E. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair solven sebagai separating agent
Harborne, 1987. Pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat dapat dipermudah dengan mengetahui terlebih dahulu zat aktif yang dikandung
simplisia Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986.
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995.
F. Solid Phase Extraction SPE
1. Prosedur SPE
Ada dua strategi untuk melakukan penyiapan sampel menggunakan SPE ini. Strategi pertama adalah dengan melakukan pemilihan pelarut yang mampu
menahan semua analit yang dituju pada penjerap yang digunakan, sementara untuk senyawa - senyawa penganggu akan terelusi. Analit yang dituju yang
tertahan pada penjerap ini selanjutnya dielusi dengan sejumlah kecil pelarut organik yang akan mengambil analit yang tertahan ini. Strategi ini beramanfaat
jika analit yang dituju berkadar rendah. Strategi lain adalah dengan mengusahakan supaya analit yang tertuju keluar terelusi, sementara untuk
senyawa penganggu tertahan pada penjerap Gandjar dan Rohman, 2010.
Tahap pertama menggunakan SPE adalah dengan mengkondisikan penjerap dengan pelarut yang sesuai. Penjerap nonpolar seperti C
18
dan penjerap penukar ion dikondisikan dengan mengalirinya menggunakan metanol
lalu dengan akuades. Pencucian yang berlebihan dengan air akan mengurangi recovery
analit. Penjerap - penjerap polar seperti diol, siano, amino, dan silika harus dibilas dengan pelarut nonpolar seperti metilen klorida Gandjar dan
Rohman, 2010.
Gambar 2. Proses skematik prosedur SPE Wells, M.J.M., 2000
Ada empat tahap dalam prosedur SPE, yaitu: a.
Pengkondisian Kolom cartridge dialiri dengan pelarut sampel untuk membasahi
permukaan penjerap dan untuk menciptakan nilai pH yang sama, sehingga perubahan-perubahan kimia yang tidak diharapkan ketika sampel
dimasukkan dapat dihindari. Conditioning
Loading Washing
Elution
b. Retensi tertahannya sampel
Larutan sampel dilewatkan ke cartridge baik untuk menahan analit yang diharapakan, sementara komponen lain terelusi atau untuk menahan
komponen yang tidak diharapkan sementara analit yang diharapkan terelusi. c.
Pembilasan Tahap ini penting untuk menghilangkan seluruh komponen yang tidak
tertahan oleh penjerap selama tahap retensi. d.
Elusi Tahap ini merupakan tahap terakhir untuk mengambil analit yang
dikehendaki jika analit tersebut tertahan pada penjerap Gandjar dan Rohman, 2010.
2. Pengembangan metode