Sistem Pengendalian Intern Penggajian

55 perancangan konseptual dapat dilanjutkan ke dalam tahap perancangan rinci, misalnya struktur organisasi yang pada tahap awal, tidak perlu dilanjutkan pada tahap rinci. Barry, Cushing 1983 : 9.13

G. Sistem Pengendalian Intern Penggajian

Menurut Mulyadi 2001:162-163, mengenai sistem pengendalian intern SPI mencakup beberapa hal yaitu: 1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. 2. Tujuan Sistem Pengndalian Intern Sistem pengendalian intern mempuntai beberapa tujuan yaitu: a. Menjaga kekayaan organisasi. b. Mengecek ketelitian dan kendalan data akuntansi. c. Mendorong efiensi. d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. 3. Unsur Sistem Pengndalian Intern Unsur-unsur pokok dalam sistem pengndalian intern yaitu sebagai berikut: a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional yang tegas. 56 b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. 4. Unsur-Unsur Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Penggajian Unsur pengendalian intern sistem akuntansi penggajian digolongkan kedalam beberapa kelompok Mulyadi 2001:386-387 yaitu: a. Organisasi 1 Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan. 2 Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. b. Sistem otorisasi 1 Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama. 2 Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada keputusan surat keputusan direktur keuangan. 57 3 Setiap potongan atas gaji karyawan selain pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. 4 Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. 5 Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. 6 Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia. 7 Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. c. Prosedur pencatatan 1 Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan 2 Tarif gaji dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi oleh fungsi akuntansi. d. Praktik yang sehat 1 Kartu jam harus dibandingkan denga kartu jam kerja. 2 Kartu jam hadir yang dimasukan ke mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. 3 Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran. 58 4 Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. 5 Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.

H. Alat Pengendalian Transaksi