Gambar 4.2 Penambahan alasan dikata pengantar mengapa memilih daerah dan tari yang telah diperbaiki
B. Pembahasan
1. Pengembangan Buku Ensiklopedi Tari Tradisional Jawa
Penelitian dan pengembangan iniberawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi yang peneleti temukan adalah pengembangan buku ensilopedi tari
tradisional dapat dijadikan sebagai sarana memperkenalkan budaya yang dimiliki oleh Indonesia khususnya Pulau Jawa. Selain itu buku ensiklopedi juga dapat
dijadikan alat untuk memperkenalkan budaya sedini mungkin kepada siswa SD. Ensiklopedi tari tradisional Jawa sebagai upaya pelestarian salah satu aset
budaya. Melestarikan tari tradsional Jawa ini sangat penting, mengingat tari tradisional adalah warian dari leluhur yang sarat makna serta menjadi simbol atau
identitas sebuah daerah sehingga harus dilestarikan. Sebagai generasi penerus sudah selayaknya untuk menjaga dan melestarikan tari tradisional, sebagai
bentuk syukur dan menghargai terhadap warisan generasi terdahulu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan masalah yang peneliti temukan adalah minimnya ensiklopedi yang membahas mengenai tari tradisional khususnya tari tradisional Jawa.
Peneliti telah melakukan observasi ke perpustakaan SD Budya Wacana Yogyakarta, SDN Sorogenen 2 namun peneliti tidak menemukan buku
ensiklopedi yang membahas tari tradisional, penelti hanya menemukan ensikloedi mengenai tumbuhan, manusia, dan alam. Peneliti juga melakukan
observasi di toko buku di Yogyakarta, peneliti menjumpai berbagai buku ensiklopedi namun hanya ada 1 ensiklopedi yang membahas tari, namun sangat
disayangkan ensiklopedi tersebut hanya fokus membahas satu tarian saja. Berdasarkan hasil kuesioner yang peneliti lakukan di SDN Sorgenen 2
terhadap 53 siswa kelas IV dan V didapat hasil bahwa 71,6 belum pernah menemui, sedangkan 28,4 pernah menemui buku ensiklopedi tari tradisional.
Buku ensiklopedi yang ada di perpustakaan sekolah nampaknya juga jarang digunakan ataupun dibaca oleh siswa. Hal itu diperkuat dengan data dalam
kuesioner yang menunjukkan bahwa hanya 16 siswa yang sering membaca ensiklopedi. Sebanyak 75,4 siswa lebih memilih membaca buku komik, karena
menurut siswa komik lebih banyak gambar serta ukurannya enak untuk dibaca, dibawa serta memilki gambar yang menarik.
Minimnya buku ensikloedi yang memahas mengenai tari tradisional serta kurang menariknya buku ensikopedi yang ada menjadikan salah satu hal yang
membuat pengetahuan siswa mengenai tari tradisional sangat rendah. Berdasarkan data dalam penyebaran kuesioner, hanya 35 siswa yang dapat
mengetahui lebih dari 5 tari tradisional Jawa sedangkan 65 siswa tidak mengetahui tari tradisional Jawa. Rendahnya pemahaman siswa tentang tari
tradisional jawa juga dipengaruhi oleh modern dance. Berdasarkan data kuisoner sebanyak 66 siswa leih suka dan tertarik modern dance dan hanya 34 yang
menyukai tari tradisional. Apabila hal tersebut dibarkan maka kemungkinan tari tradisional
akan tersisih
oleh modern
dance dan
tari tradisional
mulaiditinggalkan. Berdasarkan data diatas maka peneliti membuat desain buku ensiklopedi
yang mengulas atau membahas menenai tari tradisional Jawa yang sesuai dengan keinginan siswa, sehingga siswa tertarik untuk membaca. Dengan tertariknya
siswa untuk mebaca ensiklopedi tari tradisional maka siswa akan mengenal dan kemudian mencintai tari tradisioal dan kelak dapat melestarikannya.
Sasaran ensiklopedi yang dikembangkan oleh peneliti adalah siswa kelas atas usia 10-12 tahun, pengumpulan data tidak terlepas dari peran siswa dan guru
SD. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara serta kuisoner untk mendapat informasi secara mendalam mengenai bentuk dan ukuran ensiklopedi
yang sesuai. Dalam menentukan isi materi buku ensiklopedi peneliti melakukan konsultasi ke berbagai sanggar tari tradisional dan juga kepada salah satu
koreografer seni tari tradisional di salah satu unversitas ternama di DIY. Buku ensiklopedi yang dikembangkan peneliti yaitu berupa buku
ensiklopedi tari tradisional Jawa bagian I, mencakup Provinsi Banten Bendrong Lesung, DIY Angguk, Bedhaya Ketawang, Golek Ayun-Ayun, Golek Menak,
Srimpi, DKI Cokek, dan Yapong, Jawa Barat Buyung, Jaipong, Ketuk Tilu, Merak, Topeng Cirebon. Ensiklopedi yang dikembangkan oleh penulis
menggunakan gambar nyata atau foto asli hal tersebut dilakukan supaya pembaca mampu memahami secara utuh informasi yang disampaikan dalam buku
ensiklopedi. Proses pengembangan ensiklopedi yang dilakukan oleh peneliti sejalan
dengan ketiga penelitian yang relevan, yaitu mengembangkan produk baik hardware maupun software untuk menarik perhatian pembacanya. Namun
peneliti hanya menggunakan 5 langkah pengembangan yaitu, potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, dan revisi desain.
