Sampel Teknik Penarikan Sampel Pelaksanaan Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara Tabel.3 Jumlah Populasi Fakultas Jumlah Mahasiswa Aktif MIPA 444 PERTANIAN 407 EKONOMI 948 FISIP 864 Total: 2663

3.4. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi mewakili seluruh populasi. Sujana menyebutkan: “sampel adalah sebagian yang dimbil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu” Lubis,1998:23. Dalam penelitian ini, besarnya sampel yang ditentukan menggunakan rumus Yamane, sebagai berikut : n= n= = 96,38 = 96 orang Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Nilai Presisi Digunakan 10 Atau 0,1 Selanjutnya, setelah melihat jumlah populasi yang terdiri dari beberapa fakultas, yaitu fakultas MIPA, Pertanian, Ekonomi dan FISIP. Agar sampel penelitian dianggap representative maka dalam penarikan sampel digunakan rumus sebagai berikut: n= Keterangan : n1 = jumlah responden tiap fakultas n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung sampel yang terpilih di setiap fakultas adalah : Tabel.4 Jumlah Sampel No Fakultas Populasi Penarikan Sampel Sampel 1 MIPA 444 16 orang 2 Pertanian 407 15 orang 3 Ekonomi 948 34 orang 4 FISIP 864 31 orang Jumlah 96 orang

3.5. Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah : a. Cluster sampling Cluster sampling merupakan teknik penentuan sampel yang berguna bila blok- blok pada suatu komuniti atau kota dihuni oleh kelompok-kelompok yang heterogen. Lubis, 1998:120. b. Purposive Sampling Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu. Yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Kriyantono,2006:158. c. Accidental sampling accidental sampling sampling kebetulan, yaitu mengambil sampel siapa saja yang ditemui atau kebetulan ditemui. Rakhmat, 2004:81.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Agar diperoleh data yang objektif, maka peneliti menggunakan teknik untuk memperoleh data tersebut dengan cara :

3.6.1 Metode Angket kuesioner

Metode angket kuesioner adalah rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti. Bungin, 2011:130. Metode angket atau kuesioner ini berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistimatis dalam sebuah daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti. Bentuk umum sebuah angket terdiri dari bagian pendahuluan berisikan petunjuk pengisian angket, bagian identitas responden seperti; nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian baru memasuki bagian isi angket. Dari bentuk isi inilah kemudian angket dibedakan menjadi beberapa bentuk, seperti Bungin, 2011: 133: 1. Angket langsung tertutup, adalah angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut. 2. Angket langsung terbuka, adalah daftar pertanyaan yang dibuat dengan sepenuhnya memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab tentang keadaan yang dialami sendiri, tanpa ada alternatif jawaban dari peneliti. 3. Angket tak langsung tertutup, adalah dikonstruksi dengan maksud untuk menggali atau merekam data mengenai apa yang diketahui responden perihal objek dan subjek tertentu, serta data tersebut tidak dimaksud perihal mengenai diri responden bersangkutan. Di samping itu, alternatif jawaban telah disiapkan sehingga responden tinggal memilih jawaban mana yang sesuai untuk dipilih. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4. Angket tak langsung terbuka, adalah dikonstruksi dengan ciri-ciri yang sama dengan angket langsung terbuka, serta disediakan kemungkinan atau alternatif jawaban, sehingga responden harus memformulasikan sendiri jawaban yang dipandang sesuai. Jenis kuesioner lainnya, menurut Arikunto, 2006: 152: 1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup. 2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner terbuka. 3. Check list, sebuah daftar, di mana responden tinggal membubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai. 4. Rating-scale, skala bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Isi dari Kuesioner Nazir, 2005: 205: 1. Pertanyaan tentang fakta; 2. Pertanyaan tentang pendapat opinion 3. Pertanyaan tentang persepsi diri. Keuntungan kuesioner Arikunto, 2006: 152: 1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. 3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden. 4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab. 5. Dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Kelemahan kuesioner Arikunto, 2006: 152: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali padanya. 2. Sering sukar dicari validitasnya. 3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. 4. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20 Anderson. 5. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner dengan bentuk angket langsung tertutup dengan 26 pertanyaan.

3.6.2 Metode Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Sesuai dengan situasi-situasi dan obyek-obyek penyelidikan, dikenal tiga jenis observasi, yaitu: 1. Observasi Partisipan Partisipant Observation 2. Observasi Sistematis Systematic Observation 3. Observasi Eksperimen Experiment Observation

3.6.3 Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan ini merupakan suatu cara pengambilan data yang dilakukan melalui keputusan dengan membaca buku-buku literature serta tulisan yang berkaitan dengan masalah penelitian peneliti. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data sebagai berikut: 1. Analisis Tabel Tunggal Suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan data awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori. Singarimbun,2008:266. 2. Analisis Tabel Silang Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negative. Singarimbun, 2008:273. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian data statistic untuk mengetahui apakah data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengukur tingkat hubungan antara dua variabel, maka peneliti menggunakan rumus koefisien tata genjang Rank Order Correlation Coeficient oleh Spearman atau Spearman Rho Koefisien. Spearman Rho menunjukan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebaran datanya. Untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan dengan koefisien korelasi tata genjang Rank Order Correlation Coeficient oleh Spearman. Uji hipotesis ini menggunakan korelasi Spearman Rank karena jenis data yang dikorelasikan karena adanya jenjang dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi korelasi Spearman Rank bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau ranking. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara r s Keterangan : r s = Koefisien Korelatif Spearman n = Jumlah Sampling di = Menunjukkan perbedaan tiap rank Untuk menguji signifikan apakah masing-masing variabel berpengaruh dengan menggunakan rumus : t = r s Keterangan: t= nilai terhitung r s = nilai koefisien korelasi n = Jumlah Sampling Jika t tabel t hitung , maka hubungan signifikan Ha diterima dan Ho ditolak Jika t tabel t hitung , makahubungannya tidak signifikan Ho diterima dan Ha ditolak. Selanjutnya untuk meliat tinggi rendahnya kolerasi derajat hubungan digunakan skala Guilford atau koefisien asosiasi, sebagai berkut Kriyantono,2006:169. 0,20 : hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 : hubungan rendah tapi pasti 0,41 – 0,70 : hunbungan yang cukup berarti 0,71- 0,91 : hubungan yang tinggi 0,91 : hubungan yang sangat tinggi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut: 4.1.1. Langkah-langkah pengumpulan data 1. Langkah pertama dalam penelitian ini, peneliti mencari data responden dari 4 fakultas yang sudah ditentukan oleh peneliti, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Matematika dan IPA, Fakultas FISIP, dan Fakultas Ekonomi. Pencarian data melalui web resmi USU yaitu dirmahasiswa.usu.ac.id. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilalukan melalui penyebaran kuesioner kepada responden dalam jangka waktu 4 hari yakni, mulai tanggal 23 Februari 2015 sampai dengan tanggal 26 Februari 2015. Jumlah kuesioner yang disebar oleh peneliti yaitu 96 kuesioner.

4.2 Proses Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Tabloid Aplaus Dan Kepuasan Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Tabloid Aplaus Terhadap Kepuasan Lifestyle Mahasiswa FISIP USU)

0 32 114

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

Pengaruh Proses Belajar Mengajar dalam Perspektif Komunikasi terhadap Kepuasan Komunikasi Mahasiswa Fisip USU (Studi Korelasi tentang Pengaruh Proses Belajar Mengajar dalam Perspektif Komunikasi Terhadap Kepuasan Komunikasi Mahasiswa Fisip USU)

0 4 87

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi II.1.1 Pengertian Komunikasi - Tabloid Aplaus Dan Kepuasan Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Tabloid Aplaus Terhadap Kepuasan Lifestyle Mahasiswa FISIP USU)

0 0 21

Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 1 9

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teori - Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 0 8

STRATEGI KOMUNIKASI PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN (Studi Korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 0 15