Penentuan Dosis Asam Asetat

B. Uji Pendahuluan

1. Penentuan Dosis Asam Asetat

Penentuan dosis asam asetat dilakukan untuk mencari dosis asam asetat yang dapat menimbulkan geliat yang tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Dalam penelitian ini diberikan 3 variasi dosis asam asetat pada 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 ekor mencit putih betina, yaitu dosis 25 mgKgBB, 50 mgKgBB, dan 100 mgKgBB. Pemberian asam asetat dilakukan secara intra peritoneal i.p kemudian respon geliat mencit diamati setiap 5 menit dan dicatat jumlahnya selama 1 jam. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit selama 1 jam pada penentuan dosis asam asetat dapat dilihat pada Tabel I. Tabel I. Rata-rata jumlah kumulatif geliat mencit pada penentuan dosis asam asetat Kelompok perlakuan asam asetat Subyek Uji Rata–rata jumlah kumulatif geliat X ± SE Dosis 25 mgKgBB 3 71,00 ± 4,933 Dosis 50 mgKgBB 3 108,00 ± 5,292 Dosis 100 mgKgBB 3 113,67 ± 2,186 Keterangan : X = Mean Rata–rata SE = standard error SD √n Rata-rata jumlah kumulatif geliat yang muncul pada penentuan dosis asam asetat dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang pada gambar 6. 71 1 08 1 1 3.67 20 40 60 80 100 120 25 50 100 do sis asam asetat mgKgB B Gambar 6. Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penentuan dosis asam asetat Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin bertambah dosis asam asetat maka geliat yang terjadi juga semakin bertambah banyak. Untuk melihat adanya perbedaan pada ketiga kelompok tersebut dilakukan analisis variansi satu arah. Hasil analisis variansi satu arah rata-rata jumlah kumulatif geliat penentuan dosis asam asetat dapat dilihat pada Tabel II. Tabel II. Hasil analisis variansi satu arah rata-rata jumlah kumulatif geliat penentuan dosis asam asetat Sumber Variansi Jumlah kuadrat Derajat bebas Rata–rata kuadrat F hitung Probabilitas Antar kelompok 3221,556 2 1610,778 41,899 0,000 Dalam kelompok 230,667 6 38,444 Berdasarkan hasil analisis variansi satu arah diperoleh probabilitasnya adalah 0,000 0,05, hal ini menunjukkan bahwa pada ketiga kelompok dosis tersebut terdapat perbedaan. Kemudian dilakukan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak. Hasil uji Scheffe rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jumlah kumulatif geliat penentuan dosis asam asetat dapat dilihat pada Tabel III. Tabel III. Hasil uji Scheffe rata-rata jumlah kumulatif geliat penentuan dosis asam asetat Kelompok Dosis asam asetat 25 mgKgBB 50 mgKgBB 100 mgKgBB 25 mgKgBB - B B 50 mgKgBB B - TB 100 mgKgBB B TB - Keterangan : B = Berbeda bermakna p ≤0,05 TB = Berbeda tidak bermakna p0,05 Hasil uji Scheffe menunjukkan bahwa pemberian asam asetat dosis 25 mgKgBB berbeda bermakna dengan dosis 50 mgKgBB maupun dosis 100 mgKgBB. Dosis 50 mgKgBB berbeda bermakna dengan dosis 25 mgKgBB dan berbeda tidak bermakna dengan dosis 100 mgKgBB, sedangkan untuk dosis 100 mgKgBB berbeda bermakna dengan dosis 25 mgKgBB dan berbeda tidak bermakna dengan dosis 50 mgKgBB. Pada dosis 50 mgKgBB dan dosis 100 mgKgBB terdapat perbedaan jumlah geliat yang tidak bermakna sehingga dapat dikatakan bahwa dosis 50 mgKgBB dan dosis 100 mgKgBB memberikan hasil yang sama. Penelitian ini menggunakan asam asetat dosis 50 mgKgBB karena telah dapat memberikan geliat yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Penentuan Selang Waktu Pemberian Asam Asetat