa 1 1-20 Tidak aktif 2 21-40 Kurang aktif 3 41-60 Cukup aktif 4 61-80 Aktif 5 81-100 Sangat aktif 34

BAB III DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman konsep, keterampilan memprediksi dan keterampilan menjelaskan siswa melalui penerapan metode Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dalam pembelajaran gerak lurus berubah beraturan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Prambanan.

0 1 150

Pengembangan rancangan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design pada materi gerak lurus beraturan dan pelaksanaannya di kelas X D pada sebuah SMA di Yogyakarta.

1 2 152

Pengembangan rencana dan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design pada materi Hukum Hooke Kelas XI IPA di SMA X.

2 6 197

Pengembangan rancangan dan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan understanding by design pada materi massa jenis di kelas VII B SMP X.

0 2 200

Pengembangan rancangan dan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan understanding by design pada materi massa jenis di kelas VII B SMP X

3 28 198

Pengembangan rancangan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design pada materi gerak lurus beraturan dan pelaksanaannya di kelas X D pada sebuah SMA di Yogyakarta

0 0 150

Pengembangan rencana dan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design pada materi Hukum Hooke Kelas XI IPA di SMA X

2 7 195

gerak lurus berubah beraturan

0 1 2

DESAIN DIDAKTIS MATERI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN KELAS X SMA BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR PESERTA DIDIK - repository UPI S FIS 1201740 Title

0 1 3

PEMANFAATAN WIRELESS OPTICAL MOUSE SEBAGAI SENSOR GERAK UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

0 0 20