Wawancara Desain Jenis Penelitian
sendiri hanya diketahui oleh peneliti. Selanjutnya peneliti membuat analisis berdasarkan data yang sudah ada, dan menyajikannya dalam bentuk teks
deskriptif. Berikut ini merupakan prosedur kerja reduksi data dan coding
dalam membantu analisis penelitian ini:
1. Reduksi Data
Reduksi data peneliti mengidentifikasi adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan
dengan fokus dan masalah penelitian Moleong, 2009. Setelah itu peneliti mulai memilah-milah hal penting, merangkum data, mencari pola atau
tema dan membuang data-data yang tidak perlu 2.
PengkodeanCoding Pengkodeancoding yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengkodean terbukaopen coding Muhadjir 2000. Pengkodean terbuka merupakan bagian dari analisis yang terutama berkaitan dengan pemberian
nama dan melalui pemeriksaan data yang cermat. Dalam penelitian ini hanya ada dua prosedur yang digunakan oleh peneliti yaitu:
a. Pelabelan Fenomenologi
Pelabelan study kasus, peneliti memisah-misahkan amatan, kalimat, paragraf, dan menamai insiden, ide, atau peristiwa-peristiwa
dengan sesuatu yang mewakili study kasus. Kalau tidak, maka akan menemukan kesulitan dan sangat kebingungan karena akan terlalu
banyak nama Muhadjir 2000. Peneliti menggunakan kode yang sesuai dengan hasil lapangan baik wawancara maupun observasi.
b. Variasi cara pengkodean terbuka
Terdapat beberapa cara pendekatan terhadap proses pengkodean terbuka yaitu, analisis dengan pengkodean baris per baris,
per kalimat atau paragraf, dan analisis dengan pengkodean yang menggunakan seluruh dokumen, pengamatan, atau wawancara.
Penelitian ini sendiri menggunakan analisis dengan pengkodean kalimat per kalimat atau paragraf. Peneliti menentukan gagasan utama
yang terkandung dalam kalimat atau paragraf dari wawancara dan catatan lapangan dan memberikannya namakode. Selanjutnya
dilakukan analisis yang lebih rinci melalui pengkodean yang telah dibuat oleh peneliti Muhadjir 2000.