Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan teori sebagai landasan kerangka berpikir yang mendukung masalah secara sistematis. Untuk itu perlu disusun kerangka teori
yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang dapat menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan dibahas Nawawi,1995:39.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka teori yang digunakan dalam penelitian ini guna menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan adalah
sebagai berikut:
2.1.1. Komunikasi Komunikasi Interpersonal
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama,” communico, communication, atau
communicare yang berarti ”membuat sama” to make common. Mulyana,
2007:46 Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah “upaya yang sistematis
untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Dalam definisinya secara khusus mengenai
pengertian komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain communication is the process to
modify the behavior of other individuals . Effendy, 2006:10. Akan tetapi,
seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain apabila komunikasi dilakukan secara efektif.
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat berlangsung komunikasi yang efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel
To Whom With What Effect ?
Paradigma Lasswell di atas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsure sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
1. Komunikator communicator, source, sender
2. Pesan message
3. Media channel, media
4. Komunikan communicant, communicate, receiver, recipient
5. Efek effect, impact, influence
Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu. Effendy, 2006:10. Komunikasi memiliki dampak, maka ada masalah etik disini. Karena
komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar salah dalam setiap tindak komunikasi. Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis landasannya adalah
gagasan kebebasan memilih notion of choice serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Komunikasi dikatakan etis
bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurat. Devito, 1997:30.
Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dkemukakan. Motif atau tujuan ini tdak perl dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang
terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari atau tidak, dapat dikenali ataupun tidak.
a Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri personal discovery
. Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan,
pemikiran, dan perilaku kita. Cara lain melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui pembandingan kemampuan,
prestasi, sikap, pendapat, nilai dan kegagalan kita dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
b Untuk Berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain, membina dan memelihara hubungan dengan orang lain. Kita
ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain.
c Untuk Meyakinkan
Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu,
meyakinkan bahwa sesuatu itu adalah benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya. Memang, sedikit saja dari komunikasi
antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku. d
Untuk Bermain Kita meggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan
menghibur diri. Demikian pula, banyak dari perilaku komunikasi dirancang untuk mengibur orang lain. Menceritakan lelucon,
mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik. Devito, 1997:32.
Tentu saja tujuan komunikasi tidak hanya ini, masih banyak tujuan yang lain. Tetapi keempat tujuan tersebut tampaknya merupakan tujuan-tujuan utama. Setiap
komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan dan bukan hanya satu tujuan saja.
De Vito 1977 mengungkapkan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Tan 1981 menegemukakan bahwa interpersonal communication adalah komunikasi tatap
muka antara dua orang atau lebih Liliweri, 1991:12. Kebanyakan hubungan berkembang melalui tahap-tahap. Kita tidak menjadi
kawan akrab segera setelah pertemuan terjadi. Kita menumbuhkan keakraban secara bertahap, melalui serangkaian langkah atau tahap. Kelima tahap itu adalah:
a. Kontak
Pada tahap pertama kita membuat kontak. Menurut beberapa periset, selama tahap inilah dalam empat menit pertama interaksi awal. Apakah
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ingin melanjutkan hubungan ini atau tidak. Pada tahap inilah penampilan fisik begitu penting, karena dimensi fisik paling terbuka untuk diamati
secara mudah. b.
Keterlibatan Tahap keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh, ketika kita
mengikatkan diri kita untuk lebih mengenal orang lain dan juga mengungkapkan diri kita.
c. Keakraban
Pada tahap ini, kita mengikat diri lebih jauh kepada orang lain. Tahap ini hanya diseduakan untuk sedikit orang saja, jarang sekali orang
mempunyai empat orang sahabat akrab, kecuali dalam konteks keluarga. d.
Perusakan Pada tahap perusakan mulai merasa bahwa hubungan ini mungkin
tidaklah sepenting yang kita pikirkan sebelumnya. Jika tahap ini berlanjut maka tahap yang terakhir adalah tahap pemutusan.
e. Pemutusan
Tahap ini adalah pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak. Adakalanya terjadi peredaan, kadang ketegangan dan keresahan makin
meningkat, saling tuduh, permusuhan dan marah-marah terus terjadi. Devito, 1997:235.
Komunikasi antarpribadi dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa
percakapan. Arus balik bersifat langsung. Adapun ciri-ciri komunikasi antar pribadi, yaitu Liliweri, 1991:13 :
1. Spontan dan terjadi sambil lalu saja umumnya tatap muka.
2. Tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu.
3. Terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas
yang belum tentu jelas. 4.
Berakibat sesuatu yang disengaja maupun ketidak sengajaan. 5.
Kerap kali berbalas-balasan. 6.
Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang, serta hubungan harus bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
7. Harus membuahkan hasil.
8. Menggunakan berbagai lambang-lambang bermakna.
Komunikasi antarpribadi yang terjadi antara mahasiswa dan pegawai perpustakaan bersifat spontan, tidak terjadi tahapan-tahapan antara mahasiswa dan
pegawai perpustakaan. Dapat dilihat adanya jarak ketika mahasiswa melakukan komunikasi kepada pegawai. Tidak adanya keramahan dan tidak terlihat
hubungan keakraban antara mahasiswa dan pegawai perpustakaan.
2.1.2. Pengungkapan Diri Self Disclosure