263
Bunyi
Dalam teori musik, simbol nada biasanya digunakan huruf C, D, E, F, G, A, B, c, d, e, f, g, a, b, dan seterusnya. Masing-
masing nada memiliki frekuensi yang teratur. Misalnya, sebuah garputala mengeluarkan nada musik A. Artinya,
garputala bergetar sebanyak 440 kali tiap sekonnya. Hal ini menghasilkan 440 pasang perapatan dan perenggangan.
Dengan kata lain, nada A menghasilkan frekuensi 440 Hz. Frekuensi nada yang lainnya dapat ditentukan menggunakan
perbandingan sebagai berikut.
Tabel 13.2 Deretan Nada dan Perbandingan Frekuensinya
C D
E F
G A
B C
24 27
30 32
36 40
45 48
Mengacu pada deretan nada dan perbandingan frekuensi pada Tabel 13.2 maka nada-nada yang akan diketahui
frekuensinya dapat dibandingkan dengan nada yang sudah diketahui frekuensinya. Misalnya,
a. frekuensi nada C berbanding frekuensi nada E adalah: f
C
: f
E
= 24 : 30, b. frekuensi nada C berbanding frekuensi nada G adalah:
f
C
: f
G
= 24 : 36.
1. Frekuensi Nada pada Senar
Jika kamu sedang memetik gitar, jari tanganmu tidak pernah diam untuk mendapatkan suatu nada yang diharap-
kan. Kamu sudah mengetahui bahwa setiap kunci nada memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Jadi, perpindahan
jari tanganmu adalah untuk mendapatkan frekuensi yang diharapkan. Misalnya, salah satu senar dipetik tanpa ditekan
Key Point
Hal Penting
Gelombang longitudinal terdiri atas rapatan dan
renggangan. Longitudinal sound waves
consist of compressions and rarefactions.
Jika diketahui nada A sebesar 440 Hz, hitunglah frekuensi nada G. Penyelesaian:
Dari deretan nada dan frekuensi pada Tabel 13.2 diperoleh perbandingan frekuensi nada A dan G adalah 40 : 36.
Jadi, f
A
: f
G
= 40 : 36 440 : f
G
= 40 : 36 Dengan perkalian silang diperoleh
f
G
× 40 = 440 Hz × 36
f
G
ff =
15 40
. H
840 z
f
G
= 396 Hz Jadi, frekuensi dasar G adalah 396 Hz.
Contoh Soal 13.3
Di unduh dari : Bukupaket.com
264
Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII
Ayo Coba 13.5
mendapatkan nada A yang berfrekuensi 440 Hz. Jika senar ditekan pada jarak 8 cm dari ujung papan pegangan,
berarti kamu sudah mengurangi panjang tali dan bagian massa tali yang bergetar. Akibatnya, frekuensi akan naik.
2. Kuat Lemahnya Nada Bergantung pada Amplitudo
Pada saat kamu memetik gitar, bunyi yang dihasilkannya akan semakin keras jika petikannya lebih kuat. Sebaliknya,
bunyi senar mejadi lemah jika kamu memetiknya dengan lembut. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang
memengaruhi lemah kuatnya nada. Untuk mempelajarinya, lakukanlah kegiatan Ayo Coba 13.5 berikut.
Jika kamu memukul garputala dengan lemah, simpangan maksimum getarannya hanya sedikit sehingga bunyinya
lemah. Jika kamu memukulnya dengan kuat, simpangan maksimum getarannya juga besar dan bunyi pun terdengar
lebih keras. Kamu sudah mengetahui bahwa simpangan maksimum itu disebut amplitudo. Jadi, kuat lemahnya bunyi
ditentukan oleh amplitudo.
3. Desah
Suara ombak di pinggir pantai memiliki frekuensi tidak teratur. Gelombang bunyi yang frekuensinya tidak teratur
disebut desah. Contoh lain dari desah adalah bunyi angin, bunyi kendaraan bermotor, dan bunyi suara mesin. Dapatkah
kamu menyebutkan yang lainnya?
Tujuan Mengamati kuat lemahnya bunyi pada garputala
Alat dan bahan Dua buah garputala
Cara kerja 1.
Sediakan sebuah garputala. 2.
Pukullah garputala dengan kuat, lalu amati bunyinya. 3.
Pukul kembali garputala yang lain dengan perlahan dan bandingkan bunyinya.
Pertanyaan 1.
Apakah frekuensi bunyi garputala berubah ketika pukulannya berbeda?
2. Apakah yang dipengaruhi kuat lemahnya pukulan pada garputala?
Gambar 13.10
Dua buah garputala yang dipukul dengan kekuatan
berbeda.
Di unduh dari : Bukupaket.com
265
Bunyi
Ayo Coba 13.6
C. Resonansi