commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
Metode adalah prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu secara
sistematis. Sementara metodologi adalah studi yang logis dan sistematis tentang
proses penelitian. Pengertian penelitian menurut Sudjana dan Ibrahim dalam Djam’an Satori 2009:21, “sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara
sistematik untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas
permasalahan yang dihadapi”. Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar 2003:42 mengartikan metodologi penelitian adalah “suatu pengkajian dalam
mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian”. Metode penelitian menurut Ary et.al 1982: 50, “ialah strategi umum yang dianut dalam
pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi”. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, metodologi
penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran. Kualitas kebenaran yang diperoleh dalam
berilmu pengetahuan terkait langsung dengan kualitas prosedur kerjanya. Sedangkan metode penelitian adalah cara dan prosedur yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelediki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Ngaglik Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri, dengan pertimbangan :
a. sesuai permasalahan yang akan diteliti.
b. pertimbangan kemudahan dan kelancaran penelitian, karena peneliti juga
berdomisili di Kabupaten Wonogiri. c.
belum pernah dilakukan penelitian yang serupa.
commit to user
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini diawali dengan penyusunan proposal, penyusunan desain penelitian, pengumpulan data, analisis data dan penulisan laporan. Penelitian ini
dilakukan setelah konsultasi pengajuan judul disetujui oleh Dosen Pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari berbagai pihak yang berwenang baik dari
dalam kampus maupun lembaga atau instansi-instansi yang terkait. Penelitian ini dilaksanakan terhitung sejak penyusunan proposal sampai penyusunan laporan
yakni dari bulan Februari 2010 sampai bulan Agustus 2010. Tabel 1: Waktu dan Kegiatan Penelitian
TAHUN 2010 No
Kegiatan Feb’10 Mar’10 Apr’10 Mei’10 Jun’10
Jul’10 Agt’10
1 Penyusunan
proposal 2
Perijinan 3
Pengumpulan data
4 Analisis data
5. Penyusunan
laporan
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti disini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subyek penelitian. Dalam sudut pandang naturalistik, topik penelitian kualitatif diarahkan pada kondisi asli yang sebenarnya dari subyek penelitian
dimana kondisi ini tidak dipengaruhi oleh perlakuan treatment secara ketat oleh peneliti. Metode-metode kualitatif memungkinkan kita memahami masyarakat
secara personal dan memandang mereka sebagaimana mereka sendiri mengungkapkan pandangan dunianya Bogdan, 1993: 30. Penelitian kualitatif
adalah penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
commit to user
subyek penelitian meliputi perilaku, persepsi, tindakan yang sifatnya secara holistik dan naturalistik. Penafsiran kualitatif secara deskriptif dari fenomena
sosial disajikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa dan dengan metode yang sistematis. Tan mengatakan bahwa deskripsif bertujuan mengambarkan secara
tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekensi adanya
hubungan tertentu antara gejala dan gejala lain dalam masyarakat Ulber Silalahi, 2009: 28. Pelaksanaan penelitian deskripsif lebih terstruktur, sistematis dan
terkontrol karena peneliti memulai dengan subyek yang telah jelas. Sehingga penelitian secara deskripsi sangat pas untuk meneliti tentang fenomena sosial
khususnya yang berhubungan dengan tindakan atau perilaku ataupun persepsi masyarakat sebab dalam penelitian ini peneliti terjun langsung ke lapangan.
Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti disini hendak mendeskripsikan
secara rinci dan mendalam mengenai kejadian atau potret apa yang sebenarnya terjadi, apa adanya di lapangan studinya dan mengambarkan fakta-fakta yang
tampak dilapangan studinya mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat pengrajin mainan dengan melihat relasi sosial pengrajin dengan masyarakat
sekitar, sesama pengrajin, pembeli dan aparat pemerintah terkait serta strategi bertahan masyarakat di Desa Ngaglik dalam melangsungkan usaha kerajinan
mainan. Semuanya akan disajikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa dengan padat dan jelas sehingga dapat menjelaskan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
pengrajin mainan .
2. Strategi Penelitian
Strategi diperlukan dalam suatu penelitian untuk memecahkan masalah yang dirumuskan. Strategi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data H. B Sutopo, 2002: 123. Menurut Dedy Mulyana, 2004: 201, ”Studi kasus ialah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai
aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas, suatu program atau suatu sosial”. Sedangkan menurut Yin 2002: 18 studi kasus adalah
commit to user
inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana; batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan
dimana multi sumber dimanfaatkan. Tunggal adalah penelitian yang dilaksanakan pada satu karakteristik
karena hanya dilakukan pada satu sasaran satu lokasi dan satu subyek”. Disebut
tunggal karena penelitian ini merupakan penataan secara rinci aspek-aspek tunggal. H.B Sutopo 2002: 112-113 mengungkapkan “aspek tunggal bisa
dilakukan pada sasaran satu orang atau lebih, satu desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara, bangsa atau lebih, tergantung adanya kesamaan karakteristiknya
atau adanya keseragaman”. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal
terpancang. Menurut H.B Sutopo 2002: 112, penelitian terpancang adalah: Bentuk penelitian terpancang embedded research yaitu penelitian
kualitatif yang sudah menentukan fokus penelitian berupa variabel utamanya akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat penelitianya
sebelum peneliti kelapangan studinya. Dalam proposalnya, peneliti sudah menentukan fokus pada variabel tertentu.
Aspek tunggal atau karakteristik dalam penelitian ini yaitu meneliti
masyarakat pengrajin mainan di Desa Nganglik, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri. Sedangkan terpancang artinya memfokuskan pada suatu
obyek penelitian secara intensif. Dalam penelitian ini, permasalahan terfokus pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat pengrajin mainan yang dilihat dari dua 2
hal yaitu: a.
relasi sosial yang terjalin antara masyarakat pengrajin dengan masyarakat sekitar, dengan sesama pengrajin, dengan pembeli dan aparat pemerintah
terkait. b.
strategi bertahan masyarakat pengrajin dalam melangsungkan usaha kerajinan mainan.
Peneliti menggunakan studi kasus tunggal terpancang untuk memperoleh arahan yang jelas. Studi kasus dimaksudkan agar peneliti bisa berusaha
menyajikan realitas dari obyek penelitian terkait dengan penggunaan metode
commit to user
deskriptif. Dalam hal ini penemuan fakta sebagaimana adanya merupakan faktor terpenting dalam penelitian kualitatif.
C. Sumber Data