Penelitian yang dilakukan juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diajeng Imas G pada tahun 2014
dengan judul “Perancangan Buku Ensiklopedi Anak Mengenal Budaya Tari Tradisional di Indonesia”. Dalam penelitiannya
Diajeng Dimas membahas mengenai minimnya buku ensiklopedi tari tradisional Indonesia, sehingga beliau membuat produk tersebut dan berharap tari tradisional
Indonesia dapat dikenalkan kepada siswa sedini mungkin dan pada akhirnya tari tradisional Indonesia mampu berkembang serta tetap lestari. Perbedaan penelitian
ini terletak pada produk yang dihasilkan dimana Dijeng Imas mengembangkan produk ensiklopedi tari tradisional di seluruh Indonesia sementara dalam
ensiklopedi yang dikembangkan peneliti menghasilkan produk ensiklopedi yang didalamnya hanya membahas memngenai tari tradisional Jawa.
2. Kualitas Buku Ensiklopedi Tari Jawa
Buku ensiklopedi ini memiliki ukuran 18cm x 14cm, sampul buku terdapat 4 gambar tari tradisional Jawa. Isi dalam buku ini ialah kata pengantar, daftar
isi, peta Pulau Jawa, peta masing-masing Provinsi, fotogambar nyata tari, pembahasan tentang tari, daftar pustaka serta biodata penulis. Buku ini
membahas tentang tari tradisional Jawa yang ada di setiap Provinsi. Produk yang dikembangkan adalah buku ensiklopedi tari tradisional Jawa.
Ensiklopedi ini berukuran 18cm x 14cm, membahas berbagai tarian tradisional yang ada di Jawa. Buku ensiklopedi yang dikembangkan menggunakan kertas
berjenis art paper serta menggunakan layout yang berwarna-warni sehingga menarik untuk dibaca. Ensiklopedi ini dikembangkan oleh 2 peneliti sehingga
didalamnya terbagi menjadi 2 bagian. Dalam buku ensiklopedi ini peneliti fokus pada bagian I. Tari tradisional yang dibahas dalam ensiklopedi dikelompokkan
berdasarkan Provinsi yang ada di Pulau Jawa, yaitu meliputi Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah. Daerah tersebut
telah diurutkan berdasarkan abjad sehingga ketika membuka produk ini, pertama kali yang dijumpai adalah Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI
Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Selain nama Provinsi, nama tarian didalamnya juga diurutkan berdasarkan abjad. Secara ringkas penyusunan
konten dalam produk ini yaitu sebagai berikut: Bagian I meliputi : 1. Banten Bedrong Lesung, Cokek, 2. Daerah
Istimewa Yogyakarta Angguk, Bedhaya Ketawang, Golek Ayun –ayun, Golek
Menak, Srimpi, 3. DKI Jakarta Yapong, 4.Jawa Barat Buyung, Jaipong, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketuk Tilu, Merak, Topeng Cirebon sedangkan Bagian II meliputi : 1. Jawa Tengah Bambangan Cakil, Bondan, Dolalak, Gambyong, Lengger, 2. Jawa
Timur Gandrung Bnyuwangi, Jaran Buto, Pecut, Remo, Reog Ponorogo. Validasi yang dilakukan oleh peneliti diserahkan kepada orang yang
berkecimpung dalam bidang seni khususnya tari, guru, dan siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa desain produk yang diajukan oleh peneliti sangat layak
untuk digunakanbaik karena mendapat skor rata-rata 3,6. Dengan hasil tersebut maka diharapkan buku ensiklopedi ini dapat menjadi referensi serta sumber
ilmu bagi siswa untuk mempelajari mengenai tari tradisional Jawa. Sehingga kelak siswa mampu melestarikan tari tradisional yang ada.
61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Penelitian dan pengembangan ensiklopedi tari tradisional Jawa Bagian I
menggunakan 5 langkah prosedur penelitian dan pengembangan yang diadopsi dari 10 langkah prosedur penelitian dan pengembangan milik
Sugiyono, 5 langkah tersebut yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, dan 5 revisi
desain sehingga menghasilkan prosuk yang sudah diperbaiki sesuai komentar orang yang berkecimpung, guru, dan siswa.
2. Kualitas buku ensiklopedi tari tradisional Jawa Bagian I ini sangat layak
untuk digunakan. Menurut hasil nilai dari beberapa validator yaitu dosen, guru, dan siswa didapat hasil yang melebihi kriteria sangat layak
digunakan dengan skala Likert. Hasil yang diperoleh dari validasi oleh dosen bidang seni khususnya tari dengan skor rata-rata 3,5, validasi
kedua oleh guru dengan skor rata-rata 3,7, dan validasi ketiga oleh siswa dengan skor rata-rata 3,9. Setelah diakumulasi skor rata-rata keseluruhan
hasil validasi tiga orang yang berkecimpung dalam bidangnya diperoleh nilai 3,6 sehingga desain produk berada dalam kriteria sangat layak
digunakanbaik X 3,4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI