Pengungkapan Diri Self Disclosure

Universitas Sumatera Utara 7. Harus membuahkan hasil. 8. Menggunakan berbagai lambang-lambang bermakna. Komunikasi antarpribadi yang terjadi antara mahasiswa dan pegawai perpustakaan bersifat spontan, tidak terjadi tahapan-tahapan antara mahasiswa dan pegawai perpustakaan. Dapat dilihat adanya jarak ketika mahasiswa melakukan komunikasi kepada pegawai. Tidak adanya keramahan dan tidak terlihat hubungan keakraban antara mahasiswa dan pegawai perpustakaan.

2.1.2. Pengungkapan Diri Self Disclosure

Pengungkapan diri self disclosure adalah jenis dimana kita mengungkapkan informasi tentang diri kita sendiri yang biasanya kita sembunyikan. Pernyataan- pernyataan tak disengaja yang menyangkut diri kita seperti selip lidah, gerakan non verbal yang tidak disadari, serta pengakuan terbuka semuanya dapat digolongkan ke dalam komunikasi pengungkapan diri self disclosure. Tetapi biasanya istilah pengungkapan diri digunakan untuk mengacu pada pengungkapan informasi secara sadar Devito, 1997:61. Pengungkapan diri self disclosure adalah informasi tentang diri sendiri, tentang pikiran, perasaan dan perilaku seseorang, atau tentang orang lain yang sangat dekat yang sangat dipikirannya. Pengungkapan diri juga melibatkan sedikitnya satu orang lain. Agar pengungkapan diri terjadi, tindak komunikasi harus melibatkan sedikitnya dua orang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri self disclosure Devito, 1997:62 : 1. Besar kelompok Pengungkapan diri self disclosure lebih banyak terjadi dalam kelompok kecil. Diad kelompok yang terdiri dari dua orang merupakan lingkungan yang paling cocok untuk pengungkapan diri. 2. Perasaan menyukai Kita membuka diri kepada orang-orang yang kita sukai atau cintai. Ini tidak mengherankan karena orang yang kita sukai akan bersikap mendukung dan positif. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Efek diadik Kita melakukan pengungkapan diri bila orang yang bersama kita juga melakukan hal yang sama. Efek diadik ini membuat kita merasa lebih aman dan nyatanya memperkuat perilaku pengungkapan diri kita sendiri. 4. Kompetensi Orang yang kompeten lebih banyak melakukan dalam pengungkapan diri. “Sangat mungkin bahwa mereka yang lebih kompeten juga merasa diri mereka memang lebih dan karenanya mempunyai rasa percaya diri yang lebih memanfaatkan pengungkapan diri” James McCroskey. 5. Kepribadian Orang-orang yang pandai bergaul dan ekstrovert melakukan pengungkapan diri lebih banyak. 6. Topik Kita membuka diri dengan topik tertentu. Kita lebih mungkin mengungkapan informasi diri tentang pekerjaan atau hobi ketimbang topik yang lebih pribadi lainnya. 7. Jenis kelamin Umunya, pria lebih kurang terbuka daripada wanita. Judy Pearson 1980 mengungkapkan bahwa peran seks lah dan bukan jenis kelamin yang menyebabkan perbedaan dalam hal pengungkapan diri ini. Beberapa manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah sebagai berikut DeVito, 1997: 234: 1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang. 2. Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, maka orang tersebut akan menyukai diri kita, sehingga ia akan semakin membuka diri kepada kita. 3. Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat-sifat sebagai berikut: kompeten, terbuka, ekstrover, fleksibel, adaptif dan inteligen. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4. Membuka diri pada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain. Membuka diri berarti bersikap realistis, maka di dalam pembukaan diri kita haruslah jujur, tulus, dan autentik. Menurut DeVito, ada beberapa keuntungan dari self disclosure DeVito, 1997: 30: 1. Memahami diri sendiri 2. Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi rasa bersalah 3. Energy release 4. Meningkatkan efisiensi dan berkomunikasi 5. Membina hubungan yang bermakna 6. Kesehatan Fisiologis Teori self disclosure atau pengungkapan diri merupakan proses mengungkap reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan DeVito, 1997: 231-232. Pada penelitian ini dapat dilihat teori self disclosure dapat mengambil peran bagi pengguna perpustakaan untuk mengungkapan atau hanya sekedar memberikan tanggapan kepada pegawai mengenai pelayanan yang diberikan oleh pegawai perpustakaan. Begitu sebaliknya oleh pegawai, para pegawai dapat memberikan informasi kepada pengguna mengenai perpustakaan, baik dari fasilitas maupun tata letak buku atau lain sebagainya.

2.1.3. Strategi Komunikasi

Dokumen yang terkait

Tabloid Aplaus Dan Kepuasan Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Tabloid Aplaus Terhadap Kepuasan Lifestyle Mahasiswa FISIP USU)

0 32 114

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

Pengaruh Proses Belajar Mengajar dalam Perspektif Komunikasi terhadap Kepuasan Komunikasi Mahasiswa Fisip USU (Studi Korelasi tentang Pengaruh Proses Belajar Mengajar dalam Perspektif Komunikasi Terhadap Kepuasan Komunikasi Mahasiswa Fisip USU)

0 4 87

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi II.1.1 Pengertian Komunikasi - Tabloid Aplaus Dan Kepuasan Mahasiswa (Studi Korelasional tentang Tabloid Aplaus Terhadap Kepuasan Lifestyle Mahasiswa FISIP USU)

0 0 21

Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 1 9

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teori - Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 0 8

STRATEGI KOMUNIKASI PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN (Studi Korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

0 0 15