yang paling banyak digunakan pada obat-obat bebas dengan variasi selang waktu yang dilakukan adalah 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Dosis tersebut
kemudian dikonversikan pada mencit putih betina dan diperoleh dosis 91 mgKgBB. Dari ketiga selang waktu tersebut dicari selang waktu yang dapat
menimbulkan respon nyeri berupa geliat yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
10. Penentuan Dosis Asetosal 1
Dalam penelitian ini, asetosal digunakan sebagai kontrol positif. Dosis yang lazim digunakan adalah 500 mg. Jika dikonversikan ke manusia dengan
berat badan 70 kg : 500
50 70 ×
mg = 700 mg Konversi dosis ke mencit dengan berat badan 20 gram dengan faktor
konversi manusia dengan berat badan 70 kg ke mencit 20 gram adalah 0,0026 Tim Lab. Farmakologi USD, 2005
Dosis = 700 mg x 0,0026
= 1,82 mg 20 gramBB =
91 mgKgBB
Dosis asetosal yang akan diujikan yaitu 68,25 mgKgBB, 91 mgKgBB, dan 113,75 mgKgBB.
11. Penentuan Kontrol Negatif
Kontrol negatif adalah zat yang tidak memiliki efek analgesik sehingga dapat digunakan sebagai pembanding terhadap kontrol positif asetosal dan
zat yang diuji infusa bunga srigading. Kontrol negatif yang diuji dalam penelitian ini adalah akuades dan CMC Na 1.
12. Perlakuan Hewan Uji
Sebelum perlakuan dilakukan, mencit terlebih dahulu dipuasakan selama 20-24 jam dengan tetap diberi minum. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi pengaruh makanan terhadap hasil uji. Mencit sebanyak 36 ekor dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri
dari 6 ekor yang dipilih secara acak. Kelompok I adalah kontrol negatif hasil orientasi, Kelompok II adalah kontrol positif dengan pemberian suspensi
asetosal 1 dalam CMC Na 1 dengan dosis hasil orientasi, dan kelompok III-VI adalah kelompok perlakuan dengan pemberian infusa bunga srigading
secara peroral dengan dosis 1333,33 mgKgBB; 2000 mgKgBB; 2666,67 mgKgBB; dan 3333,33 mgKgBB
Mencit diberikan senyawa uji kontol negatif,kontrol positif, dan infusa bunga srigading secara peroral. Setelah selang waktu tertentu, mencit
diberikan rangsang kimia berupa asam asetat 1 secara intraperitonial dengan dosis hasil orientasi kemudian respon geliat diamati dam dicatat tiap selang
waktu 5 menit selama 1 jam.
13. Penentuan Efek Analgesik
Efek analgesik dihitung dengan menggunakan persamaan Handershot dan Forsaith, yaitu:
Proteksi = 100 – [PK x 100]
Keterangan: P = jumlah geliat kumulatif mencit setelah perlakuan K = jumlah rata-rata geliat mencit kelompok kontrol negatif.
Untuk melihat perbedaan persen proteksi masing-masing perlakuan terhadap asetosal kontrol positif dapat dihitung dengan persamaan:
Perubahan persen proteksi = [A –B B] x 100
Keterangan: A = persen efek analgesik setiap kelompok perlakuan. B = persen efek analgesik rata-rata kontrol positif.
14. Tatacara Analisis Hasil