Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data 1 Teknik Pengumpulan Data

71

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data 1 Teknik Pengumpulan Data

Data dibutuhkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas data merupakan pokok penting dalam penelitian karena menentukan kualitas hasil penelitian. Pengumpulan data merupakan suatu proses mendapatkan data empiris melalui informan dengan menggunakan metode tertentu. Data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan informasi atau data yang diperlukan peneliti dan diperoleh langsung dari lapangan atau sumbernya; diamati dan dicatat untuk pertama kalinya Sugiyono: 2011. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam data primer ini diantaranya : a. Wawancara anak didik LPKA Pihak Manajemen LPKA Masyarakat Umum Lembaga2 Anak Keluarga ? 72 Wawancara yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut informan melalui suatu percakapan yang sistematis dan terorganisir. Creswell 2009 mengemukakan bahwa dalam wawancara, peneliti dapat melakukan face-to-face interview wawancara berhadap-hadapan dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview interview dalam kelompok tertentu yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per kelompok. Wawancara seperti ini memerlukan pertanyaan yang tidak terstruktur dan bersifat terbuka yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para partisipan. Namun, dalam hal ini diperlukan suatu pedoman atau biasa yang disebut dengan pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti pewawancara mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek apakah aspek- aspek tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman wawancara demikian, peneliti menyiapkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkret dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung yang dalam hal ini mengenai kesiapan anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. Wawancara dalam hal ini dilakukan terhadap informan utama dan informan pendukung yang dianggap memiliki pengetahuan atau pengalaman yang berhubungan dengan kesiapan anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. b. Observasi Non Partisipatif Observasi Non Partisipatif yaitu suatu proses dengan melakukan pengamatan dan pencatatan di lokasi secara langsung tetapi peneliti tidak 73 melakukan partisipasi dalam kegiatan yang diamati. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan pada pelaksanaan pembinaan dan aktivitas anak didik di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung. Pengamatan tersebut ditujukan untuk mengumpulkan data yang berhubungan langsung dengan kesiapan anak didik, baik data yang diperoleh berupa informasi fisik maupun non fisik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Creswell 2009 bahwa peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivita-aktivitas individu di lokasi penelitian dan merekam atau mencatat hasil pengamatannya. 2. Studi Dokumentasi dan Studi Kepustakaan Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan atau telah mengalami pengolahan data sebelumnya. Dalam mengumpulkan data sekunder, peneliti melakukan studi dokumentasi. Studi dokumentasi, yaitu mempelajari dan mengumpulkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan kesiapan anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. Dokumen-dokumen ini bisa berupa dokumen publik seperti koran, artikel, jurnal, buku, maupun makalah yang berkaitan mengenai kesiapan anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat ataupun dokumen privat seperti kartu pembinaan, catatan harian, dokumen rahasia pembebasan bersyarat, maupun database siswa. Begitupula dengan studi kepustakaan yang dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk informasi tambahan dan alat perbandingan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan batasan penelitian dan pengetahuan akan fokus masalah penelitian, sehingga dalam praktiknya dapat menjadi dasar dalam penentuan hasil penelitian berdasarkan proses pengumpulan data dan 74 analisis selanjutnya. Adapun sumber yang digunakan dalam studi kepustakaan ini adalah buku, diklat, dan artikel. 2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya : 1. Pedoman Wawancara. Dalam hal pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk membantu peneliti dalam memperoleh data secara sistematis dan terstruktur mengenai kesiapan anak didik L Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. 2. Pedoman Observasi Digunakan untuk menghasilkan sebuah catatan lapangan mengenai kejadian yang diobservasi oleh peneliti selama melakukan pengamatan dan penelitian mengenai kesiapan anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat. 3. Alat bantu penelitian diantaranya berupa perekam suara dan kamera digital untuk mendokumentasikan hal yang dibutuhkan dalam penelitian dan dapat memudahkan peneliti untuk mengingat kembali kejadian di lapangan sehingga tidak ada informasi yang tertinggal dan tidak tercatat saat proses pengambilan data.

E. Pengolahan dan Analisis Data